Belum Lulus SD, Anak Usia 10 Tahun Menikah Dini di Madura
Anak berusia 10 tahun menikah, nafkah dan tempat tinggal masih ditanggung orangtua
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini viral di media sosial perihal anak berusia 10 tahun yang menikah dini. Padahal, keduanya diketahui belum lulus SD. Usut punya usut, kejadian ini terjadi di Madura, Jawa Timur.
Mengingat usia kedua pengantin yang tergolong masih muda, warga setempat pun menjulukinya sebagai pengantin termuda se-Madura. Kisah viral ini diunggah pertama kali di akun TikTok @karehestoh.
Berikut Popmama.com siap membahas ulasan terkait anak usia 10 tahun menikah dini di Madura.
1. Melangsungkan pernikahan secara sederhana
Dalam video berdurasi 20 detik itu, tampak kedua mempelai yang masih berusia anak. Mereka tidak mengenakan baju pengantin seperti kebanyakan mempelai ketika menikah.
Mempelai laki-laki tampak mengenakan baju koko putih dan peci di kepalanya. Sedangkan, mempelai perempuan memakai gamis berwarna ungu tua dan hijab cokelat.
Pengantin perempuan tampak memegang buket bunga yang diduga dijadikan mahar atau mas kawis pernikahan bernilai Rp 1 juta. Para tamu undangan terlihat berdatangan silih berganti memberikan amplop kepada pengantin.
2. Menikah meski baru berusia 10 tahun
Kedua anak tersebut tampak senyum malu-malu ketika direkam oleh salah seorang warga. Sejumlah tamu undangan juga terlihat menyalami si anak perempuan sambil memberikan amplop berisi uang layaknya kondangan pada umumnya.
Bukti pernikahan mereka turut dibenarkan oleh sang pengunggah. Ia menjelaskan bahwa anak laki-laki di dalam video masih berusia 10 tahun dan anak perempuan diperkirakan mempunyai usia sepantaran.
3. Nafkah dan tempat tinggal masih ditanggung orangtua
Kedua pengantin muda itu sontak menjadi sorotan dari warga setempat. Alhasil, pernikahan mereka tak luput dari perbincangan banyak orang di media sosial. Setelah itu, @karehestoh menjelaskan soal nafkah dan tempat tinggal kedua anak itu setelah menikah.
"Itu nanti yang ngebiayain istrinya gimana pak? Tinggal dimana?” tanya netizen masih penasaran.
"Kemungkinannya masih ditanggung orangtua," jawab akun @karehestoh.
4. Banyak warganet menyalahkan orangtua pengantin
Unggahan tersebut berhasil membuat gempar media sosial. Banyak warganet mengaku khawatir dengan nasib kedua anak tersebut yang harus menikah di usia terbilang masih sangat mudah.
Tak jarang, ada juga warganet menyalahkan orangtua mereka karena telah mengizinkan anak berusia 10 tahun menikah.
"Ini beneran kah? Kalo umur segitu bukannya masih SD ya. Aduhh dek, masih enak2nya maen umur segitu," tulis warganet.
"Waduh kok bisa anjir ini mah nggak beres ortunya," tambah lainnya.
"Seharusnya mengejar pendidikan dulu," lanjut yang lain.
5. Bahaya menikah dini bagi kesehatan anak
Menikah dini, terutama ketika salah satu atau kedua pasangan yang menikah masih di bawah usia 18 tahun, dapat memiliki dampak negatif serius pada kesehatan anak. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat pernikahan dini bagi kesehatan anak:
Kesehatan Fisik:
- Kehamilan remaja: Salah satu bahaya utama dari pernikahan dini adalah risiko kehamilan remaja. Anak yang masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik mereka mungkin tidak siap secara fisik untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Risiko komplikasi kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan anak.
- Kesehatan bayi: Bayi yang lahir dari ibu remaja memiliki risiko lebih tinggi untuk kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan gangguan perkembangan. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada bayi, seperti gangguan pernapasan, masalah nutrisi, dan gangguan pertumbuhan.
- Infeksi menular: Anak-anak yang menikah dini mungkin kurang berpendidikan tentang kesehatan reproduksi dan metode pengendalian keluarga. Ini dapat meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS) dan penyebarannya, termasuk HIV/AIDS.
Kesehatan Psikologis:
- Stres emosional: Anak yang menikah dini dapat mengalami stres emosional yang tinggi karena mereka belum matang secara emosional dan psikologis untuk menghadapi tekanan perkawinan. Konflik dalam pernikahan yang dimulai pada usia yang sangat muda dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
- Isolasi sosial: Pernikahan dini dapat mengisolasi anak dari teman sebaya, pendidikan, dan peluang sosial lainnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan terbatasnya kesempatan pengembangan pribadi.
Kesehatan Perkawinan:
- Tingkat perceraian yang tinggi: Pernikahan dini memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi dibandingkan pernikahan yang terjadi di usia yang lebih matang. Perceraian dapat menyebabkan stres dan dampak emosional yang negatif pada anak.
Demikian ulasan seputar anak usia 10 tahun menikah dini di Madura dan penjelasan bahaya menikah bagi kesehatan anak. Pernikahan dini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis anak, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan keluarga yang tidak stabil.
Semoga kita sebagai orangtua bisa lebih aware dengan kasus pernikahan dini agar tidak banyak terjadi di lingkungan tempat tinggal kita, ya.
Baca juga:
- Kekhawatiran Anak saat Orangtuanya Menikah Lagi Setelah Bercerai
- Mikhayla, Putri Nia Ramadhani saat Jadi Flower Girl di Pernikahan Tere
- 9 Foto Tiga Anak Sahrul Gunawan di Pernikahan sang Papa, Kompak Banget