TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Trauma yang Dirasakan Anak-anak Korban Banjir Demak

Peristiwa banjir di Demak beberapa waktu lalu masih menyisakan perasaan trauma bagi anak-anak

Banjir bandang di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang terjadi pada Kamis (8/2/2024) masih menyisakan trauma bagi anak-anak. Desa Karanganyar menjadi salah satu wilayah terdampak banjir terparah dengan kedalaman air mencapai 3 meter. 

Meski kondisi banjir di desa saat ini berangsur surut, namun banyak warga dan anak-anak di pengungsian yang mengalami trauma. Genangan air di Desa Karanganyar saat ini bervariasi dengan kedalam air maksimal 40 sentimeter. Sedangkan kondisi rumah rata-rata berantakan.

Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya lebih lanjut.

1. Banyak anak yang mengalami trauma

Freepik/jcomp

Mengutip dari laman Kompas Siti Aminah (37), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar. Membagikan ceritanya dan keluarga terkait banjir yang melanda kawasan rumahnya tersebut. Aminah tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih usia 4 tahun dan usia SMA di pengungsian Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar.

Aminah menceritakan bahwa saat ini fokusnya bersama keluarga hanyalah kondisi salah satu anaknya yang masih berusia 4 tahun. Aminah mengatakan bahwa anaknya mengalami trauma berat.

"Minta pulang terus dari kemarin, tidak betah di sini. Mainannya kan hanyut semua," keluh dia.

Menurutnya, banyak anak lain yang seusia anaknya mengalami trauma. Sebab, kejadian banjir ini di luar dugaan.

"Iya trauma, pada nangis pada tidak bisa tidur, ini minta pulang, itu (menunjuk anak lain) tidak mau pulang rumahnya, jelek katanya," kata dia.

Aminah bercerita, saat banjir menerjang, dirinya tidak bisa berbuat banyak. Air meluap begitu cepat, dia hanya fokus untuk penyelamatan diri dan kedua anaknya. Sedangkan suami yang saat itu berangkat kerja justru pulang mencarinya di lokasi kejadian.

2. Sudah diberikan trauma healing

Dok. Relawan Psikososial UMP

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak  memberikan bantuan psikologis atau trauma healing bagi korban banjir, khususnya anak-anak. Hal itu dilakukan dalam upaya memitigasi dampak psikologis bencana yang dilaksanakan yang dikomandani oleh Rumah Sakit Sunan Kalijaga Demak.

Sekretaris Daerah Pemkab Demak Akhmad Sugiharto mengatakan bahwa pihaknya telah meluncur ke pos-pos pengungsian untuk memberikan beberapa bantuan salah satunya adalah dengan memberikan hiburan pada anak-anak.

"Beberapa hari ini, kami telah meluncur ke pos-pos pengungsian untuk mendata dan menghibur anak-anak agar mereka tidak stres. Ini merupakan inisiatif langsung dari Bupati Demak, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak sudah turun ke pengungsian. Kami berusaha agar anak-anak ini tidak terlalu lama terputus dari pendidikan," ungkap Akhmad Sugiharto saat di temui di Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Kamis (15/02/2024).

Selain itu Komunitas Relawan Psikososial Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) juga menerjunkan beberapa relawan ke lokasi. 

Mereka menyalurkan bantuan hasil penggalangan dana, baik secara online maupun offline. Tak hanya itu, mereka juga melakukan trauma healing kepada masyarakat yang menjadi korban. 

Komunitas Psikososial menurunkan 7 relawan di wilayah Kecamatan Karanganyar Demak dan memberikan beberapa kegiatan seperti senam pagi, sekolah ceria, dan fun games guna membantu menghilangkan trauma yang dialami oleh anak-anak di kawasan tersebut. Mereka juga memberikan bantuan kesehatan berupa psychological first aid.

3. Kondisi terkini

Dok. Antara

Banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. Selain di Desa Karanganyar. Desa Wonoketingal juga mengalami nasib yang serupa.

Kepala Desa Wonoketingal Muhajirin mengatakan, dari 38 RT yang ada, belum sepenuhnya surut. Ia menyebut, Desa Wonoketingal sudah terendam selama 11 hari terakhir.

"11 hari tapi belum surut, ada beberapa yang sudah kering, tapi belum sepenuhnya surut," ujar Muhajirin, saat ditemui di posko kesehatan Desa Wonoketingal, Senin.

Menurutnya banjir yang terjadi sejak Kamis (8/2/2024) ketinggian air mencapai 1,8 meter. Sedangkan beberapa hari terakhir berangsur surut. Muhajirin menyebutkan, sampai saat ini 6.800 jiwa dari warganya masih mengungsi yang tersebar di 10 titik pengungsian.

Itulah informasi tentang trauma yang dirasakan anak-anak korban banjir Demak. Mari kita doakan agar banjir di Kabupaten Demak surut sepenuhnya, agar aktivitas-aktivitas disana dapat kembali berjalan normal. Serta anak-anak yang mengalami trauma bisa kembali seperti sedia kala.

Baca juga:

The Latest