Anak 13 Tahun di India Tewas karena Prank Bunuh Diri di Depan Adiknya
Sang Mama yang buta berusaha menyelamatkan anaknya tetapi gagal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak prank yang ditiru masyarakat setelah para content creator mempopulerkannya di media sosial. Nyatanya prank ini bisa mengakibatkan bahaya, apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab.
Prank yang berakhir nahas itu terjadi di India. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di tewas saat melakukan prank bunuh diri di depan adik-adiknya.
Keterangan polisis setempat pada Selasa (19/9/2023) korban terpeleset dan membuat dirinya terjerat dengan tali di lehernya.
Insiden ini terjadi di wilayah Uttar Pradesh's Jalaun, India pada Minggu, (17/9/2023).
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Awalnya korban sedang bermain dengan ketiga adiknya
Dikutip dari India Times, dari keterangan polisis setempat yakni Mohammad Arif menjelaskan peristiwa tragis itu bermula saat korban yang bernama Jayesh, atau biasa dipanggil Jas bermain bersama ketiga adiknya.
Ketiga adiknya yakni Yash, Mehak, dan Astha, ditemani oleh Jas di rumah mereka di Kanshi Ram Colony. Sang Mama yang bernama Sangita, sedang tidur siang di kamar, sementara sang Papa, Khem Chandra bekerja di pasar gandum setempat.
2. Mencoba berpura-pura bunuh diri dengan memasang tali di leher
Di tengah permainan Jas yang mencoba menghibur sang Adik berpura-pura bunuh diri dengan memasang jerat tali di lehernya. Tali itu sendiri diikatkan ke jeruji jendela.
Nahasnya, bangku tempat anak itu berdiri secara tidak sengaja terdorong hingga membuatnya jatuh. Akibatnya, tali yang melingkar di leher Jas mengencang hingga membuatnya meninggal.
3. Korban yang tercekik tali dikira pura-pura mati oleh ketiga adiknya
Ketiga adiknya yang menyaksikan prank itu sempat mengira Jas berpura-pura mati. Namun setelah beberapa lama mereka melihat darah mengucur dari mulut dan hidungnya.
Tubuh Jas pun kaku dan tidak bergerak. Ketika hal itu terjadi mereka menyadari kondisi bahaya yang mengancam kakak laki-laki mereka.
4. Sang Mama yang buta berusaha menolong tetapi gagal
Adik-adik Jas pun berteriak hingga membuat Sangita terbangun. Perempuan itu bergegas mencari pisau atau sabit untuk memotong tali tersebut.
Karena kepanikan dan keterbatasan penglihatan ia tidak dapat menemukannya. Sangita butuh waktu tertentu untuk memberi tahu tetangganya.
5. Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat
Keadaan tubuh jas yang sudah kaku sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, di mana dia kemudian dinyatakan telah meninggal dunia. Sang Mama sempat menyesal karena keterbatasan penglihatannya tak bisa menyelamatkan sang Anak.
"Seandainya Tuhan tidak menghilangkan pandangan saya akan menyelamatkan anak saya. Dia meninggal di depan saya dan saya tidak dapat berbuat apa-apa," kata Sangita.
Anak tertua di keluarganya itu kerap membantu orangtuanya di rumah. Ia membantu sang Mama untuk melakukan pekerjaan rumah tangga setelah kembali dari sekolah karena ibunya tidak dapat melihat.
Jenazah korban sempat dilakukan otopsi dan kini sudah diserahkan kembali kepada orangtuanya.
Itulah tadi informasi anak 13 tahun tewas karena prank bunuh diri. Semoga menjadi pembelajaran untuk lebih berhati-hati.
Jika diri sendiri atau orang sekitar dalam kondisi depresi atau memiliki kecenderungan bunuh diri, segera menghubungi layanan kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Love Inside Suicide Awareness dengan nomor +628113855472, Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567, SMS 081281562620, dan alamat email kontak@kemkes.go.id
Baca juga:
- Artis Cilik Malaysia Sempat Lumpuh Akibat Prank Tarik Kursi Temannya
- Hati-Hati! Prank Ulang Tahun dapat Merenggut Nyawa
- 5 Manfaat dan Nilai yang Terkandung dalam Permainan Tradisional