Kisah Seorang Remaja Tak Malu Jualan Roti Demi Bisa Umrohkan Mamanya
Imbas orangtua bercerai, seorang remaja di Jakarta habiskan masa remaja dengan berjualan roti
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perpisahan yang terjadi antara kedua orangtua sedikit banyak memberikan pengaruh besar bagi kehidupan anak-anak. Pun yang dialami seorang remaja asal Jakarta bernama Mohammad (14), yang harus merasakan pahitnya perceraian kedua orangtuanya.
Namanya belakangan tengah viral usai kisah penuh haru yang ia lakukan setiap hari, berhasil menarik perhatian netizen di jagat maya. Remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu mengaku rela berjualan roti sepulang sekolah di terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Selain untuk membantu kehidupannya yang kini tinggal bersama sang Mama, lelaki yang merupakan anak satu-satunya dalam keluarga itu rela habiskan masa remajanya dengan berjualan roti demi bisa memberangkatkan umroh Mamanya.
Melansir dari berbagai sumber, kali ini Popmama.com akan rangkumkan kisah Mohammad, remaja asal Jakarta yang jualan roti demi bisa umrohkan Mamanya. Penuh haru dan semangatnya bisa dijadikan inspirasi para remaja lainnya.
1. Namanya sempat viral di media sosial
Lelaki yang sehari-hari mengenakan kacamata itu diketahui sempat viral di media sosial, usai seorang konten kreator menghampirinya di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, tengah menjajakan roti yang dijualnya kepada orang yang berlalu lalang di kawasan tersebut.
Tak malu, ia dengan penuh semangat menawarkan dagangannya itu kepada setiap pejalan kaki yang lewat. Hal ini ia lakukan untuk membantu kebutuhan hidupnya bersama sang Mama, usai perceraian yang dialami kedua orangtuanya.
Demi bisa membiayai uang sewa kontrakan dan menyambung hidup, Mohammad tak malu dan rela menghabiskan waktunya sepulang sekolah untuk berjualan roti yang dibuat oleh sang Mama.
2. Imbas perceraian orangtua
Remaja itu mengaku bahwa hal ini ia lakukan usai kedua orangtuanya bercerai. Selama sebulan atau dua bulan, ia sempat berjualan roti yang dibuat sang Mama di sekolah. Namun, hasilnya diketahui tidak pasti sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berjualan di area yang lebih ramai orang datangi.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk membantu Mamanya berjualan roti di salah satu pusat kota Jakarta, Mohammad yang merupakan anak satu-satunya kala itu harus membuat keputusan harus tinggal bersama sang Papa atau Mamanya.
Ia memang sempat ikut bersama Papanya setelah perceraian kedua orangtuanya, tetapi Mohammad terpaksa pergi dari rumah Papanya dengan tinggal bersama Mamanya di kontrakan yang berada di wilayah Gang Sentiong, Senen, Jakarta Pusat.
Lelaki berusia 14 tahun itu akhirnya memilih tinggal bersama Mamanya daripada hidup di bawah penguasaan sang Papa. Hal ini lantaran ia ingin membahagiakan Mamanya karena sang Papa yang dinilai terlalu menguasai, bahkan sampai tidak mau mendengar ucapannya.
Untuk itu, ia pun memilih hidup bersama Mamanya dengan turut membantu berjualan demi bisa membahagiakan dan tidak menyusahkan perempuan yang telah melahirkan dan membesarkannya itu.
3. Berbagai cara dilakukan demi bisa umrohkan Mamanya
Sebelum dirinya kini berjualan roti, rupanya Mohammad juga telah melakukan berbagai cara selama setahun terakhir untuk bisa bertahan hidup di ibu kota. Bahkan, remaja itu mengaku pernah mengamen di sekitaran Thamrin City, Jakarta Pusat.
Menurutnya, penghasilan dari mengamen tidak cukup baik sehingga ia pun rela berjalan lebih jauh dari kediamannya ke kawasan Jalan Sudirman untuk menjajakan roti yang ia jual seharga Rp 5.000 untuk satu pcs.
Meski harus berjalan jauh dari rumah, hal ini tak membuatnya menyerah demi bisa menyambung kehidupan dirinya dan sang Mama yang kini hanya tinggal berdua saja. Selain untuk membiayai kehidupan sehari-hari, ia pun mengaku harapannya bisa memberangkatkan sang Mama untuk umroh ke tanah suci.
Inilah yang menjadikannya alasan kuat agar lebih semangat berjualan. Menurutnya, dengan pergi umroh, sang Mama nantinya bisa berdoa di depan Ka'bah yang bisa langsung diijabah oleh Allah SWT.
Meski usianya masih begitu muda, lelaki itu memiliki pikiran yang begitu dewasa karena baginya memberangkatkan umroh orangtua memang akan membuat uangnya langsung habis karena biaya yang dibutuhkan sangat mahal, tetapi doa yang dibawa orangtuanya itulah yang nantinya bisa mengembalikan rezeki yang dimiliki mereka.
Anak-anak memang sejatinya perlu mendapatkan pengasuhan dan kehidupan yang layak dari orangtuanya. Namun, tak sedikit anak yang harus mengalami imbas perpisahan orangtua, yang membuat mereka harus menjalani kehidupan lebih berat dari anak-anak lain seusia mereka.
Namun, belajar dari kisah Mohammad di atas, semangat berjuangnya dalam melanjutkan hidup di tengah-tengah keterpurukan yang dialami, bisa menjadi pengingat agar kita senantiasa bersyukur atas kehidupan yang dimiliki.
Selain itu, semangat berjuangnya untuk bertahan hidup dan bisa membahagiakan orangtua juga bisa dijadikan inspirasi bagi para remaja agar tak pantang menyerah menjalani kehidupan demi bisa meraih impian, termasuk membahagiakan orangtua.
Baca juga:
- Kisah di Balik Video Viral tentang Anak yang Ingin Ayahnya Masuk Surga
- Viral! Lampu LED Tumblr Sebagai Dekor Kamar Remaja
- 8 Fakta dari Video Viral Laki-laki Tendang Anak di Mal Kelapa Gading