TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Saja Contoh Aktivitas Ekonomi di Bidang Kehutanan? Ketahui di Sini

Jenis tanaman apa saja sih yang banyak dijadikan komoditas ekspor unggulan?

Pexels/Marian Florinel Condruz

Pastinya di sekolah anak-anak sudah mulai mengenal tentang aktivitas ekonomi di segala bidang. Salah satunya mempelajari aktivitas ekonomi di bidang kehutanan, Ma.

Ada banyak contoh yang bisa kita ketahui melalui kegiatan masyarakat dalam memanfaatkan hasil jenis tanaman yang telah dipanen.

Di samping itu semakin pesatnya perkembangan zaman, permintaan kebutuhan hidup manusia juga ikut meningkat baik itu dari segi kuantitas maupun kualitas. 

Peningkatan kebutuhan hidup tersebut tentunya juga akan meningkatkan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di suatu wilayah. 

Di daerah perkotaan, kita bisa lihat peningkatan aktivitas ekonomi akan berlangsung lebih cepat dibandingkan di daerah pedesaan karena jumlah penduduk di perkotaan lebih banyak dan gaya hidup masyarakatnya juga lebih konsumtif. 

Pengertian dari aktivitas ekonomi merupakan sebuah kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat dengan cara mengelola segala sumber daya ekonomi. 

Tujuan dari perekonomian sendiri adalah untuk menyejahterakan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Ada tiga macam kegiatan ekonomi yang dapat kita temukan di dalam kehidupan masyarakat, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Adanya aktivitas ekonomi bisa kapan saja terjadi di segala bidang kehidupan, termasuk saat manusia memanfaatkan sumber daya alam di sekitar lingkungannya.

Dalam pelajaran kelas 4 SD tema 7, kali ini anak-anak akan diajak belajar untuk mengetahui berbagai contoh aktivitas ekonomi di bidang kehutanan beserta penjelasannya!

Kira-kira ada apa saja, ya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya. Yuk, disimak!

1. Pemanfaatan pada getah pohon karet

Instagram.com/agromediapustaka

Di Indonesia sendiri, pohon karet atau dengan nama Latin Hevea brasiliensis merupakan salah satu tanaman industri tahunan yang dijadikan sebagai tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. 

Tak hanya itu, tanaman karet juga dijadikan untuk komoditas ekspor unggulan, lho. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil getah karet (lateks) yang melakukan produsen dan pengekspor terbesar kedua di dunia.

Perlu diketahui, bahwa tumbuhan komoditas budidaya tanaman karet ini bukan bagian dari jenis flora asli Indonesia. Tetapi, pohon karet ini berasal dari kawasan hutan Amazon Brazil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya.

Meskipun berasal dari Amerika Latin, nyatanya komoditas tanaman karet justru berkembang pesat di wilayah negara-negara Asia Tenggara.

Mengingat Asia Tenggara berada di wilayah tropis, maka pertumbuhan pohon karet pun dinilai sangat baik untuk menghasilkan getah karet.

Tak heran apabila sebagian besar negara produsen karet terbesar berasal dari wilayah Asia Tenggara, seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam.

Untuk populasi pohon karet berstatus aman di dunia. Mengingat jumlahnya yang cukup banyak sebab menjadi tanaman budidaya dan terus menerus dikembangkan.

Di Indonesia ada beberapa wilayah daerah penghasil karet, di antaranya ada Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. 

Pada produk hasil olahan getah tanaman karet juga dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan ban atau karet, bahan kemasan, produk alat kesehatan, produk rumah tangga, dan sebagainya. 

Adapun aktivitas ekonomi di masyarakat yang berkaitan dalam memproduksi tanaman karet, yaitu melalui proses pemanenan hasil getah karet, melakukan penjualan, hingga pemanfaatan produksi karet untuk jadi bahan konsumsi.  

2. Pemanfaatan kayu jati

Instagram.com/dudih_purwadi

Pohon jati merupakan tumbuhan yang cocok untuk dibudidayakan di wilayah yang beriklim tropis seperti di Indonesia.

Hal inilah kemudian yang menjadi salah satu alasan di negara kita banyak sekali terdapat hutan pohon jati yang tersebar di beberapa wilayah. 

Jati atau dengan nama Latin Tectona grandis adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi. Diketahui bahwa kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang sudah berusia lebih dari 80 tahun.

Memiliki ciri-ciri berbentuk pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 meter dan berdaun besar yang biasanya akan luruh di musim kemarau.

Selain itu, pohon jati juga dimanfaatkan mulai dari batang kayu dan daun untuk memenuhi keperluan hidup manusia sehari-hari, sementara untuk akarnya ini berguna untuk mencegah terjadinya bencana banjir.

Biasanya pohon jati yang usianya sudah tua akan ditebang dan dimanfaatkan kayunya. Namun, manusia tetap harus melakukan kegiatan reboisasi guna mencegah terjadinya gundul hutan akibat kurangnya perhatian terhadap lingkungan alam. 

Kayu dari tanaman ini bersifat keras, bersih, awet dan mudah dipotong. Produk-produk yang dihasilkan antara lain berupa meja, kursi, lemari serta barang rumah tangga lainnya. 

3. Pemanfaatan pohon damar

Instagram.com/aganto_seno

Pernahkah Mama mendengar atau membaca tentang tanaman damar ini, Ma? Tanaman damar atau dengan nama Latin Agathis dammara merupakan salah satu hasil hutan non kayu atau disebut juga anggota tumbuhan runjung yang merupakan flora asli Indonesia.

Pohon damar juga termasuk komoditas kehutanan berupa pohon dari suku meranti-merantian yang menghasilkan getah. Pohon ini tumbuh di hutan hujan tropis dataran rendah sampai ketinggian 1.200 mdpl. 

Umumnya, pohon damar ini tersebar di berbagai hutan Jawa, Maluku, dan Sulawesi. Tumbuhan ini juga banyak dibudidayakan oleh masyarakat untuk diambil getahnya lalu diolah menjadi kopal.

Sebagai informasi, kopal merupakan hasil olahan getah yang disadap atau dilukai dari batang pohon damar. Kopal dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat cairan pelapis kertas supaya tinta pena tidak menyebar. 

Sementara di Lampung, pemanfaatan pohon damar ini telah membantu perekonomian masyarakatnya, lho. Karena olahan getah dari batang pohon damar ini juga bisa dibuat menjadi resin, yang dimanfaatkan untuk produksi komestik, tinta, tekstil, cat, korek api, kaca, dan lain-lain.

Tak hanya itu, pemanfaatannya juga digunakan untuk penambal gigi dan plester, serta campuran lak dan vernis. Kayu ini juga tergolong sebagai kayu lunak dan ringan dengan serat kayu yang lurus, disertai tekstur yang sangat halus dan rata. 

Sedangkan kayu dari pohon damar sendiri juga dapat diolah sebagai bahan pembuatan papan dan digunakan di bawah atap rumah-rumah yang ada di pulau Sulawesi. 

4. Pemanfaatan pohon rotan

YouTube.com/Timothy Channel

Rotan merupakan jenis tanaman dari keluarga Palmae, yang memiliki ciri fisik yang berbeda dengan kayu pada umumnya.

Di Indonesia sendiri, bahan baku dari tanaman hutan ini merupakan sumber hasil hutan andalan yang juga berperan penting untuk komoditas ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dari bidang kehutanan.

Adapun ekspor rotan asal Indonesia telah mencukupi sekitar 85% kebutuhan bahan baku yang ada di dunia. 

Rotan menempati posisi kedua setelah kayu sebagai komoditas hasil hutan. Adapun beberapa daerah penghasil rotan di Indonesia yakni dari hutan Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua.

Tak hanya di Indonesia saja, negara lain yang memiliki hutan tropis seperti Filipina dan Vietnam juga menjadi wilayah produsen dari penghasil rotan. 

Dengan melihat ciri-ciri khusus yang menunjukkan rotan akan siap dipanen, dapat diketahui dari perubahan warna pada batangnya menjadi kekuningan, muncul duri berwarna hitam, dan pelepah sudah lepas dan tidak membalut batangnya, maka rotan pun sudah siap dipanen.

Pemanenan rotan juga bisa dilakukan dengan cara menarik batangnya ke bawah, membersihkan pelepah duri, daun, dan diperlukan upaya tebang pilih untuk mendapatkan rotan berkualitas bagus. 

Umumnya, pada rotan tunggal akan dilakukan panen setelah berusia 20 sampai 30 tahun, sedangkan pada rotan berumpun akan dilakukan panen setelah berusia 10 sampai 15 tahun.

Rotan menjadi bagian dari komoditas hasil hutan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan. Bagian rotan yang bernilai tinggi terletak pada batangnya yang digunakan untuk pembuatan kerajinan dan berbagai produk rumah tangga.

Dan juga pohon ini berpotensi menghasilkan obat-obatan herbal tradisional yang bisa diperoleh dari batang muda, buah, dan akarnya.

Selain manfaat di atas, hasil hutan bukan kayu ini dinilai sangat bermanfaat sebagai penyerapan tenaga kerja. Serta, peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar hutan melalui beragam pemanfaatan produksi dari hasil rotan. 

Nah itulah penjelasan selengkapnya terkait contoh aktivitas ekonomi di bidang kehutanan yang ada di Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menabah wawasan untuk Anak, Mama, dan Papa.

Baca juga:

The Latest