Cara Ajak Anak yang Sudah Remaja agar Mau Kumpul Keluarga
Anak yang sudah berusia remaja seringkali sudah memiliki kegiatan dan kesibukannya sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu cara untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga adalah saling berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Namun, kumpul keluarga akan jauh lebih mudah dilakukan jika anak masih kecil. Mengajak anak remaja untuk ikut kumpul keluarga sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Di usia remaja, mereka cenderung lebih fokus pada teman, hobi, atau aktivitas pribadi. Tak jarang, ajakan berkumpul bersama keluarga justru dianggap membosankan.
Meski begitu, momen kumpul keluarga tetap memiliki peran penting untuk mempererat hubungan, berbagi cerita, dan menciptakan kenangan indah bersama.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang cara ajak anak yang sudah remaja agar mau kumpul keluarga. Simak informasinya di bawah ini ya!
1. Atur jadwal dengan tepat
Anak Remaja biasanya memiliki jadwal yang padat, mulai dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, hingga waktu bersama teman-temannya. Oleh karena itu, penting untuk memilih waktu kumpul keluarga yang tidak mengganggu aktivitas mereka. Diskusikan terlebih dahulu dan cari waktu yang cocok untuk semua anggota keluarga. Dengan melibatkan mereka dalam menentukan waktu, mereka akan merasa lebih dihargai.
2. Lakukan kegiatan yang menarik
Kumpul keluarga tidak harus melulu makan bersama di meja makan. Mama bisa mengajak mereka melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti bermain board game, menonton film favorit bersama, atau memasak makanan kesukaan mereka. Mama juga bisa mengajak mereka untuk melakukan aktivitas yang sangat mereka nikmati atau sedang dijadikan hobi. Pilihan kegiatan yang melibatkan minat mereka akan membuat mereka lebih antusias.
3. Jangan memaksa
Memaksa anak yang sudah remaja untuk ikut kumpul keluarga hanya akan membuat mereka merasa tertekan dan tidak nyaman. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang lembut dengan menjelaskan alasan pentingnya momen tersebut. Berikan mereka kebebasan untuk memilih dan tunjukkan bahwa kehadiran mereka sangat berarti bagi keluarga.
Anak yang sudah remaja lebih mudah merasa betah jika suasana kumpul keluarga tidak terlalu formal atau penuh aturan. Cobalah untuk menciptakan lingkungan yang santai, di mana mereka merasa nyaman untuk berbicara dan bercanda. Hindari pembicaraan yang terlalu serius atau menghakimi, karena hal itu dapat membuat mereka enggan untuk berpartisipasi.
4. Libatkan dalam perencanaan
Anak remaja cenderung lebih senang jika mereka merasa dilibatkan. Minta pendapat mereka tentang kegiatan apa yang ingin dilakukan atau menu makanan apa yang ingin disajikan. Dengan begitu, mereka merasa memiliki peran dalam menciptakan momen kumpul keluarga yang menyenangkan.
Setiap anak tentunya juga memiliki kepribadian dan minat yang berbeda. Ada yang suka berbicara, ada juga yang lebih suka mendengarkan. Oleh karena itu, penting untuk mengajak mereka dalam merencanakan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat acara kumpul keluarga nanti.
5. Jadikan sebagai rutinitas yang menyenangkan
Konsistensi adalah kunci, buatlah momen kumpul keluarga sebagai rutinitas yang dinantikan. Misalnya setiap anggota keluarga memiliki hak untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan saat acara kumpul keluarga tiba di setiap minggunya. Mama juga harus selalu menunjukan antusias dan perasaan senang.
Anak remaja sudah dapat membaca dan mengetahui perilaku orangtuanya. Jika Mama menunjukkan antusiasme dan kesenangan saat berkumpul bersama keluarga, mereka akan lebih mudah terpengaruh dan ikut merasakan hal yang sama. Jadilah teladan dengan sikap yang positif terhadap momen keluarga.
Itulah informasi mengenai cara ajak anak yang sudah remaja agar mau kumpul keluarga. Mengajak anak remaja untuk kumpul keluarga memang memerlukan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Namun, dengan usaha yang tulus dan suasana yang mendukung, mereka akan mulai melihat betapa berharganya waktu bersama keluarga.
Baca juga:
- Cara agar Tetap Tenang Hadapi Anak yang Jatuh Cinta
- Cara Mengatur Screen Time Anak saat Liburan Sekolah?
- Deteksi Gejala Gangguan Mental pada Anak dengan Tes MMPI