Prestasi Siswa di Depok lni Menurun, Kasus KDRT dan Mamanya Ditahan
Anak sulung pasangan PB dan BI bahkan gagal jadi Ketua OSIS karena kasus ini berlarut-larut
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) menjadi momen yang tidak akan terlupakan oleh anak jika menyaksikannya. Beberapa anak bahkan bisa mengalami perubahan emosional atau terganggu secara mental karena kejadian ini.
Seperti kasus yang dialami oleh seorang siswa di Depak, Jawa Barat. Dari keterangan kuasa hukum dari pihak suami, Eka Sumanjaya mengatakan kalau putri pasangan yang menjadi kliennya terdampak negatif karena kasus KDRT orangtuanya.
Anak tertuangan pasangan BI dan PB mengalami penurunan akademik, bahkan sang Putri juga gagal menjadi ketua OSIS karena terpengaruh kasus orangtuanya itu.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Sang Putri terdampak negatif, dulunya anak yang cerdas
Dari keterangan kuasa hukum, anak pertama dari pasangan tersebut sebenarnya cerdas.
Ia sudah berprestasi dari dulu, tetapi semenjak permasalahan KDRT orangtuanya membuat nilai akademiknya menurun.
Dari keterangan Eka kepada awak media, salah satun bukti yang bisa dilihat perubahan nilai akademik anak BI dan PB adalah nilai matematikanya.
Nilai matematikanya disebut berada di bawah rata-rata yakni hanya 55. Padahal dulu nilai matematika selalu di atas rata-ratanya.
Hanya di semester ini saat orangtuanya terlibat kasus KDRT hingga ke kepolisian, nilai sang Anak menurun drasti.
2. Tak hanya nilai akademik, anak pasangan ini juga gagal jadi Ketua OSIS
Salah satu bentuk prestasi putri sulung BI dan PB yakni menjadi salah satu kandidat Ketua OSIS. Sayangnya hal itu harus pupus di tengah jalan.
Akibat dari KDRT orangtuanya, tidak hanya nilai akademik yang menurun, tetapi juga gagal menjadi ketua OSIS di sekolahnya.
Kasus KDRT orangtuanya yang berlarut-larut membuat harapan sang Putri tak ada lagi. Kuasa hukum sudah mengkomunikasikan hal ini kepada pihak guru mengenai hal ini.
Sangat disayangkan, anak pasangan ini yang cerdas dan dibanggakan harus menelan pil pahit untuk mengubur keinginannya menjadi Ketua OSIS.
3. Sang Mama ditahan dan ditetapkan tersangka terlebih dahulu
Sebagai informasi, kasus KDRT ini viral di Twitter yang menarasikan seorang istri bernama Putri Balqis yang dianiaya oleh suaminya tetapi justru ditetapkan sebagai tersangka.
Thread itu dibuat oleh @saharahanumpada Selasa (23/5/2023) yang menyebutkan sang Kakak dari pemilik akun adalah korban KDRT tetapi malah dijadikan tersangka.
Dari sana kasus KDRT antara PB dan BI bergulir. Hingga akhirnya memengaruhi mental hingga nilai akademik anak-anaknya.
4. Kronologi kasus KDRT pasangan PB dan BI yang viral di Twitter
Berdasarkan keterangan polisi, awalnya PB dan suaminya cekcok. PB lalu mengucapkan kata-kata yang membuat suaminya tersinggung.
Suaminya itu lalu menaburkan bubuk cabai ke mata istrinya. PB pun melawan dengan meremas alat kelamin suaminya.
BI pun melawan untuk melepaskan remasan itu.
Setelah kejadian itu, PI melaporkan suaminya, tetapi disusul laporan balik BI untuk istrinya. Dari pengakuan thread di Twitter sang Istri justru ditetapkan sebagai tersangka.
5. Anak jadi korban, kasus KDRT ini ingin diselesaikan lewat restorative justice
Untuk menyelesaikan kasus ini, dalam proses penyelidikan polisi berupaya menyelesaikan masalah itu dengan keadilan restoratif atau restorative justice (RJ).
Namun, proses itu tak kunjung menemui titik terang. Keterangan polisis menyebut PB tak menghadiri mediasi.
Akibat laporan keduanya, penyidik kemudian menetapkan Putri dan suaminya sebagai tersangka KDRT. Namun, hanya Putri yang ditahan dalam kasus ini, sedangkan suaminya tidak ditahan dengan alasan membutuhkan perawatan medis.
Itulah tadi informasi mengenai kasus KDRT orangtua di Depok yang menyebabkan prestasi anaknya menurun. Jangan sampai kejadian dan keributan orangtua berdampak ke anak ya!
Baca juga:
- Kesal Ditegur saat Chatan, Anak Disiram Air Panas oleh Ibunya di Depok
- Anak Korban Penculikan Organnya Diambil di Depok, Bareskrim: Hoaks!
- Asal Mula Sejarah Kota Depok