7 Dongeng Sebelum Tidur untuk Remaja
Dari cerita fabel, horor, hingga percintaan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membacakan dongeng sudah terbukti memberikan ragam manfaat untuk tumbuh kembang anak. Seiring bertambahnya usia, dongeng pun mulai terlupakan bagi kalangan remaja.
Padahal, membaca dongeng tak hanya bisa dilakukan bagi anak usia balita saja kok! Anak-anak yang sudah beranjak remaja pun masih bisa membacanya sebagai hiburan yang bermanfaat maupun sebagai penghantar tidur.
Ada banyak macam contoh dongeng anak remaja yang bisa Mama berikan pada mereka, di antaranya cerita dengan menggambarkan ragam jenis hewan atau fabel, cerita horor, bahkan cerita tentang keluarga.
Nah, bagi Mama yang tengah mencari bacaan dongeng sebelum tidur untuk remaja, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa pilihan cerita yang bisa anak baca sebelum tidur.
1. Dongeng: Keong Mas
Dongeng keong mas adalah salah satu cerita yang begitu terkenal dan banyak dibacakan oleh anak-anak. Mengingat masa kecilnya, dongeng keong mas bisa menjadi bacaan ringan yang dibaca oleh anak remaja mama sebelum tidur.
Dongeng ini mengisahkan seorang kakak beradik yang bernama Galuh dan Candra Kirana. Dewi Galuh merupakan sosok gadis yang memiliki sifat pendengki dan tidak menyukai saat Pangeran Inu Kertapati hendak melamar adiknya. Hal itu karena dirinya juga menyukai sang Pangeran.
Singkat cerita, Dewi Galuh pergi menemui nenek sihir untuk membatalkan rencana pernikahan sang adik. Keesokan harinya, Candra Kirana tiba-tiba saja menghilang dan berubah menjadi keong mas yang dilempar ke tengah lautan.
Sihir tersebut diketahui akan hilang dan membuat Candra Kirana kembali ke wujud aslinya jika Pangeran berhasil menemukannya. Namun, nenek sihir yang ditemui Dewi Galuh mengatakan bahwa itu adalah hal yang mustahil.
Sejak saat itu, Keong Mas alias Candra Kirana hidup terombang-ambing di tengah lautan. Sampai suatu ketika, seorang nenek yang diketahui sebagai nelayan menemukan dan membawa pulang keong tersebut.
Nenek nelayan ini kemudian menyimpan keong yang ia temui di dalam tempayan. Keesokan harinya, sang nenek mendapati banyak hidangan lezat. Meski merasa heran dengan keberadaan makanan-makanan yang ada, namun ia tetap menyantap hidangan tersebut.
Setelah mencari tahu siapa yang memberikan semua makanan tersebut, sang nenek kemudian mengetahui bahwa keong mas yang ia bawa tempo hari itu merupakan Candra Kirana, sosok yang memberikan hidangan lezat padanya setiap hari.
Nenek nelayan pun mendengarkan setiap cerita Candra Kirana dan membiarkannya untuk tinggal bersamanya. Di tengah perlakuan nenek sihir untuk mengelabuhi Pangeran, rupanya terdapat seorang kakek sakti yang membantu Pangeran lepas dari jeratan sihir dan memberi tahu di mana keberadaan Candra Kirana.
Saat itulah, kutukan dari nenek sihir padanya lenyap dan berhasil mempertemukan Pangeran dengan Candra Kirana. Keong Mas pun berhasil berubah kembali ke wujud semula dan membawanya pulang ke rumah.
Kebohongan Dewi Galuh akhirnya terungkap dan membuat sang kakak merasa malu. Meski perlakuan kakaknya tersebut sangatlah jahat, namun Candra Kirana tetap memaafkan Dewi Galuh dan kemudian hidup bahagia bersama Pangeran Inu Kertapati.
Dari dongeng di atas, pesan moralnya yang bisa didapat adalah untuk tetap gigih dan pantang menyerah. Kunci lainnya adalah sabar dan percaya bahwa kejahatan akan kalah dengan kebaikan.
2. Dongeng: manusia juga bisa menjilat
Terdapat sebuah cerita pendek yang mengisahkan seorang gadis, sebut saja Vivi. Ia harus ditinggal oleh kedua orangtuanya untuk pertama kali selama semalaman.
Meski ditemani oleh anjing piaraannya, ia merasa ada yang aneh ketika mendengar berita tentang seorang pembunuh berantai yang tengah berkeliaran.
Dengan ditemani rasa takut, Vivi langsung mengunci semua pintu dan jendela, setelahnya pergi ke kamar untuk tertidur. Namun sayangnya, ia lupa mengunci salah satu jendel yang ternyata masih terbuka.
Baru tertidur sebentar, ia tiba-tiba terbangun lantaran mendengar suara tetesan air. Merasa takut dan tidak berani melihat kondisi tersebut, ia pun memutuskan kembali tidur dengan meletakkan tangannya di bawah tempat tidur untuk dijilat oleh anjingnya.
Baru akan melanjutkan tidur, Vivi kembali mendengar tetesan air. Dengan penuh keberanian, ia pun memeriksa keran air yang ada di dapur dan kamar mandi, namun tidak menemukan apa pun yang aneh.
Vivi kemudian kembali ke kamarnya dan meletakkan tangannya lagi untuk dijila oleh sang anjing. Suara tetesan air rupanya terus berlanjut, tetapi gadis itu memilih untuk tidur dengan tangan yang terus dijalti oleh sang anjing.
Pagi pun datang, ia memulai aktifitas seperti biasa dengan mandi dan menyiapkan sarapan seorang diri. Saat akan membuka lemari pakaiannya, Vivi dikejutkan dengan anjingnya yang terbunuh dan digantung di dalam sana. Rupanya tetesan semalam yang ia dengar berasal dari darah anjing piarannya tersebut.
Di balik pintu lemari, Vivi semakin dibuat ketakutan karena terdapat sebuah pesan yang bertuliskan "Manusia juga bisa menjilat." Itu tandanya, pembunuh berantai yang ramai dibicarakan warga setempat semalam berada di rumahnya!
3. Dongeng: Bawang Merah dan Bawang Putih
Dongeng selanjutnya yang ringan tetapi bisa membantu anak remaja untuk tertidur adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih.
Cerita ini mengisahkan dua gadis cantik yang sebut saja bernama Bawang Putih dan Bawang Merah. Keduanya hidup bersama dengan orangtua masing-masing yang mana mereka memiliki perbedaan karakter yang begitu terlihat jelas.
Dalam cerita, disebutkan bahwa sosok Bawang Merah adalah gadis yang malas, sombong, tega, dan judes. Tidak seperti Bawang Merah, karakter Bawang Putih diceritakan dengan sosok gadis lemah lembut, sabar, baik hati, rajin, dan penuh kasih sayang.
Bawang Putih hidup bersama dengan sang Papa yang menikah kembali dengan Mama dari Bawang Merah. Menjadi ibu sambung dari dari Bawang Putih, rupanya Bawang Merah dan sang Mama memiliki sifat yang tidak baik pada Bawang Putih.
Bawang Putih selalu dikisahkan menjadi gadis yang tertekan karena ibu tiri dan saudara tirinya begitu jahat kepadanya. Keduanya hanya memanfaatkan harta yang dimiliki Papa dari Bawang Putih dan keluarganya.
Meski sudah diperlakukan tidak baik, namun kebaikan dan kesabaran Bawang Putih membuatnya tetap berlaku baik dan tidak membalas perlakuan yang diberikan oleh ibu tiri dan saudara tirinya itu.
Bahkan, Bawang Merah dan Mamanya berhasil memisahkan Bawang Putih dari seorang Pangeran yang akan menikahinya. Hal ini karena Bawang Merah tidak terima bahwa Pangeran yang ia sukai lebih memilih Bawang Putih daripadanya.
Meski sempat terpisahkan, Bawang Putih dan Pangeran tetap dipertemukan kembali dan akhirnya memutuskan menikah dan hidup bahagia bersama.
Dari dongeng satu ini, meski singkat tetapi cukup mendidik untuk anak, Ma. Ada pun pesan moralnya adalah tidak boleh membedakan kasih sayang antara anak satu dengan lainnya meskipun anak tiri sekalipun.
Selain itu, jadilah seperti Bawang Putih yang selalu berperilaku baik kepada siapapun. Dengan begitu, nantinya akan membawa manfaat hidup untuk diri sendiri, maupun orang lain.
4. Dongeng: Malin Kundang
Kisah si anak durhaka Malin Kundang merupakan cerita legendaris yang berasal dari Sumatera Barat. Di mana dikisahkan hiduplah seorang Mama bernama Mande Rubayah yang tinggal bersama anak laki-lakinya bernama Malin Kundang.
Seiring berjalannya waktu, Malin Kundnag pun tumbuh dewasa dan memutuskan untuk pergi merantau dan meninggalkan sang Mama demi memperbaiki kehidupan mereka.
Setelah sekian lama merantau, suatu ketika Malin kembali ke kota asalnya dengan membawa seorang istri yang sudah ia nikahkan sebelumnya. Istrinya itu merupakan anak dari saudagar kaya yang kemudian membuat hidup Malin menjadi lebih sejahtera.
Namun siapa sangka, dibalik kesuksesannya dan kepulangannya itu, Malin berbohong kepada sang istri bahwa sang Mama bukanlah seorang janda, tetapi dari keluarga bangsawan.
Ketika sampai di kota asalnya, Malin dipertemukan kembali dengan sosok Mande Rubayah atau sang Mama yang sudah lama ia tinggali. Mengetahui anak laki-lakinya sudah sukses dan memiliki istri, Mande Rubayah pun menghampiri mereka.
Melihat kondisi Mamanya, Malin justru merasa malu dan tidka mau mengakui. Hal ini membuat Mande Rubayah merasa sakit hati akan perlakukan yang ia dapat dari anak semata wayangnya itu.
Sambil menangis, ia pun mengutuk Malin Kundang menjadi batu dan tiba-tiba angin serta petir gemuruh pun menyambar. Tak lama, Malin pun berubah menjadi batu seperti kutukan yang dilontarkan oleh sang Mama.
Kisah tersebut kemudian menjadi legendari karena batu yang menyerupai Malin Kundang sedang bersujud itu masih ada di Sumatera Barat, dan menjadi lokasi wisata yang unik serta bersejarah untuk dikunjungi.
Dari dongeng Malin Kundang ini, pesan moral yang bisa anak dapatkan adalah jangan pernah melukai perasaan orangtua. Jangan pula bersikap durhaka dan lupa akan semua jasa orangtua, terutama Mama yang telah melahirkan.
5. Dongeng: hadiah mutiara untuk kebaikan seorang anak
Selanjutnya ada dongeng yang mengisahkan tentang hubungan keluarga. Di mana hiduplah empat orang anak bersama dengan Papanya yang tengah jatuh sakit.
Sebut saja Faiz, ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara yang mau mengurus dan menjaga Papanya tersebut. Sementara ketiga kakaknya tidak mau merawat Papa mereka.
Setelah sakit cukup lama, Papa dari mereka kemudian dinyatakan meninggal dunia dan membuat Faiz merasa sangat sedih karena ditinggal Papanya. Di tengah kesedihannya, ketiga kakak Faiz justru memilih mengambil semua harta warisan yang ditinggalkan oleh Papa mereka, kemudian meninggalkan Faiz seorang diri.
Beberapa tahun kemudian, Faiz memimpikan sang Papa. Di mana diceritakan dalam mimpi bahwa Papanya meminta Faiz untuk mengunjungi suatu tempat dan pergi mengambil uang sebanyak 100 dinar di sana.
Merasa hanya bunga tidur belaka, Faiz akhirnya mengabaikan mimpi tersebut. Sampai ia kemudian tersadar bahwa mimpi itu harus ia lakukan karena sudah 3 kali berturut-turut ia memimpikan hal yang sama.
Faiz kemudian memutuskan pergi ke tempat yang diminta sang Papa. Sesampainya di sana, Faiz benar-benar menemnukan uang sejumlah 100 dinar seperti yang Papanya sebutkan dalam mimpi.
Meski hidup hanya didampingi sang istri, Faiz merasa bersyukur karena tetap diberikan kecukupan oleh Tuhan. Sehingga ia pun memilih mengambil 1 dinar saja dari uang yang ada di sana.
Faiz kemudian menggunakan uang tersebut untuk membeli 2 ekor ikan di sebuah pasar dekat tempat tinggalnya. Sesampainya di rumah, Faiz meminta sang istri untuk membersihkan dan menyiapkan ikan tersebut untuk mereka makan.
Namun, istri Faiz dibuat terkejut ketika membersihkan dan membelah perut ikan yang dibelinya. Sebab dalam perut ikan, sang istri menemukan dua buah mutiara indah di sana.
Faiz dan istrinya pun tak henti memanjatkan syukur atas karunia yang mereka dapatkan. Ia merasa, ini adalah balasan yang ia terima karena sudah sabar merawat sang Papa dan tetap bersyukur menjalani kehidupan.
6. Dongeng: Putri yang ingkar janji
Dongeng berikutnya mengisahkan seorang Putri kerajaan yang dikenal memiliki pesona tersendiri. Sang Putri tengah asik bermain bola di pinggir sungai. Kemudian tanpa sengaja, ia menjatuhkan bola kesayangannya itu hingga masuk ke dalam sungai.
Kejadian itu tentu saja membuat Putri sedih karena tak bisa mengambil bola ke sungai yang disebutkan begitu dalam. Saat diselimuti kesedihan, muncul seekor katak ke permukaan yang bisa berbicara.
Awalnya sang Putri merasa terheran-heran, bagaimana bisa? Namun katak tersebut menenangkan Putri dan membuatnya menceritakan apa yang terjadi. Putri kemudian berjanji pada katak tersebut akan melakukan apa saja apabila bolanya kembali.
Setelahnya, katak berusaha membantu Putri dengan mengambil bola tadi ke dasar sungai yang dalam. Katak pun berhasil mendapatkan bola milik Putri dan dikembalikan kepada pemiliknya yakni Putri dari kerajaan.
Setelah menerima bola tersebut, Putri kemudian berterima kasih dan memilih kembali ke kerajaan. Sampai suatu malam, katak tersebut mendatangi kerajaan untuk menagih janji Putri dan menikah dengannya.
Awalnya Putri menolak permintaan tersebut, namun katak berhasil membujuk Putri untuk menjadi seorang yang tidak ingkar dengan janjinya sendiri. Kemudian di malam ketiga, katak kembali datang dengan kondisi yang sudah berubah menjadi sosok Pangeran.
Katak yang tadi berwujud kecil dan buruk rupa, kini kembali berubah wujud sebagai Pangeran tampan yang memesona. Ia pun menceirtakan kronologi sihir yang menimpanya kepada Putri.
“Aku dikutuk oleh penyihir jahat menjadi seekor katak. Beruntung, aku bertemu denganmu yang menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu,” cerita Pangeran.
Singkat cerita, Pangeran tersebut kemudian mengajak Putri untuk ke kerjaan milik sang orangtuanya. Sampai akhirnya, Pangeran dan Putri pun memutuskan menikah disana dan hidup bahagia.
Dongen sederhana ini bisa mengajarkan pada anak untuk tidak ingkar akan janji yang telah mereka tetapkan dan meningatnya selalu.
7. Dongeng: Nafsu Raja Henry VIII untuk cinta dan pembunuhan
Selanjutnya ada cerita yang mengkisahkan kehidupan Raja Henry VIII yang dihadapkan dengan cinta dan pembunuhan. Dikisahkan seorang raja dari Inggris di tahun 1500-an yakni Raja Henry VIII yang hidup dengan 6 orang istrinya.
Tetapi semua perempuan yang dinikahi sang raja rupanya berakhir dengan begitu tragis. Di mana istri pertamanya yakni Catherine yang harus kehilangan lima anak sesaat setelah melahirkan. Satu-satunya anak yang selamat dari proses melahirkan itu adalah Mary I. Pernikahan Catherine dan Henry VIII kemudian dibatalkan setelah 24 tahun bersama, dan Catherine meninggal di dalam penjara.
Selanjutnya ada Anne Boleyn, istri dari Raja Henry VIII yang dianggap gagal dalam memproduksi pewaris tahta laki-laki. Sang Raja pun menuduh Anne telah menggodanya menggunakan sihir. Tak hanya di situ, Anne juga dituduh melakukan perselingkuhan dan pengkhianatan, sehingga akhirnya dipenjara dan akhirnya dieksekusi dengan cara dipenggal.
Raja Henry VIII kemudian menikahi Jane Seymour, yang merupakan teman Anne, namun sayangnya Jane meninggal saat melahirkan anak mereka. Begitu pula dengan Catherine Howard, istri Raja Henry VIII lainnya yang ikut dituduh berselingkuh dan berakhir dipenggal.
Meski bukan datang dari negeri dongeng, melainkan kisah nyata yang sesungguhnya terjadi pada dunia kerajaan monarki, namun kisah ini mengajarkan pada anak untuk tidak tertutupi hawa nafsu belaka dan harus menjaga kemuliaan seorang perempuan sebagaimana mestinya.
Itulah kumpulan dongeng sebelum tidur untuk remaja. Semoga bisa menjadi bahan bacaan bagi anak remaja mama agar cepet tertidur di malam hari ya!
Baca juga:
- 9 Dongeng Pendek untuk Anak SD, Menghibur dan Ada Pesan Moralnya!
- 7 Manfaat Mendongeng bagi Perkembangan Otak dan Emosi Anak
- Dongeng Anak Nusantara: Legenda Batu Menangis