5 Cara Menguatkan Hubungan Kakak-Adik agar Tak Sering Bertengkar
Hubungan kakak dan adik menjadi hubungan yang paling lama dan abadi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang kakak bisa dibilang adalah teman pertama sang adik. Oleh karena itu hubungan kakak-adik alias saudara kandung ini memengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Kemampuan si Kecil untuk berinteraksi sosial juga dipengaruhi oleh saudara kandungnya.
Namun, melihat anak bertengkar, sepertinya sudah jadi pemandangan sehari-hari di rumah. Buat para Mama yang punya anak lebih dari satu, coba deh perhatikan hubungan antara si kakak dan adik? Biasanya apa saja sih yang mereka lakukan?
Apakah mereka bermain bersama atau mereka bertengkar setiap hari?
Nah, hubungan kakak dan adik ini menjadi hubungan yang paling lama dan abadi, karena akan selalu terkoneksi sepanjang kehidupan mereka. Kakak dan adik akan menemani setiap fase kehidupan dari mulai masa kecil, masa remaja, masa dewasa, hingga masa tua.
Nah, bagaimana nih cara menjaga hubungan kakak dan adik agar tak sering bertengkar? Berikut informasi yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama ya!
1. Tunjukkan empati
Setiap anak adalah individu yang berbeda. Sadarilah bahwa setiap anak memiliki preferensi yang berbeda dan itu tidak masalah.Tunjukkan kepada anak-anak Mama bahwa Mama menghargai pilihan mereka dengan berempati dengan posisi mereka.
Ajukan pertanyaan tanpa menghakimi untuk mengukur mengapa anak Mama tidak suka menunjukkan kasih sayang kepada saudara kandungnya.
2. Berkomunikasi dengan anak-anak secara terpisah
Mama, jangan menyuruh anak-anak duduk bersama untuk menuntut perubahan. Tidak peduli apa yang Mama katakan, salah satu atau keduanya akan merasa seperti Mama memihak.
Begitu mereka menganggap Mama terlibat secara emosional, Mama malah menjadi 'pion' dalam permainan manipulasi apa pun yang ingin mereka mainkan satu sama lain.
3. Bicaralah dengan anak ketika mereka sedang tidak dalam mood yang jelek
Ketika anak bertengkar, jangan sampai Mama menunggu kejadian berikutnya. Sebaliknya, pilih waktu saat Mama dan anak melakukan aktivitas yang menyenangkan. Misalnya, saat malam hari sebelum tidur.
Mama kemudian bisa membuka pembicaraan seperti:
"Mama perhatikan di hari lain adik terlihat terluka saat kamu membentaknya. Padahal dia menunjukkan karya seninya pada kamu, lho. Setiap orang dalam keluarga harus memperlakukan satu sama lain dengan hormat, jadi jika Mama melihatnya lagi, akan ada konsekuensinya ya."
4. Cari tahu dan komunikasikan pada anak sebelum memberikan konsekuensi
Beri tahu anak Mama bahwa perilaku antisosial terhadap saudara kandung akan menghasilkan hukuman apa pun yang menurut Mama sesuai. Mama bisa berkata:
"Saat kamu bersikap jahat kepada adik kamu, itu menyakiti keluarga. Jika jahat sama adik maka ada konsekuensinya."
Begitu pula sebaliknya jika ternyata sang adik yang iseng dengan kakaknya. Meski demikian, perlu Mama ingat bahwa orangtua tidak dapat memaksa anak-anak untuk menyukai satu sama lain atau ingin menghabiskan waktu bersama, tetapi Mama dapat menegakkan rasa hormat dan komunikasi yang bijaksana.
5. Ajarkan negosiasi dan kompromi
Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menyelesaikan masalah secara baik-baik. Pertama, minta mereka untuk berhenti marah dan mulai berkomunikasi dengan tenang. Berikan kesempatan mereka menceritakan masalah yang terjadi.
Dengarkan keluhan satu dan yang lainnya, tapi jangan langsung menghakimi. Coba klarifikasi permasalahan dan meminta solusi terbaik dari semua pihak yang terlibat.
Jika mereka tidak mempunyai jalan keluarnya, Mama bisa bantu memberikan solusi. Misalnya, mereka berebut video game, buat jadwal permaianan yang adil untuk keduanya.
Semoga ulasan cara menguatkan hubungan kakak-adik di atas bisa diterapkan supaya anak-anak tidak sering bertengkar ya, Mama!
Baca juga:
- Beri Tahu Anak, 7 Makanan yang Berbahaya Jika Dipanaskan Kembali
- Beritahu Anak Mama, Ini Tips Bersepeda dengan Aman Selama Masa Pandemi
- Cara Menghadapi Toxic People. Penting untuk Anak Ketahui