TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Rakun di Jepang Meningkat Karena Seri Anime

Penasaran serial anime apa yang dapat menyebabkan peningkatan populasi rakun di Jepang?

Pixabay/Alexas_Fotos

Rakun merupakan hewan cerdas, dan asli berasal dari Amerika Utara. Hewan ini merupakan sebuah mamalia yang memiliki bulu abu-abi di sekujur badannya, dan bulu hitam yang khas di sekitar matanya.

Pada mulanya, rakun tidak pernah menyentuh tanah Jepang. Namun, pada tahun 1963, terdapat sebuah kejadian yang membuat hewan ini malah diimpor ke Jepang.

Berikut Popmama.com beri informasi lengkapnya tentang bagaimana dari sebuah seri anime, dapat meningkatkan adanya rakun di Jepang.

1. Rascal: A Memoir of a Better Era

© NIPPON ANIMATION CO., LTD.

Ya, itulah nama buku yang diluncurkan pada tahun 1963 oleh penulis Amerika terkenal, Sterling North. Buku ini menceritakan tentang petualangan seorang anak laki-laki Bernama Sterling, dan rakun temannya yang bernama Rascal.

Buku ini sangat sukses hingga Disney mengadaptasikannya menjadi live action. Jepang juga tidak ketinggalan, dengan mengadaptasikan cerita ini menjadi sebuah anime, yang berjudul “Rascal the Raccoon’ (Araiguma Rasakaru), dan memiliki 52 episode yang ditayangkan selama setahun pada tahun 1977.

2. Mengimpor rakun dari Amerika

Karena kepopuleran rakun di Jepang, terdapat permintaan melunjak dari anak-anak untuk memelihara rakun. Tetapi, Jepang tidak ada rakun sama sekali, karena bukan merupakan spesies asli Jepang.

Impor rakun pun mulai terjadi, dengan sekitar 1500 rakun per bulan. Secara otomatis, hal ini memperkenalkan hewan yang masih asing terhadap lingkungan sekitar.

3. Mengapa rakun-rakun tersebut malah dilepaskan?

Unsplash/Overture Creations

Pada akhir serial buku maupun anime tersebut, diceritakan bahwa Sterling pada akhirnya menyadari bahwa Rascal merupakan hewan liar yang seharusnya hidup bebas di alam.

Hal ini juga membawa pengaruh bagi keluarga-keluarga yang sudah memelihara rakun tersebut. Anak-anak melepaskan rakun yang telah mereka pelihara dalam rangka mengikuti apa yang Sterling lakukan pada serial tersebut.

4. Apa saja efek dari pelepasan ini?

Pixabay/Nature-Pix

Karena rakun merupakan spesies yang cerdik, maka rakun-rakun ini telah mengusir adanya spesies lain, merusak tanaman, serta rumah dan kuil yang terbuat dari kayu. Pemerintahan Jepang sudah mencoba untuk menghentikan adanya pelepasan rakun lagi, tetapi hal itu sudah terlambat.

Rakun tersebut telah berlipat ganda jumlahnya, dan mencapai puluhan ribu. Di kota, rakun juga mulai mencari makanan, dan bahkan menyerang orang yang menghalangi mereka.

Karena ini, berberapa prefektur di Jepang bahkan mengambil keputusan yang sedikit ekstrim, yaitu dengan membunuh rakun agar mencegah kerusakan pada tanaman pertanian, kuil-kuil kayu tradisional, dan rumah-rumah.

5. Ternyata juga pernah terjadi sebelumnya, lho!

Pexels/Cats Coming

Jepang bukan satu-satunya negara yang telah mengenalkan spesies baru ke tanahnya, dan berakibatkan kerusakan pada ekosistem yang sudah ada. 

Salah satu contohnya adalah Afrika Selatan, dimana penduduknya memutuskan untuk memelihara kucing pada tahun 1949. Pada dekade 1970an, kucing-kucing ini sudah dengan cepat bereproduksi.

Dari jumlah awal yang hanya berjumlah 5, dapat berkembang biak hingga 3400 kucing.

Hal ini tentu membawa pengaruh bagi lingkungan, karena populasi burung di Afrika Selatan malah menurun, dan bahkan terancam.

Itu dia, informasi mengenai rakun yang melonjak jumlahnya di Jepang. Menarik sekali, bukan?

Baca juga:

The Latest