Instagram.com/kalis.mardiasih
Sejumlah risiko itu bisa dicegah dengan orangtua memberikan pengertian terhadap hal ini kepada anak. Kalis Mardiasih, seorang penulis buku, mengatakan dalam Instagramnya ada orangtua yang bercerita mengenai pengalaman sexting anaknya lewat direct message Instagram.
"Baru aja dapat keluhan dari parents (orangtua) yang panik karena anak sex chat dan menunjukkan gejala berulang," ujar Kalis di Instagramnya, Selasa (23/3/2021).
Menurut Kalis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orangtua ketika hal itu terjadi:
- Tetap tenang sebab marah hanya membuat anak menutup diri, berbohong, dan enggan menyampaikan cerita dengan jujur. Ketenangan orangtua dalam menghadapi hal ini sangat penting.
- Pastikan anak tidak melakukan transaksi foto/video telanjang. Mohon izin periksa ponselnya untuk memastikan tidak ada jejak digital mengenai penelanjangan diri.
- Selanjutnya, ulangi penjelasan untuk tidak telanjang di depan kamera karena risiko besar dan jangka panjang. Jika sudah ada transaksi, orangtua harus melakukan follow up sampai aman seaman-amannya.
- Jelaskan pada anak bahwa orangtua siap menjadi teman terbaik anak. Yakinkan kepada anak jika anak kesepian/ sedih, orangtua selalu siap untuk menjadi teman terbaik. Lalu, Mama dan Papa juga siap untuk menemani anak bersosialisasi atau mencarikan kegiatan bermakna. Yakinkan kepada anak bahwa bermain musik, klub baca, komunitas sosial, lebih menyenangkan dibandingkan aktivitas beresiko dengan orang asing," tutur Kalis.
- Selanjutnya, jangan lupa berikan edukasi kepada anak bahwa konten porno bukanlah seks yang sesungguhnya.
"Konten porno adalah industri yang mengekspoitasi tubuh perempuan. Sedangkan seks, adalah sesuatu yang nature pada manusia, tapi hanya boleh dilakukan dengan bekal pengetahuan dan bertanggung jawab fisik, emosional dan kognitif (menikah, sesuai ketentuan agama, adalah satu cara mewujudkan tanggung jawab)," jelas Kalis.
- Terakhir, orangtua perlu menyadari jika masa remaja merupakan waktu seorang anak mengeksplorasi banyak hal, termasuk pergaulan. Jelaskan makna harga diri: self worth, self value yang berasal dari kualitas pikiran dan karakter. Katakan, "kamu berharga dan bukan untuk dijadikan objek seksual".
- Orangtua juga bisa menjelaskan perilaku manipulasi dan perilaku kekerasan. Manipulasi dan kekerasan bisa terjadi dengan cara yang tampak baik, misalnya dipuji.
"Seseorang yang baik akan menghormati tubuh kamu, tidak meminta kamu telanjang di depan kamera, tidak memperlakukanmu sebagai objek tubuh semata, tidak memaksa, tidak mengancam dan lain-lain. Ini obrolan yang sangat panjang. Tugas setiap hari untuk membangun obrolan orangtua dan anak, tidak selesai dalam satu kali obrolan," tutur Kalis.