Cerita Daffa dan Zaki Buat Game Seru Terinspirasi Matematika
Keduanya menyukai dan menggemari matematika, intip cara belajarnya nih
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Matematika kerap menjadi pelajaran yang dihindari oleh anak-anak. Namun, tidak bagi Daffa Raidansyah Bernady dan Athallah Zaki Abrisam dari Sekolah Cikal Surabaya. Mereka justru bisa menciptakan game dari pelajaran tersebut.
Pada Mei 2024 lalu, Daffa dan Zaki sukses membawa gagasan “Math Mortal Combat” dalam Lomba Peneliti Pelajar Surabaya, sebuah kompetisi riset ilmiah yang diikuti oleh pelajar jenjang SMP/MTs di Kota Surabaya.
Gagasan membuat game dari pelajaran matematika itu pertama kali diinisiasi oleh Daffa. Kemudian Zaki turut ikut mengembangkannya. Keduanya berhasil meraih posisi ke-4 kejuaraan ilmiah pelajar di tingkat Kota.
Popmama.com berkesempatan untuk mengobrol dengan Daffa dan Zaki mengenai pengalaman mereka ini, berikut ceritanya!
1. Latar belakang Zaki dan Daffa memulai membuat game ini
Saat mengikuti lomba ini Daffa masih menjadi murid kelas 3 SMP Cikal Surabaya. Sementara Zaki masih kelas 1. Keduanya menyebutkan kalau memiliki perspektif berbeda mengenai Matematika.
Ketika ditanya mengenai pelajaran itu, baik Daffa dan Zaki kompak keduanya memang menggemari matematika lho.
"Aku suka matematika seperti menyelesaikan puzzle dan digabung sama angka, agak ribet tapi contohnya (menyelesaikan) rumus,itu menantang. Karena aku sering main puzzle," tutur Daffa.
Selain Daffa, Zaki juga menyukai Matematika sejak kecil. Ia mengungkapkan bahwa alasan menyukai matematika karena tidak ada menghafal dalam pemecahannya.
“Aku itu dari dulu tuh suka matematika, dari kecil. Matematika bagiku itu menarik gitu, challenging, dan nggak yang harus ngapalin gitu," jelasnya.
2. Isi game berisi soal-soal matematika untuk SD-SMP
Sebagai informasi, dalam perlombaan itu Daffa dan Zaki menciptakan sebuah permainan edukasi bernama “Math Mortal Combat”.
"Math Mortal Combat" adalah game yang biasa dimainkan dengan anak-anak. Penyelesaiannya mungkin simple dan lebih mudah untuk soal matematika. Seperti dijelaskan Daffa dan Zaki, permainan ini ditujukan untuk usia SD.
"Isinya penambahan pengurangan, melatih otak saja. Tingkat kesulitannya, masih SD dan SMP. Aku ambil dari adik aku karena belum paham matematika. Dari situ aku buat agar dia bisa mengerti," tutur Daffa.
3. Game dibuat ramah perangkat, diakses lewat web tanpa butuh spesifikasi khusus
Untuk membuat game ini, Daffa dan Zaki bekerja sama untuk merumuskan kode coding-nya. Keduanya juga dibantu oleh guru di SMP Cikal Surabaya saat itu.
Keduanya membagi tugas antara membuat rumusan coding, mengisi soal game hingga rumus matematika mana yang akan dijadikan journey untuk game keduanya.
"Buatnya aku mikir breakdown ide-idenya buat game, yang keren dan tren kayak Free Fire, kami meng-combine. Kami juga mengerjakan coding-nya. (Games) ramah laptop karena web base jadi tidak berat ke RAM laptopnya," tutur Daffa.
Zaki menambahkan ia membantu Daffa untuk coding game tersebut. Hal ini karena Zaki sudah tertarik dengan dunia coding sejak kelas 1 SD.
"Soalnya aku suka kode-kode (coding) gitu," jelas Zaki.
4. Awal mula Daffa dan Zaki menyukai matematika
Kepada Popmama.com keduanya menceritakan awal mula mereka tertarik ke matematika dibandingkan dengan pelajaran lain. Dimulai dari Daffa yang menyukai puzzle. Dari sana rasa kompetitifnya terus terasah karena memecahkan soal matematika layaknya menyusun puzzle.
Sementara Zaki sendiri bermula karena ia suka menyelesaikan "misi". Dimana menyelesaikan soal-soal matematika yang terus naik level menyenangkan untuknya. Dari sana Zaki semakin jatuh cinta dengan pelajaran satu ini.
"Kadang kalau stres main game yang ada berbasis matematika, itu bagian belajar juga. Soalnya aku les matematika dan aku tes juga di game ini," jelas Zaki.
5. Cara belajar Daffa dan Zaki yang bisa ditiru anak-anak lain
Tak jauh berbeda dengan keduanya jatuh cinta dengan matematika, untuk memunculkan semangat belajar juga mirip-mirip. Daffa saat ini tidak hanya mengembangkan minatnya ke matematika melainkan juga ke pelajaran lain.
"Mendalami ilmu sains, biologi dan kimia," tutur Daffa.
Dulu ia sempat ikut salah satu les, tetapi Daffa menyebut kalau cara belajarnya tidak cocok. Sehingga kini ia lebih mengeksplorasi gaya belajar lain di rumah, misalnya dengan mencampurkan beberapa metode sekaligus agar tidak bosan.
Sementara itu Zaki selain matematika juga mengeksplorasi bidang lain. Ia saat ini mendalami coding pemrograman. Adapun Zaki sudah mempelajari matematika dan coding pemrograman secara khusus sejak kelas 1 SD.
"Untuk cara belajar aku selain sekolah juga les. Terus aku belajar juga dari internet. Aku suka mengolah angka, jadi mengkulih cara hitungnya karena ada banyak, tidak hanya satu," jelasa Zaki.
Keduanya mengaku kini sedang berfokus untuk ikut lomba lain secara individu atau kelompok. Daffa sendiri karena sudah masuk SMA sedang menyiapkan untuk portofolio kuliah.
Sementara Zaki sedang berlatih OSN matematika dan LPPS (Lomba Peneliti Pelajar Surabaya).
Baca juga:
- 12 Contoh Soal Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka dan Jawabannya
- King Faaz Menangis saat Ungkap Kedekatannya dengan Papa Sonny Septian
- 25 Contoh Soal Matematika Kelas 6 Semester 1