TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

15 Nama Suku Beserta Ciri Khas dalam Bentuk Keberagaman di Indonesia

Yuk kenalkan keberagaman suku yang terkenal di Indonesia dan ciri khasnya pada Anak, Ma!

Freepik/freepik

Indonesia merupakan negara yang begitu banyak memiliki keberagaman di dalamnya, termasuk juga dengan keberagaman sukunya. 

Mulai dari Sabang sampai Merauke, terdapat suku-suku bangsa yang pastinya memiliki tradisi dan adat yang berbeda-beda. Tentunya pada masing-masing suku memiliki ciri khas budaya yang juga beragam dan menarik, lho, Ma. 

Bahkan sebelum berdirinya dan berkembangnya keberadaan kerajaan Hindu-Budha pun, dulunya masyarakat di Indonesia bukanlah berbentuk kerajaan, melainkan bersuku-suku yang memiliki seorang pemimpin yang disebut sebagai kepala suku.

Diketahui bahwa diperkirakan terdapat sekitar 1.340 suku bangsa yang ada di Indonesia, lho. Di dalam setiap suku tentunya memiliki adat istiadat serta tradisi yang berbeda-beda termasuk yang menjadi bagian dari ciri khas suku tersebut, Ma. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar nama suku dan ciri khas dalam bentuk keberagaman di Indonesia yang cukup terkenal di berbagai wilayah di tanah air ini. Penting untuk dipelajari anak supaya menambah wawasannya tentang adat budaya Indonesia ini, Ma. Yuk, disimak!

1. Suku Asmat

Instagram.com/gunawan_pho

Adapun wilayah Indonesia di bagian paling timur, tepatnya di Pulau Papua terdapat banyak suku, namun suku Asmat-lah yang menjadi salah satu suku yang cukup terkenal.   

Suku Asmat merupakan suku yang senantiasa menghormati keberadaan alam serta kehidupan para leluhurnya terdahulu. Suku ini memercayai bahwa mereka adalah suku titisan Dewa Fumeripits yang bertempat tinggal di Pulau Papua. 

Pada umumnya mayoritas penduduk Asmat memiliki ciri fisik yang khas dengan berkulit lebih gelap dan berambut keriting. Mereka pun juga dikenal sebagai suku yang memiliki sikap bijaksana, penyabar, menyayangi alam, dan tidak mudah gentar. 

Menariknya dari budaya suku Asmat ini keberadaannya telah mendunia karena kepercayaan mereka yang sangat begitu menghormati alam dan kehidupan para leluhurnya. 

Bagi penduduk suku Asmat percaya bahwa dengan merusak alam bisa membuat dewa marah, sehingga mereka pun juga melarang bagi anggota sukunya untuk menebang pohon, mengotori lingkungan, sampai merusak alam sekitar.

Selain itu, terdapat pula kesenian khas dari suku Asmat ini yakni seni ukir yang di dalamnya tersimpan makna terkait hakikat kehidupan serta keselerasan dengan alam. 

Sementara di dalam suku ini terdapat perbedaan wilayah tempat tinggal yang terbagi menjadi dua yaitu ada yang bertempat tinggal di wilayah pesisir dan juga ada yang berada di wilayah sekitar pegunungan serta tak lepas dengan tradisi yang masih dijalankannya. 

2. Suku Bali

Freepik/tawatchai07

Suku Bali adalah suku mayoritas yang mendiami Pulau Bali dan sangat terkenal dengan keberagaman budayanya.

Adapun kesenian dan budaya suku Bali berupa tarian, pertunjukkan, ukiran, serta upacara keagamaan yang sampai saat ini masih menjadi daya tarik tersendiri. 

Pada Pulau Bali terdapat berbagai suku yang beragam namun bedanya suku Bali cukup terkenal di wilayah tersebut.

Menariknya, suku ini memiliki ciri khas yang terkenal dengan sistem keluarga yang diatur dengan mengikuti garis keturunan papa atau disebut juga dengan sistem patrilineal.

Sebagai tambahan informasi, prinsip patrilinieal adalah suatu adat masyarakat di sebuah daerah yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak papa (garis keturunan papa). 

Selain itu, suku ini juga mengenal adanya sistem kasta. Adapun pemberian nama pada masyarakat suku Bali disesuikan dengan kasta yang dimilikinya, lho, Ma. 

Bagi anak pertama ditandai dengan Wayan, untuk anak kedua dengan Made, anak ketiga dengan Nyoman, dan untuk anak keempat dengan Ketut. 

Adapun terdapat pembagian sistem kasta pada suku Bali yang terbagi atas empat kelompok, yakni sebagai berikut:

  • Brahmana merupakan kalangan pemuka agama atau pendeta.
  • Kesatria digunakan bagi raja dan kaum bangsawan serta petinggi-petinggi kerajaan.
  • Waisya digunakan untuk para abdi keraton.
  • Jaba merupakan masyarakat yang ditandai dengan tidak memiliki kedudukan dalam pemerintahan.

3. Suku Batak

Instagram.com/batakpedia

Suku Batak merupakan suku-suku yang mendiami sebagian besar pada wilayah Sumatra Utara. Suku ini terdiri dari beberapa suku, yakni Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpak, serta Batak Karo.

Suku Batak menjadi salah satu suku besar yang masih sangat mempertahankan kebudayaannya serta memegang teguh terhadap tradisi serta adatnya. 

Selain itu, terdapat pula karakter suku Batak yang merupakan perantau hebat, tidak suka dengan basa-basi, ambisius, berhati lembut, setia kawan, percaya diri, hingga berwatak keras. 

Adapun ciri khas suku ini adalah budaya serta tradisinya berupa rumah adat yang disebut Rumah Bolon dan tradisi Partuturan dan Mangokal Holi. 

Tradisi Partuturan merupakan kunci dari pandangan hidup orang Batak, yakni dengan bertanya mengenai marga dari setiap orang Batak yang ditemuinya. 

Adanya kekerabatan inilah yang menjadi tonggak agung dalam mempersatukan hubungan darah serta memastikan sikap terhadap orang lain dengan baik. 

Sementara untuk Mangokal Holi adalah sebuah upacara yang dilakukan untuk mengumpulkan tulang belulang dari jasad orangtua yang dimasukkan ke dalam peti baru lalu dipindahkan pada suatu tempat, sebagai bentuk penghormatan mendiang yang telah berpulang. 

4. Suku Dayak

Instagram.com/dayakcity_official

Suku Dayak adalah suku asli yang mendiami wilayah di Pulau Kalimantan. Suku Dayak merupakan salah satunya yang tersebar di berbagai tempat karena terbagi dalam 405 sub-sub suku. 

Umumnya, masing-masing sub suku Dayak memiliki budaya dan adat istiadat yang terbilang mirip, didasarkan pada kehidupan sosial masyarakat di wilayah tersebut. 

Begitu juga, pada suku Dayak yang ada di Indonesia dengan suku Dayak di Sabah dan Sarawak Malaysia yang ternyata mempunyai kemiripan tradisi budayanya. 

Adapun beberapa kesamaan ciri-ciri budaya suku Dayak yang khas berupa sumpit, beliong, mandau, rumah Betang atau rumah Panjang. 

Selain itu, terdapat ciri khas Dayak lainnya yakni adanya kepemilikan senjata tradisional serta seni budayanya misalnya seperti tari Kancet Papatai. 

5. Suku Gayo

Instagram.com/vanq_graphy

Suku Gayo adalah penduduk asli yang mendiami daerah dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Adapun wilayah ini memiliki ciri khas pada kondisi alamnya yang cukup terkenal yaitu terdapat perkebunan kopi.

Tentunya banyak orang yang mengetahui keberadaan kopi Gayo menjadi salah satu jenis kopi arabika yang terkenal. 

Lebih lanjut, secara fisik orang Gayo berbeda dengan orang Aceh, apabila orang Gayo berkulit hitam, tubuhnya kecil, berambut keriting dan warna bola mata hitam kecoklatan. 

Begitu juga dengan cara hidup orang Gayo yang berbeda dengan orang Aceh. Jika orang Aceh yang tinggal di pesisir Aceh, meskipun juga bertani tapi umumnya cukup terbiasa untuk hal dalam berdagang.

Bagi orang Gayo sebaliknya, suku ini merupakan suku petani dan umumnya tidak biasa dengan kegiatan berdagang, lho, Ma. 

Masyarakat suku Gayo biasanya sering menggunakan bahasa Gayo dalam percakapan sehari-hari yang juga termasuk sebagai bahasa daerah. 

Sebagian besar penduduk suku Gayo ini beragama Islam, dan mereka dikenal sangat taat dalam agama, biasanya disebut sebagai Islam Sunni, di mana agama ini berpengaruh besar terhadap tradisi lokal. 

6. Suku Jawa

Instagram.com/wisnu_sri/chikalmd

Suku Jawa merupakan penduduk asli yang mendiami sebagian pulau Jawa, kebanyakan masyarakatnya tersebar di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta sebagian kecil di Jawa Barat. 

Banyak masyarakat suku Jawa yang hidup di luar Jawa karena mengalami transmigrasi. Selain itu, dalam suku Jawa memiliki bahasa daerah sehari-hari yang khas yakni Bahasa Jawa.

Adapun bahasa Jawa ini dianggap unik dan dijadikan sebagai ciri khas karena memiliki tingkatan tertentu dalam pengucapannya di setiap kosakata yang disebut unggah-ungguh. 

Adapun ciri-ciri umum suku Jawa ada pada orang-orangnya yang dikenal kalem dan pekerja keras serta kebanyakan masyarakatnya memiliki rasa sungkan, tetapi suka menyapa. 

Terdapat ciri khas khusus dalam suku Jawa yakni pada tradisinya misalnya seperti upacara adat, pakaian tradisional, rumah adat Joglo dan kesenian tradisional seperti tari Beksan Wireng dan tari Gambyong. 

Ciri khas lain dalam masyarakat suku Jawa adalah terdapat sistem kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan bilateral atau dari dua belah pihak yang diperhitungkan baik dari mama dan juga papa. 

Dengan adanya prinsip bilateral atau parental ini, kemudian menjadikan seorang dari suku Jawa memiliki hubungan yang sama luasnya dengan pihak keluarga baik dari pihak mama dan juga papanya. 

7. Suku Mandar

Instagram.com/mamuju_kreatif

Suku Mandar merupakan salah satu suku yang berasal dari Sulawesi Barat yang memiliki keunikan dengan adanya persatuan dari tujuh kerajaan di pesisir wilayah tersebut.

Terdapat ciri khas dalam suku ini yang cukup terkenal dianggap sebagai suku yang mempunyai kehebatan dalam hal yang berhubungan dengan lautan contohnya sebagai seorang pelaut, suku ini memiliki kemampuan dalam menangkap ikan. 

Selain itu, suku Mandar menggunakan bahasa Mandar yang memiliki sejumlah dialek yang berbeda. Biasanya dialek ini juga dipengaruhi dari wilayah setempat.

Di willayah Sulawesi Barat diketahui terdapat beberapa daerah yang menggunakan bahasa Mandar antara lain Majene, Polewali Mandar dan Mamuju. 

Suku ini dikenal sebagai suku yang menjunjung tinggi adanya budaya dan adat istiadat. Beberapa tradisi budaya tersebut dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini. 

8. Suku Madura

Instagram.com/exploremadura

Pada pulau Jawa bagian Timur terdapat pulau yang dikenal dengan sebutan Madura dan penduduk asli yang mendiami pulau ini berasal dari suku Madura. 

Adapun ciri khas suku ini dikenal dengan penggunaan logat bahasa yang tegas dalam percakapan sehari-hari serta cenderung memiliki sikap disiplin dan rajin bekerja. 

Diketahui bahwa suku Madura ini juga dikenal sebagai salah satu suku yang kental pada tradisi Islam, karena sebagian besar penduduknya merupakan beragama Islam. 

9. Suku Minang

Instagram.com/efanizar

Suku Minang merupakan salah satu suku yang terbesar di Indonesia yang berasal dari Sumatra Barat. Tak hanya itu, suku Minang bahkan tersebar dan mendiami berbagai wilayah di seluruh provinsi Indonesia. 

Adapun ciri khas dari suku Minang ini mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam. Agama Islam di wilayah Sumatra Barat ini juga disertai dengan adat dan budaya. 

Hal ini diketahui karena banyaknya upacara adat yang mengandung nilai-nilai unsur keagamaan, baik itu dari upacara pernikahan hingga perayaan lainnya. 

Adapun tersebarnya masyarakat keturunan Minang ini di berbagai wilayah Indonesia karena memiliki ciri khasnya, yaitu merantau. Dengan adanya ciri khas suku Minang yang satu ini bukanlah menjadi rahasia umum lagi ya, Ma.

Karena merantau sampai sekarang masih menjadi salah satu bagian ciri dari orang-orang Minang. Biasanya masyarakat Minang lebih sering menyebutkan diri mereka dengan sebutan urang awak. 

Terdapat ciri khas yang bisa kita temukan pada suku Minang yaitu pada marga atau sistem kekerabatan dari nama keluarga yang berdasarkan dengan garis keturunan mama atau disebut sebagai matrilineal

Hal inilah yang membuat anak perempuan suku Minang dapat mewarisi nama atau marga dari keluarga besarnya. 

10. Suku Osing

Instagram.com/desa_kemiren

Di wilayah pulau Jawa bagian timur terdapat suku Osing yang cukup terkenal dengan berbagai macam kesenian serta adat istiadat yang sangat menonjol dalam berbagai bidang terutama dalam segi tradisi yang dilaksanakan, hal tersebut menjadi ciri khas dari suku ini. 

Suku Osing merupakan penduduk asli yang berasal dari wilayah Banyuwangi yang bisa disebut juga dengan Wong Blambangan. 

Adapun cara-cara hidup dan pelaksanaan adat istiadat suku Osing ini masih tetap dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. 

Hal ini dapat dilihat dari bahasa Osing yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, serta kepercayaan ketika hendak membangun rumah sesuai dengan arah tertentu. Hingga tradisi turun temurun yang sampai saat ini masih dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu.

11. Suku Sasak

Instagram.com/alankoeswara/timuradventour

Suku Sasak merupakan penduduk asli yang terdapat di Pulau Lombok tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Masyarakat Sasak memiliki rumah khas yang berasal dari tanah liat bercampur dengan kotoran kerbau. 

Hal unik lainnya adalah masyarakat setempat masih memiliki kebiasaan mengepel lantai menggunakan kotoran kerbau yang dipercaya bisa membuat lantai tidak mudah pecah, rumah menjadi lebih hangat, serta dijauhi oleh nyamuk. 

Tak hanya itu saja, ciri khas dari suku Sasak adalah memiliki tradisi pernikahan yang disebut sebagai kawin lari atau merariq. 

Dalam tradisi ini, calon mempelai pria akan menculik calon mempelai wanita selama tiga hari ke tempat tertentu tanpa diketahui dari orangtuanya. 

Setelah itu, orangtua dari calon mempelai wanita akan menebus anaknya hingga kemudian melanjutkan pembicaraan terkait pernikahan kedua mempelai.  

12. Suku Sunda

Instagram.com/engeltanzil

Di Pulau Jawa, terdapat satu suku besar lainnya selain dari suku Jawa, yakni suku Sunda. Suku Sunda atau lebih dikenal dengan Tataran Pasundan yang merupakan bagian dari wilayah Jawa Barat. 

Umumnya, suku Sunda tinggal di wilayah Jawa Barat dan Banten. Tak hanya itu, budaya Sunda juga dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun. 

Suku Sunda memiliki karakter masyarakat yang periang, ramah-tamah, lemah-lembut, murah senyum, dan sangat menghormati orangtua. 

Suku ini cukup terkenal dengan bahasa daerahnya yang khas. Selain itu, adapun ciri-ciri khas suku Sunda adalah terdapat berbagai macam tradisi dan kesenian yang berbeda, misalnya seperti rumah Adat Badak Heuay, tari Jaipong, tari Merak, hingga seni karawitan Sunda. 

 

13. Suku Sumbawa

Instagram.com/genpilomboksumbawa

Adapun suku yang berwilayah tak jauh dari Lombok yaitu suku Sumbawa yang tepatnya berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Suku Sumbawa menyebut dirinya sebagai Tau Samawa atau orang Samawa dengan menggunakan bahasa daerah Samawa. 

Selain itu, sebagian besar masyarakat dari suku ini menganut agama Islam serta mempunyai ciri khas berupa tradisi Islam yang begitu kuat. Bahkan terdapat banyak aktivitas yang di dalamnya berhubungan dengan keagamaan. 

Terdapat beberapa tradisi yang masih dilakukan hingga saat ini, yaitu ada karaci dan barapan kebo.

Karaci merupakan suatu permainan yang terdiri dari dua orang dewasa yang asli dari Sumbawa yakni, ada seorang wasit pemisah dan sandro atau dukun yang bertugas dalam melakukan pengobatan luka para petarung karaci. 

Dalam permainannya diiringi dengan gerakan tarian petarung sambil menggunakan sebuah tongkat yang disebut dengan sesambu dan perisai dari bahan kulit kambing ataupun kerbau. Untuk memulai karaci biasanya disertai dengan berbalas pantun agar mendapatkan lawan bertarung. 

Sementara, Barapan Kebo merupakan sebuah Tradisi Pacu Jawi. Dilakukan di area persawahan berlumpur dengan genangan air, dan terdapat joki yang bertugas mengambil saka secara cepat yaitu tongkat kayu yang tertancap di sudut sawah. 

Apabila pemain tersebut berhasil mengambil tongkat kayu dan mencapai garis finish, dinyatakan sebagai pemenangnya.

Uniknya, peserta tidak mengincar hadiah melainkan, sebagai arena pertaruhan harga diri dan juga martabat, selain itu ketika kerbau bisa menjuarai permainan harga jualnya bernilai sangat tinggi. 

Hal inilah merupakan salah satu ciri khas dari Pulau Sumbawa yang menjadi kekayaan khasanah tradisi nusantara di Indonesia. 

14. Suku Tengger

Instagram.com/ginatut_

Suku Tengger merupakan penduduk asli yang hidup di daerah dataran tinggi di sekitar pegunungan Tengger, Bromo, dan Semeru yang terletak di Malang, Jawa Timur.

Masyarakat Tengger dalam percakapan sehari-harinya menggunakan bahasa Jawa-Tengger sebagai bahasa daerah.

Adapun ciri khas dari suku ini adalah upacara adat yakni Yadnya Kasadar, yang merupakan upacara adat yang dilaksanakan untuk menyampaikan rasa syukur. 

Upacara ini dilakukan pada hari ke-14 bulan Kasada dengan menggelar sesembahan berupa sesaji kepada Sang Hyang Widhi, sebagai manifestasi dari Batara Brahma.

Masyarakat Tengger beramai-ramai menuju Gunung Bromo bertujuan untuk mengantarkan sesaji berupa hasil ternak serta pertanian ke Pura Luhur Poten Agung. 

Umumnya, selama pelaksanaan, terdapat Rama Dukun Pandita yang membacakan Japa Mantera yang berisi doa keselamatan seluruh alam semesta. 

Sebagai tambahan informasi, sebagian besar suku Tengger memeluk agama Hindu Dharma, yang ditandai dengan adanya bangunan Pura seperti Pura Luhur Poten. 

15. Suku Toraja

Instagram.com/arisdaeng

Pulau Sulawesi dikenal karena memiliki banyak suku, salah satunya suku Toraja yang tepatnya berada di Kota Makassar. Suku ini mendiami pegunungan di bagian utara Sulawesi Selatan. 

Mayoritas penduduk Toraja menganut agama Kristen, sementara sebagian ada yang memeluk agama Islam serta terdapat kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Kepecayaan ini diakui oleh Pemerintah sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma. 

Adapun suku ini terdapat ciri khas terutama pada tradisi upacara pemakaman menurut adat yang hingga sekarang masih tetap dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat suku Toraja. 

Rambu Solo disebut juga sebagai upacara pemakaman yang merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal. Hal ini bertujuan untuk mengantar arwah seseorang yang telah meninggal ke alam roh. 

Dalam masyarakat Toraja, ritual ini merupakan bagian yang paling penting dan membutuhkan biaya mahal. Apabila seseorang tersebut dianggap kaya dan berkuasa, maka biaya upacara pemakamannya pun akan semakin mahal. 

Berbeda dengan keluarga bangsawan yang biasanya berhak menggelar upacara pemakaman yang besar dan dihadiri oleh ratusan orang hingga berlangsung selama beberapa hari. 

Nah, itulah Ma beberapa nama suku dan ciri khasnya sebagai bentuk keberagaman di Indonesia yang terkenal dan tersebar di berbagai wilayah  di Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi si Kecil, Mama, dan juga Papa. 

Baca juga:

The Latest