Kenali Parafimosis pada Anak Laki-laki: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Parafimosis adalah kondisi medis yang biasanya dialami oleh anak laki-laki yang belum di khitan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Parafimosis adalah salah satu kondisi medis yang sering diabaikan, tapi bisa berdampak serius terutama pada anak laki-laki yang belum di khitan. Kondisi ini terjadi ketika kulup penis yang ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula, sehingga menyebabkan pembengkakan dan penekanan.
Jika tidak ditangani dengan cepat, parafimosis dapat mengakibatkan masalah serius, seperti gangguan aliran darah yang berpotensi merusak jaringan. Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang parafimosis pada anak laki-laki: penyebab, gejala, pengobatan.
1. Apa itu parafimosis
Mengutip dari laman Heathline parafimosis adalah kondisi yang dapat menyerang anak laki-laki yang belum dikhitan. Kondisi ini terjadi saat kulup tidak dapat lagi ditarik ke depan melewati ujung penis. Kondisi ini menyebabkan kulup menjadi bengkak dan tersangkut, yang dapat memperlambat atau menghentikan aliran darah ke ujung penis. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Parafimosis hampir sama tetapi berbeda dengan fimosis. Fimosis adalah kondisi di mana kulup tidak dapat lagi ditarik ke belakang dari ujung penis. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak yang lebih muda, dan biasanya bukan kondisi yang serius. Sedangkan parafimosis dapat dikategorikan sebagai kondisi darurat.
2. Penyebab parafimosis
Parafimosis sering terjadi saat pria menarik kulup penis ke belakang untuk membersihkan bagian bawahnya, atau jika mencoba meregangkannya karena kulup terlalu kencang. Kondisi ini juga dapat terjadi jika kulup dipindahkan saat kateterisasi untuk mengalirkan urine, atau jenis prosedur medis lain pada penis. Selain itu, beberapa penyebab yang dapat menimbulkan terjadinya parafimosis, di antaranya:
Penarikan Paksa Kulup Penis
Salah satu penyebab utama adalah penarikan kulup secara paksa, terutama pada anak-anak yang belum disunat atau pada pria dewasa yang memiliki fimosis (kondisi di mana kulup tidak bisa ditarik ke belakang secara normal). Ini sering terjadi saat pemeriksaan medis atau saat melakukan kateterisasi, di mana kulit khatan ditarik namun tidak dikembalikan ke posisi semula
Prosedur Medis
Parafimosis bisa terjadi setelah pemasangan kateter urin, terutama jika kulit khatan ditarik ke belakang saat pemasangan, lalu dilupakan untuk dikembalikan ke tempatnya. Selain itu, penanganan yang tidak tepat oleh tenaga medis atau orang yang kurang paham juga bisa memicu kondisi ini.
Infeksi atau Peradangan
Infeksi di sekitar area penis, terutama di bawah kulit khatan, bisa menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan risiko terjadinya parafimosis. Infeksi seperti balanitis (peradangan pada kepala penis) dapat membuat kulit lebih rentan terhadap penarikan dan menyebabkan pembengkakan yang menyulitkan pengembalian kulit khatan.
Trauma atau Cedera
Cedera pada area genital, baik akibat benturan, operasi, atau kecelakaan lainnya, dapat menyebabkan parafimosis. Cedera yang menyebabkan pembengkakan atau perubahan bentuk pada kepala penis dapat menjebak kulit khatan sehingga tidak bisa dikembalikan ke posisi semula.
Penggunaan Perhiasan atau Alat di Penis
Penggunaan perhiasan, alat, atau tindakan lain pada penis yang melibatkan penarikan kulit khatan dapat memicu parafimosis, terutama jika kulit khatan dibiarkan tertarik dalam jangka waktu lama.
3. Gejala parafimosis
Parafimosis adalah kondisi darurat urologis yang memerlukan penanganan segera. Gejalanya timbul akibat kulit khatan (preputium) yang tersangkut di belakang kepala penis dan menyebabkan pembengkakan serta gangguan aliran darah ke kepala penis. Berikut adalah penjelasan mengenai gejala-gejala yang umum muncul pada parafimosis:
Pembengkakan (Edema) pada Kepala Penis dan Kulup
Salah satu gejala utama adalah pembengkakan pada kepala penis (glans penis) dan bagian kulup yang tertarik. Pembengkakan ini terjadi karena terhambatnya aliran darah keluar dari kepala penis akibat kulit yang menjepit leher penis. Pembengkakan sering kali menyebabkan penis terlihat lebih besar dari biasanya dan terasa kencang.
Nyeri pada Penis
Parafimosis menyebabkan nyeri yang cukup parah di area penis, terutama pada bagian yang terjepit. Rasa sakit bisa menjadi semakin intens seiring dengan memburuknya pembengkakan. Pada kondisi yang lebih serius, rasa nyeri bisa menjalar ke seluruh area genital.
Perubahan Warna pada Kepala Penis
Kepala penis mungkin mengalami perubahan warna, biasanya menjadi merah tua atau kebiruan (sianosis), karena aliran darah yang terhambat. Pada kasus yang parah, kurangnya suplai darah dapat menyebabkan kepala penis menjadi pucat atau bahkan kehitaman, tanda adanya kerusakan jaringan atau nekrosis (kematian jaringan).
Kesulitan Berkemih
Pembengkakan yang terjadi bisa menyebabkan obstruksi uretra, saluran yang mengalirkan urine keluar dari tubuh. Akibatnya, penderita mungkin merasa sulit atau tidak bisa buang air kecil. Ini adalah tanda serius yang menunjukkan bahwa pembengkakan sudah cukup parah dan membutuhkan penanganan segera.
Sensasi Terjepit atau Rasa Kencang di Kepala Penis
Orang yang mengalami parafimosis sering merasakan sensasi kencang atau seperti kepala penis terjepit oleh kulit yang tertarik. Sensasi ini disertai dengan rasa tidak nyaman yang meningkat seiring dengan pembengkakan.
Kehilangan Sensasi pada Penis
Jika kondisi ini berlangsung dalam waktu lama tanpa penanganan, bisa terjadi penurunan atau kehilangan sensasi pada kepala penis akibat kerusakan saraf karena kurangnya aliran darah. Ini menandakan kondisi yang serius dan membutuhkan intervensi medis segera.
Tanda-tanda Infeksi (pada Kasus yang Tidak Segera Ditangani
Jika parafimosis tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi. Tanda-tanda infeksi meliputi demam, kemerahan yang semakin parah, keluarnya cairan atau nanah, serta peningkatan rasa nyeri.
4. Cara mengobati parafimosis
Pengobatan parafimosis harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari komplikasi serius, seperti kerusakan jaringan (nekrosis) atau gangren. Tujuan utama pengobatan adalah mengembalikan kulit khatan (preputium) ke posisi semula agar aliran darah ke kepala penis (glans penis) dapat dipulihkan. Berikut ini adalah cara pengobatan parafimosis:
Penanganan Awal (Rumah atau Pra Rumah Sakit)
Sebelum mendapatkan bantuan medis, beberapa langkah awal dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mengurangi pembengkakan. Seperti mengompres kepala penis dengan es atau kain yang dibasahi air dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Kompres dingin harus dilakukan dengan hati-hati, sekitar 10-15 menit, untuk menghindari kerusakan jaringan akibat paparan suhu rendah yang berlebihan. Pastikan es atau kompres tidak langsung menyentuh kulit, gunakan kain sebagai penghalang.
Selain itu, mengoleskan pelumas seperti petroleum jelly atau minyak mineral di sekitar kulit khatan dan kepala penis dapat mempermudah upaya untuk mengembalikan kulit khatan ke tempatnya. Mengangkat penis ke posisi yang lebih tinggi dari tubuh (seperti saat berbaring) juga dapat membantu mengurangi aliran darah yang berlebihan ke area tersebut, sehingga mengurangi pembengkakan.
Pengobatan Medis
Jika penanganan awal di rumah tidak berhasil, intervensi medis akan diperlukan. Berikut beberapa metode yang mungkin dilakukan oleh dokter atau tenaga medis profesional. Dokter atau tenaga medis akan memberikan tekanan lembut namun mantap pada kepala penis untuk mengurangi pembengkakan. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan cairan berlebih yang terperangkap dalam jaringan yang bengkak.
Setelah pembengkakan berkurang, dokter akan mencoba mengembalikan kulup penissecara manual ke posisi semula. Mereka akan melumasi penis dengan pelumas steril untuk mempermudah reposisi. Jika tindakan ini berhasil, kulit khatan akan kembali menutupi kepala penis.
Jika kompresi manual tidak berhasil, dokter dapat menyuntikkan agen osmotik (seperti saline hipertonik) atau hyaluronidase di sekitar area yang bengkak. Agen ini membantu menarik cairan keluar dari jaringan yang bengkak, sehingga memudahkan reposisi kulit khatan. Hyaluronidase adalah enzim yang membantu memecah jaringan ikat di bawah kulit dan mengurangi pembengkakan secara lebih cepat.
Jika metode non-invasif gagal atau pembengkakan terlalu parah, dokter mungkin perlu melakukan sayatan kecil (insisi dorsal) pada kulit khatan untuk melepaskan tekanan. Tindakan ini akan membuka jalan untuk mengembalikan kulit khatan ke posisi semula. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal, dan setelah kulit kembali ke posisi normal, luka akan ditutup dengan jahitan kecil.
Jika parafimosis menyebabkan kesulitan berkemih, dokter mungkin perlu memasang kateter urin sementara untuk memastikan aliran urin tetap terjaga hingga kondisi penis membaik dan pembengkakan mereda.
Perawatan Pasca Pengobatan
Setelah kulit khatan berhasil dikembalikan, perawatan lanjutan diperlukan untuk memastikan pemulihan yang baik. Jika dilakukan sayatan, pasien harus menjaga kebersihan luka untuk mencegah infeksi. Dokter akan memberikan petunjuk mengenai cara merawat luka, termasuk penggunaan antiseptik dan kemungkinan resep antibiotik.
Pasien harus diajarkan bagaimana menarik kulit khatan dengan benar dan mengembalikannya setelah dibersihkan atau setelah pemeriksaan medis untuk mencegah parafimosis kambuh.
Khitan(Sirkumsisi) sebagai Pencegahan Jangka Panjang
Pada beberapa kasus, terutama jika pasien memiliki riwayat berulang dari parafimosis atau fimosis, khitan mungkin direkomendasikan. Khitan adalah prosedur bedah untuk menghilangkan kulup sepenuhnya, yang akan mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan. Sunat dapat dilakukan setelah kondisi akut sembuh. Prosedur ini dilakukan di bawah anestesi lokal atau umum, tergantung usia dan kondisi pasien.
Itulah informasi tentang parafimosis pada anak laki-laki: penyebab, gejala, pengobatan. Jika pembengkakan atau nyeri pada penis semakin parah, atau saat kulup tidak bisa kembali ke posisi semula setelah ditarik, segera cari bantuan medis. Parafimosis adalah kondisi darurat yang memerlukan intervensi cepat untuk mencegah kerusakan permanen.
Baca juga:
- 5 Gejala Tipes pada Anak dan Cara Mencegahnya
- Depresi pada Remaja: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahannya
- Pantau Gejala PCOS Sejak Anak Puber, Ketahui Pengobatannya