Eksklusif: Mona Ratuliu Memotivasi Mima untuk Pantang Menyerah Melawan Depresi
Semangat pantang menyerah dan resiliensi sudah ditanamkan Mona sejak anak-anaknya kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak pertama Mona Ratuliu, Davina Syafa Felisa atau akrab disapa Mima Shafa sempat diberitakan depresi. Saat masa-masa itu, baik Mona dan Indra Brasco mendukung Mima untuk sembuh dan bisa melawan depresinya.
Pada masa-masa itu, Mona mengaku hanya fokus untuk mendukung Mima. Hingga akhirnya masa-masa itu bisa dilewati. Mona mengaku anaknya memang memiliki semangat pantang menyerah untuk menghadapi banyak hal yang terjadi. Ini sudah dibiasakan sejak kecil.
Millennial Mama of the Month edisi Januari 2023 ini mengaku selalu mendorong anak-anaknya untuk tidak menyerah saat menghadapi berbagai tantangan. Dimulai dari kebiasaan dan hal-hal kecil yang mereka temui setiap hari.
Berikut Popmama.com rangkum cerita Mona Ratuliu selengkapnya.
1. Mona menggambar sosok Mima, bak cermin Indra Brasco
Pemberitaan tentang Mima Shafa di internet saat ia depresi sangat diperbincangkan. Melahirkan hingga melahirkan anak pertamanya itu, Mona menyadari kalau Mima justru lebih mirip suaminya dibandingkan dirinya.
"Mima mirip papanya, makanya mereka punya 'issue' berdua. Mereka berdua kayak kaca, jadi cara menghadapi diri sendiri bagi mereka itu unik. Proses Mima mencintai papanya adalah berproses mencintai dirinya sendiri, begitupun Indra," pungkas Mona kepada Popmama.com.
Mama empat orang anak ini mengaku Indra dan Mima sama-sama pribadi yang keras. Sehingga saat bertengkar di rumah, Mona yang berusaha mendamaikan pun kadang serba salah.
"Mereka sama-sama keras dan kalau ngomong tidak ada saringannya. Jadi kalau dibiarkan bisa sampai 'pecah'. Kalau mau menengahi Indra tersinggung, begitupun sebaliknya. Akhirnya ya sudah kalau mereka bertengkar saya menangis sendiri. Ada masa-masa kayak gitu," pungkasnya.
2. Proses pendewasaan Mima juga jadi bahan belajar untuk Mona dan Indra
Saat anak sulungnya didiagnosa depresi, Mona setia mendampingi. Tak mudah tetapi semuanya berhasil dilewati hingga kini.
Proses pendewasaan Mima dirasa Mona menarik. Tak terasa anak akan berusia 20 tahun pada 11 Juni 2023 mendatang, padahal saat pandemi kemarin usianya masih 17 tahun.
"Mima sudah izin ke Bandung bersama teman-temannya. Itu tidak pernah terjadi. Saya jadi terlibat diskusi dengan Indra, kami melihat Mima pas pandemi masih 17 tahun tiba-tiba sekarang sudah mau mandiri," tutur Mona.
Karena kejadian itu dirinya dan Indra berusaha menerima kalau Mima sudah beranjak dewasa. Tidak hanya itu, pasangan ini juga mulai menyadari kalau Mima sudah punya komunikasinya sendiri.
"Kami pun jadi belajar lagi untuk memperlakukan dia layaknya orang dewasa," tuturnya.
3. Mona dan Mima bisa berdiskusi banyak hal, apalagi soal asmara
Keterbukaan terhadap orangtua menjadi salah satu kunci dari komunikasi yang berhasil dengan anak. Hal itu sudah dibiasakan oleh Mona kepada Mima sejak kecil.
Sehingga saat Mima remaja hingga kini menuju dewasa muda, ia masih bisa menceritakan banyak hal kepada mamanya tersebut. Bukan hanya satu atau dua hal penting, hubungan terbuka Mima kepada Mona ini bisa ditiru!
"Saya dan Mima semua bisa jadi bahan obrolan, walaupun pasti ada rahasia-rahasia juga misalnya hanya dengan temannya. Mulai masalah percintaan, sampai putusnya saja ia ceritakan. Topik-topik sensitif di sekolah juga diceritakan," tutur Mona.
4. Mima dan anak-anak Mona ditumbuhkan semangat pantang menyerah dari kecil
Kejadian yang dialami Mima Shafa bisa saja juga terjadi pada semua anak, tak terkecuali mungkin anak-anak Mona yang lain. Mima mengalami banyak proses yang berat yang dalam hidupnya, tetapi pada akhirnya bisa dilewati dengan baik oleh dirinya juga.
Oleh karenanya, dari kecil anak-anak Mona memang berusaha ditumbuhkan rasa tangguh dan pantang menyerah untuk menghadapi berbagai tantangan. Karena tidak menutup kemungkinan, pasti akan selalu ada kejadian tidak terduga yang bisa anak-anaknya alami di masa remaja atau dewasanya kelak.
"Mima mengalami banyak proses yang berat dalam hidupnya, perjalan menghadapi dirinya sendiri. Memang dari dulu yang berusaha saya tumbuhkan adalah ketangguhannya, karena kita dalam hidup pasti ada momen-momen jatuh. Bagaimana caranya bisa bangkit lagi apapun kondisinya. Itu yang berusaha diajarkan dari setiap peristiwa yang terjadi dari apa yang kita alami," pungkas Mona.
Menurut Mona, setiap tantangan yang keluarga Mona hadapi tidak hanya menjadi sebuah situasi tetapi juga motivasi untuk mereka.
"Jadi ada beberapa kejadian yang highlight. Apapun bisa diusahakan sekalipun mereka lagi jatuh," tutur Mona.
5. Cara Mona Ratuliu menumbuhkan resiliensi di anak-anaknya
Menumbuhkan resiliensi pada anak tentu tidak mudah. Secara pengertian, resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan, entah ketidakberhasilan dari perencanaan atau situasi di luar kendali.
Mona berusaha menumbuhkan resiliensi ini kepada setiap anak-anaknya. Tujuannya agar mereka selalu bisa punya semangat pantang menyerah ketika menghadapi tantangan apapun dalam hidupnya.
"Pertama tadi belajar dari pengalaman sehari-hari, saya biasakan dari fasilitas di rumah. Tidak bisa mereka terima secara cuma-cuma. Ada syarat-syarat yang mesti mereka tempuh, jadi ada usaha yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu," pungkas Mona.
Dari sana, anak-anak Mona melihat contoh bahwa semua hal atau barang yang ingin mereka punya tidak mudah untuk mendapatkannya. Meskipun barang tersebut bisa mereka terima dari orangtua sendiri.
"Makanya yang pas Mima viral presentasi itu ya di keluarga kita memang seperti itu. Setidaknya mereka tahu kalau barang yang minta diminta itu keinginan ya mereka harus berjuang dulu. Kalau kebutuhan itu akan kami penuhi," jelas Mona.
Apa yang dialami Mima Shafa menjadi babak baru untuk Mona Ratuliu dan keluarganya. Keluarga ini dilatih kompak untuk berjuang bersama-sama. Senada dengan Mona yang berusaha menumbuhkan resiliensi pada anak-anaknya sejak kecil.
Millennial Mama of the Month Edisi Januari 2023: Mona Ratuliu
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Ass. Photographer - Adi Nugroho
Videographer - Krisnaji Iswandani, Norman Indra Issudewo
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist - Linda Kusumdewi
Mona Ratuliu's Wardrobe - AYACO
Numa's Wardrobe - Gingersnaps
Location - Grandkemang Jakarta
Baca juga:
- Eksklusif: Cara Mona Ratuliu dan Indra Brasco Belajar Berkomunikasi Positif saat Bertengkar
- Eksklusif: Cerita Mona Ratuliu Mengurus Bayi Lagi Setelah 8 Tahun, Ini Tantangannya!
- Eksklusif: Cerita Mona Ratuliu Melahirkan Numa Serba Sendirian, Akui Sempat Ketakutan