Merokok merupakan salah satu aktivitas yang dapat merusak kesehatan, dan bahkan mengancam nyawa, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Meskipun demikian, tampaknya Indonesia masih belum bisa memisahkan kebiasaan ini dari gaya hidup sehari-hari, di mana masih sering terlihat banyaknya perokok yang ada.
Namun, hal yang mengkhawatirkan adalah meningkatnya perokok yang masih berusia anak-anak, dan masih duduk pada bangku sekolah.
Perlu diingatkan pada anak dan remaja, dari banyak efek merokok terdapat dua gangguan yang sering terjadi, yaitu:
Gangguan Perkembangan Fisik dan Mental: Anak-anak yang merokok berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik dan mental. Nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya dalam rokok dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak, menyebabkan masalah dalam kognisi, memori, dan kemampuan belajar.
Gangguan Paru-Paru: Anak-anak yang merokok berisiko mengalami gangguan paru-paru, seperti bronkitis kronis, pneumonia, dan asma. Merokok juga dapat mengurangi kapasitas paru-paru dan mempengaruhi fungsi pernapasan, yang dapat menghambat aktivitas fisik dan olahraga.
Berikut ini, Popmama.com sudah merangkum fakta mengenai jumlah perokok anak di Indonesia mengalami peningkatan.
