TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Awas! Anak 12 Tahun Dilarikan ke RS Karena Tren TikTok "Chroming"

Anak tersebut ditemukan kejang-kejang setelah menghirup sekaleng antiperspiran

Kennedy News via Daily Mail UK

Banyak tren yang berkembang di TikTok saat ini yang bebas diikuti oleh penonton. Sebelumnya ada tren TikTok viral "Chroming" di Maret 2024 lalu sampai membuat anak di Inggris meninggal dunia.

Kini tren Tiktok "Chroming" itu kembali menjamur. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Doncaster, South Yorkshire, Inggris harus dibawa ke rumah sakit karena serangan jantung setelah mengikuti tren tersebut.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai anak 12 tahun dilarikan ke RS karena tren TikTok "Chroming".

1. Anak 12 tahun itu terpengaruh TikTok dan anak yang lebih dewasa

Daily Mail UK/Kennedy News

Cesar Watson-King, anak laki-laki berusia 12 tahun dilarikan ke rumah sakit pasca mengikuti tren TikTok "Chroming". Ia diduga telah menghirup sekaleng antiperspiran karena mengikuti tren itu.

Dikutip dari Daily Mail, Cesar awalnya ditunjukkan video tren TikTok "Chroming" oleh seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya.

Sebagai informasi, tren TikTok "Chroming" yakni menghirup sisa bau/asap beracun dari kaleng deodoran, hairspray, dan penghapus cat kuku untuk mencapai 'rasa senang' atau high.

2. Anak itu ditemukan kejang setelah ikut tren TikTok "Chroming"

Daily Mail UK/Kennedy News

Bukannya mendapatkan sensasi high tadi, Cesar malah ditemukan kejang-kejang oleh sang Mama, Nichola King. Ia menemukan anaknya di lantai dapur dan mengalami kejang.

Perempuan berusia 36 tahun itu melakukan CPR untuk membantu anaknya bernapas. Sementara saudaranya yang ada di sana membantu sang Mama menelepon ambulans.

3. Bahaya tren TikTok "Chroming" ini membuatnya koma

Daily Mail UK/Kennedy News

Cesar dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kejang lebih lanjut ditambah dengan serangan jantung. Ia pun jatuh dalam kondisi koma.

Orangtua Cesar membagikan gamba mengerikan dari paramedis yang melakukan kompresi dada dalam upaya untuk menyelamatkan anaknya. Ini juga menjadi peringatan penting untuk orangtua mengawasi anak ketika melakukan tren tertentu di media sosial.

"Chroming" telah digunakan sebagai istilah slang untuk menggambarkan tren menghirup asap beracun, yang pertama kali muncul di Urban Dictionary pada tahun 2006.

4. Kepopuleran tren TikTok "Chroming" membahayakan anak-anak

Daily Mail UK/Kennedy News

Meski sudah muncul sejak 2006 lalu, baru-baru ini tren TikTok "Chroming" populer di kalangan anak-anak remaja di platform media sosial.

Mengenang cobaan berat Cesar, Ms King berkata: 'Saya baru saja selesai menyusui bayi saya dan hampir tertidur ketika saya mendengar suara ledakan yang sangat keras. Saya pikir salah satu anak telah melakukan sesuatu.

Berkaca pada kasus bulan Maret, Tommie-lee Gracie Billington yang berusia 11 tahun dari Lancaster, Inggris meninggal setelah diduga mencoba tren tersebut. Ia melakukan tren tersebut saat menginap di rumah temannya.

Saat itu Tommie-Lee langsung mengalami serangan jantung dan meninggal. Rumah sakit melakukan segala cara untuk mencoba untuk menghidupkannya kembali, tetapi tidak berhasil.

Itulah tadi anak 12 tahun dilarikan ke RS karena tren TikTok "Chroming". Semoga menjadi pembelajaran jangan sampai terjadi di Indonesia.

Baca juga:

The Latest