TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Viral Perundungan Siswa SMP di Balikpapan, Diduga karena Percintaan

Ini kronologi perundungan anak di Balikpapan oleh sejumlah pelajar

Freepik/Wavebreakmedia

Kasus perundungan atau bullying di kalangan pelajar Indonesia kembali viral di media sosial. Baru-baru ini sebuah video memperlihatkan aksi periundungan sekolah anak dengan kekerasan fisik pada seorang anak.

Dalam video dinarasikan bahwa aksi tak terpuji tersebut terjadi di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur. Video tersebut pun kemudian viral dan mendapat sorotan dari berbagai pihak, hingga akhirnya diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian setempat.

Bagaimana kronologi dan perkembangan kasus bullying sekelompok anak di Balikpapan ini? Berikut Popmama.com merangkum informasinya.

1. Kronologi kejadian

Pexels/Mikhail Ilustrasi

Melansir dari video viral yang ramai tersebar di media sosial, aksi perundungan tersebut dilakukan oleh sekelompok pelajar yang mengenakan seragam pramuka kepada seorang anak yang mengenakan baju merah. Para pelaku yang diduga pelajar itu melakukan aksi kekerasan dengan memukul dan membanting secara bergantian.

Jika melihat dari video yang beredar, kronologi kejadian bermula dari korban yang awalnya sedang duduk di sebuah kursi, kemudian dilakukan perundungan oleh para pelaku hingga terjatuh ke lantai. Tak hanya sekali, para pelaku melakukan aksinya berkali-kali hingga korban menangis dan merintis kesakitan.

Atas aksi kekerasan yang dilakukan para pelajar tersebut dan mendapat perhatian publik di media sosial, pihak kepolisian pun lantas turun tangan dan membenarkan adanya kejadian tersebut. Kadiv Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada Sabtu (23/9/2023) pada sebuah masjid di kawasan Balikpapan Utara.

2. Polisi periksa para pelaku

Unsplash/Madrosah

Empat orang pelaku yang diduga terlibat sebagai pelaku perundungan seorang anak di Balikpapan itu pun telah diperiksa oleh polisi. Keempat orang tersebut peranannya sampai saat ini masih terus didalami oleh kepolisian.

Selain keempat pelaku anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu, sejumlah pihak juga telah dimintai keterangan untuk mencari bukti kebenaran di balik kronologi perundungan para pelajar yang viral di Balipapan tersebut.

Sejumlah pihak terkait yang turut diperiksa selain keempat pelaku di antaranya adalah Kadisdik Kota Balikpapan, kepala sekolah dan perwakilan guru tempat korban-pelaku bersekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, serta orangtua korban dan pelaku.

3. Disebabkan karena faktor percintaan

Freepik/Rawpixel-com

Dari hasil pemeriksaan terhadap para pelaku dan korban perundungan yang mana keduanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), pihak polisi mengantongi keterangan dari para pelaku bahwa motif di balik kekerasan yang dilakukan adalah karena korban diduga mengirim direct message (DM) Instagram ke pacar salah satu pelaku.

Hal ini dibenarkan oleh Kapolresta Balikpapan Kombes Anton Firmanto, bahwa salah satu pelaku merasa tak terima saat mengetahui pacarnya di DM oleh korban. Selanjutnya, para pelaku ini mengajak korban bertemu untuk ditanya-tanya dan di situlah terjadi perundungan yang dilakukan oleh pelaku dan teman-temannya.

4. Sudah damai, kasusnya tetap diperiksa kepolisian

Freepik Ilustrasi

Kepolisian menyebutkan bahwa kejadian tak menyenangkan tersebut memang tidak dilaporkan ke pihaknya lantaran setelah kejadian berlangsung, pihak korban dan para pelaku langsung didamaikan oleh ustad setempat.

Kendati demikian, sejumlah pihak terkait termasuk anak-anak yang diduga pelaku kekerasan tersebut telah diperiksa Polresta Balikpapa untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Korban juga telah dimintai keyterangan dengan melakukan visum untuk mengetahui hasil dari kekerasan yang dialaminya.

Selain itu, kasus tersebut juga akan terus dipantai perkembangannya Dinas Pendidikan dan DP3AKB Kota Balikpapan untuk menindaklanjuti kekerasan yang terjadi pada anak di Balikpapan agar tidak terulang kembali.

Maraknya kasus kekerasan antar pelajar ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi banyak pihak, termasuk orangtua, guru, dan pemerintah. Semoga kasus perundungan yang terjadi di kalangan anak-anak di Indonesia tidak semakin meluas dan anak-anak kita senantiasa dilindungi dan melindungi satu sama lain ya, Ma.

Baca juga:

The Latest