Fakta Super Blue Blood Moon yang Perlu Diketahui Anak Mama
Mungkin anak mama punya banyak pertanyaan. Apakah Mama siap menjelaskan fenomena alam ini?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari ini akan menjadi hari yang sangat istimewa. Ajak anak-anak mama ke luar rumah atau pergi ke planetarium untuk mengamati fenomena alam yang sangat langka. Ya, hari ini akan ada super blue blood moon yang terakhir terjadi di tahun 1866.
Nama yang rumit ya untuk sebuah fenomena alam? Bagaimana Mama bisa menjelaskan fenomena alam ini dan apa kira-kira yang akan ditanyakan oleh anak-anak mama? Popmama.com mencoba membantu Mama memberikan panduannya.
1. Apa sih super blue blood moon itu, Ma?
Pembicaraan ini akan menarik apalagi jika anak mama tergila-gila dengan benda-benda angkasa. Super blue blood moon adalah fenomena alam dimana peristiwa tersebut merupakan gabungan dari tiga fenomena bulan sekaligus.
Supermoon merujuk pada kondisi Bulan yang sedang berada di jarak terdekatnya dengan Bumi sehingga tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Blue moon adalah fenomena dimana bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan kalender.
Fenomena ketiga yang akan terjadi hari ini adalah gerhana bulan yaitu ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada di satu garis sejajar. Masing-masing fenomena alam bisa terjadi sendiri-sendiri, tetapi kali ini, terjadi berbarengan.
Ketika nanti Bulan ditutupi bayangan Bumi, ia akan tampak kemerahan seperti warna darah, Peristiwa ini yang disebut ahli astronomi sebagai 'blood moon'. Warna merah itu terjadi karena sinar matahari menembus atmosfer Bumi sebelum sampai ke Bulan. Gas-gas di atmosfer menyebarkan cahaya biru, dan meloloskan cahaya merah.
2. Apakah Bulan akan berwarna biru seperti di film Smurf?
Di film layar lebar The Smurf 3, The Lost Village, ada cerita ketika Papa Smurf berusaha melarikan diri dari cengkeraman penyihir jahat Gargamel. Waktu itu diceritakan bahwa Bulan berwarna biru dan membuat Gargamel menjadi kacau. Bulan biru itu menyedot Smurf kembali ke desanya. Tentu saja, ini hanyalah cerita film. Fenomena blue moon memang membuat banyak kejadian di Bumi tetapi, Bulan pun tidak sepenuhnya berwarna biru dan tidak akan menyedot kemudian menghilangkan manusia di Bumi.
3. Kenapa lama banget baru terjadi lagi?
Semesta memiliki orbit dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Tidak selamanya ada gerhana bulan, juga tidak akan ada blue moon atau blood moon setiap saat. Nah, biasanya kejadian alam ini akan terjadi sendiri-sendiri, namun kali ini, ketiga peristiwa terjadi berbarengan. Menurut ahli astronomi, kejadian langka ini hanya akan ada 152 tahun sekali. Jadi, kalau tidak lihat sekarang, kapan lagi?
4. Benarkah bakal ada bencana alam kalau gerhana bulan?
Pada saat Bulan purnama, tarikan magnet Bumi dengan Bulan terjadi lebih kuat. Itu sebabnya air laut menjadi lebih pasang daripada biasanya. Dalam fenomena kali ini, menurut kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, pasang air laut akan mencapai maksimum. Di daerah pantai landai, misalnya di pantai utara jawa, mungkin sekali terjadi gelombang tinggi dan banjir rob atau air laut yang melimpah ke darat. Jika terjadi hujan, maka banjir akan lama surutnya karena dampak pasang maksimum.
5. Benarkah hewan dan manusia akan bertingkah aneh hari ini?
Tidak ada bukti ilmiah yang memastikan fenomena gerhana bulan dan fenomena lainnya akan memengaruhi manusia. Memang, ada yang bilang tingkat kejahatan dan bunuh diri meningkat di kala gerhana Bulan. Tetapi, itu dianggap mitos belaka. Manusia mungkin terganggu karena saat gerhana bulan, malam menjadi lebih terang sehingga mengganggu istirahat manusia. Tetapi hari ini kan kejadian yang amat sangat langka, jadi memundurkan sedikit waktu tidur, sepertinya masih oke.
Nah, kalau hewan-hewan memang terpengaruh oleh fenomena bulan. Terutama hewan malam, mereka akan bertingkah sedikit lebih liar karena saat bulan purnama, mereka manfaatkan untuk berkembang biak. Contohnya, sigung yang kawin di malam bulan purnama. Sedangkan hewan lain, kucing dan anjing cenderung cedera di malam fenomena bulan karena mereka lebih aktif. Hmm, soal anjing dan kucing, ahli hewan, belum menemukan penyebab pastinya.
6. Apakah kita akan berada di dalam bahaya saat super blue blood moon ini?
Sesungguhnya kejahatan dan bahaya yang datang ketika fenomena bulan terjadi adalah mitos belaka. Para ahli belum menemukan hubungan antara gerhana atau bulan purnama dengan tingkat kejahatan yang meningkat. Selama kita menjaga diri, tentu akan terhindar dari bahaya. Baik ada Bulan atau tidak.
7. Sampai kapan fenomena ini terjadi?
Di Indonesia, penelitian astronomi dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN. Menurut perhitungan LAPAN, gerhana bulan akan dimulai pada pukul 18.48 WIB. Peristiwa alam ini akan berlangsung sekitar 4 jam dan puncaknya terjadi di sekitar pukul 20.30 WIB. Jadi, ayo bersiap melihat super blue blood moon. Semoga malam ini langit cerah ya!
8. Di mana kita bisa melihat Bulan lebih jelas?
Berbahagialah kita tinggal di Indonesia sebab fenomena ini bisa dilihat dari Sabang sampai Merauke. Masyarakat di Pulau Jawa bagian timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua dan sekitarnya bisa menyaksikan seluruh tahapan gerhana, sementara sisanya hanya melihat fase total dan parsial saja. Sedangkan mereka yang berada di Amerika Selatan dan Afrika tidak bisa melihatnya sama sekali. Kasihan ya?
Nah, Bulan bisa dilihat dengan mata telanjang. Tetapi jika ingin melihat lebih jelas, Mama bisa memberikan teleskop atau mengajak anak mama ke observatorium atau planetarium di Boscha, Bandung atau Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
9. Apa yang terjadi di Bulan sana?
Ketika terjadi gerhana bulan, suhu Bulan berubah sangat drastis. Dari sangat panas karena paparan Matahari menjadi sangat dingin karena kehilangan pijar Matahari. Pergantian suhu berlangsung hanya dalam hitungan beberapa jam. Noah Petro, ahli dari Badan Peneliti Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa perubahan suhu ini yang menyebabkan Bulan tampak berpendar. “Ini karena sebagian besar batu-batuan bulan masih memiliki panas sehingga tampak bercahaya,” jelasnya.
10. Apakah yang sebaiknya kita lakukan, Ma?
Menikmati fenomena alam adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan. Lakukan hal ini bersama seluruh anggota keluarga. Mungkin, tidak banyak anak-anak yang bermain di halaman rumah saat bulan purnama, seperti pada waktu Mama kecil.
Untuk keluarga Muslim, saat gerhana bulan diwajibkan melakukan doa khusus. Doa itu dilakukan oleh Rasululah Muhammad SAW sebagai bentuk syukur atas kebesaran dan tanda kuasa Allah. Bagaimana kalau kita mensyukuri hari ini Ma? Dan seterusnya, tentu!