4 Jenis-Jenis Dekomposer, Pengurai Pemakan Bangkai dan Limbah
Apa itu dekomposer, apa fungsinya, dan apa saja contohnya? Ini penjelasannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap organisme memiliki peran tertentu dalam ekosistem. Peran tertentu dibagi menjadi produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer.
Produsen adalah organisme yang memproduksi makanannya sendiri. Sedangkan konsumen adalah organisme yang bergantung pada organisme lain untuk produksi makanannya.
Lalu, apa itu dekomposer dan apa fungsinya? Jangan khawatir, Popmama.com akan jelaskan ke kamu tentang pengertian, fungsi, dan jenis dekomposer.
Apa itu dekomposer?
Dekomposer adalah organisme yang menguraikan zat-zat organik seperti bangkai organisme dan limbah. Dekomposer menguraikan hal-hal tersebut dengan cara memakannya secara perlahan.
Tidak seperti produsen dan konsumen yang memakan nutrisi khusus, dekomposer memakan organisme-organisme dan hal lain-lain tersebut dengan megembalikan nutrisinya kembali ke ekosistem.
Apa fungsi dekomposer?
Ada beberapa fungsi dekomposer yang harus kamu ketahui. Berikut fungsi-fungsi dari dekomposer:
- Mengembalikan zat-zat kimia ke tanah
Dengan mengurai, dekomposer membantu menyuburkan tanah akibat hasil dekomposisi yang dilakukannya. Dekomposisi dapat mengeluarkan zat seperti karbon, oksigen, dan nitrogen kembali ke tanah.
- Menguraikan polutan di tanah
Hal-hal yang dibuang di tanah bersifat mencemari tanah tersebut. Dengan proses dekomposisi, polutan-polutan di dalam tanah menjadi terurai agar tidak berbahaya bagi tanah.
- Mencegah patogen di tanah
Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Dalam hal ini, tanah merupakan inang bagi penyakit-penyakit yang dapat muncul karena polutan. Dekomposer dapat membunuh penyakit-penyakit di dalam tanah tersebut.
- Memberi tekstur pada tanah
Variasi jenis tanah seperti tanah gambut, liat, humus, dan lain-lain adalah bentuk dari variasi dan jumlah dekomposer yang ada di tanah tersebut. Semakin banyak dekomposer di tanah, semakin halus dan gembur tanahnya.
- Menyuburkan tanah
Proses dekomposisi mengembalikan kembali unsur hara dan zat-zat yang penting untuk tumbuhan. Seperti yang disebutkan di atas, kegemburan tanah dipengaruhi oleh jumlah dekomposer yang ada. Tanah yang gembur adalah tanah yang subur untuk ditanami tumbuhan.
Sekarang kamu sudah tahu pengertian dan fungsi dekomposer. Maka, kamu juga harus tahu contoh-contoh dekomposer yang ada di ekosistem. Apa saja, sih, jenis-jenis dekomposer?
1. Mikroba
Dekomposer jenis ini adalah dekomposer yang paling umum dikenali. Mikroba merupakan organisme sangat mini yang tidak dapat dilihat langsung tanpa bantuan mikroskop. Contoh dari dekomposer jenis ini adalah bakteri dan jamur.
2. Mikrofauna
Mirip seperti mikroba, mikrofauna adalah hewan kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Contoh dari mikrofauna yang melakukan dekomposisi adalah protozoa.
3. Meiofauna
Hewan golongan satu ini berukuran antara 0.1 milimeter hingga 1 milimeter. Selain dekomposisi, meiofauna juga menjadi indikator kesuburan tanah. Semakin banyak meiofauna yang hidup di tanah, semakin subur tanah tersebut. Contoh meiofauna dekomposer adalah kumbang.
4. Makrofauna
Lebih besar dari meiofauna, makrofauna adalah jenis dekomposer yang paling mudah dilihat oleh mata manusia. Suatu hewan tergolong sebagai makrofauna jika ukurannya di atas 1 milimeter. Contoh dari makrofauna adalah cacing tanah.
Ternyata banyak, ya, organisme yang membantu proses dekomposisi. Sekecil apa pun suatu organisme pasti memiliki perannya masing-masing layaknya contoh dekomposer-dekomposer di atas. Nah, semoga penjelasan tentang pengertian, fungsi, dan jenis dekomposer dapat bermanfaat bagi kamu.