6 Macam Kelainan pada Organ Gerak Pasif
Apa saja ya yang dapat menyebabkan kelainan pada organ gerak pasif?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manusia memiliki ratusan tulang yang berfungsi untuk menopang tubuh, tempat perlekatan otot, tempat penyimpanan mineral, memfasilitasi pergerakan tubuh, tempat pembeuntkan sel darah merah dan sel imun, serta tempat penyimpanan energi tubuh.
Dengan fungsi tulang yang begitu banyak, tulang tentu saja harus dijaga dengan baik agar dapat tetap sehat sampai kita tua nantinya.
Namun, ada beberapa kelainan pada alat gerak pasif, atau tulang yang dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari. Apa sajakah itu?
Berikut ini, Popmama.com sudah merangkum jenis kelainan organ gerak pasif.
Mengapa tulang disebut organ gerak pasif?
Tulang dianggap sebagai organ gerak pasif karena perannya dalam memberikan kerangka yang memberikan struktur dan dukungan untuk tubuh, serta berperan dalam memungkinkan gerakan pasif dan aktif.
Tulang bukanlah bagian yang secara aktif berkontraksi atau bergerak sendiri, tetapi mereka berperan dalam memungkinkan gerakan dengan bekerja sama dengan otot, tendon, dan sendi.
Ada macam-macam kelainan yang dapat terjadi pada tulang, mulai dari patah tulang, hingga skoliosis.
1. Patah tulang
Fraktura merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut patah tulang. Kerusakan pada tulang ini dapat diakibatkan oleh kecelakaan dari kendaraan bermotor.
Kerusakan pada tulang ini memiliki dua jenis berbeda, yaitu fraktura tertutup dan fraktura terbuka. Bagaimana perbedaannya?
Fraktura tertutup, atau yang lebih dikenal dengan patah tulang tertutup, adalah patah tulang yang tidak mengakibatkan luka pada kulit atau otot.
Sementara itu, fraktura terbuka, atau yang disebut juga patah tulang terbuka, merupakan jenis patah tulang yang menyebabkan luka pada kulit dan otot di sekitar area yang terkena patahan.
2. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan pada komponen pasif gerakan tubuh yaitu tulang, yang timbul karena terjadi pengeroposan pada tulang.
Tulang yang telah mengalami pengeroposan ini seiring waktu akan menyebabkan kerapuhan tulang, dan akibatnya, dapat menyebabkan terjadinya patah tulang, rekan-rekan.
Pengeroposan tulang timbul karena penurunan jumlah jaringan tulang yang signifikan atau karena produksi jaringan tulang yang tidak optimal.
Osteoporosis dapat berakibat dari penurunan kemampuan tubuh dalam menyerap dan memanfaatkan kalsium dengan baik. Sebagai akibatnya, penting bagi kita untuk menjaga kepadatan tulang dengan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan kalsium.
3. Retak tulang
Fisura adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tulang yang mengalami retak. Gangguan pada komponen pasif sistem gerak ini seringkali terjadi akibat insiden kecelakaan.
Pada anak-anak, retak tulang biasanya memiliki prospek penyembuhan yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang dewasa.
Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan tulang yang masih aktif pada anak-anak dan kandungan zat perekat yang lebih melimpah dalam struktur tulang mereka.
4. Lordosis
Lordosis adalah gangguan pada struktur tulang belakang yang dicirikan oleh adanya kelengkungan ke depan pada postur tubuh. Kelainan ini akan menyebabkan posisi kepala cenderung condong ke belakang.
Kondisi lordosis juga sering dikenal dengan sebutan swayback dan akan menyebabkan bokong terlihat lebih menonjol.
Faktor-faktor yang umumnya menyebabkan lordosis meliputi pergeseran ruas tulang, kelebihan berat badan, cedera tulang, postur tubuh yang tidak baik, serta peradangan.
Pada anak-anak, lordosis kadang-kadang bisa pulih sendiri, tetapi pada orang dewasa, biasanya diperlukan terapi fisik untuk mengatasinya.
5. Kifosis
Kifosis merupakan gangguan yang dicirikan oleh postur tubuh yang membungkuk dan bengkoknya tulang belakang ke arah belakang.
Bahkan, efek dari kondisi kifosis ini juga dapat membuat punggung tampak menonjol.
Kelainan kifosis umumnya diinduksi oleh tulang menjadi keropos, membawa beban berlebihan, postur tubuh yang tidak tepat, serta infeksi pada tulang belakang.
6. Skoliosis
Skoliosis adalah gangguan pada tulang belakang yang dicirikan oleh lengkungan punggung yang membentuk pola huruf C atau S.
Di samping itu, kelainan ini bisa diamati melalui perbedaan tinggi satu bahu dibandingkan dengan bahu yang lain serta rasa nyeri di bagian bawah punggung.
Kondisi ini dapat menyebabkan kelengkungan pada tulang belakang, bahkan bisa berpotensi menyebabkan kelumpuhan atau mengganggu fungsi paru-paru.
Hal ini disebabkan oleh posisi lengkungan pada tulang belakang yang dapat mengurangi volume ruang di rongga dada.
Itu dia, kelainan yang dapat diderita oleh tulang, atau organ gerak pasif. Selalu jaga sikap badan dan tulangmu agar terhindar, ya!
Baca juga: