5 Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala
Salah satunya adalah dengan tidak cerewet lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berurusan dengan anak yang keras kepala merupakan tantangan tersendiri bagi setiap orangtua.
Pasalnya, anak yang keras kepala membuat mereka lebih sulit melakukan tugas-tugas dasar seperti mandi, makan ataupun tidur.
Secara tidak sengaja, orangtua dapat membentuk perilaku keras kepala pada anaknya. Salah satu hal yang mendasarinya adalah dengan menyerah pada tingkah laku mereka.
Nah, cara terbaik untuk mengatasi anak yang keras kepala adalah dengan menjelaskan pada mereka bahwa perilaku tersebut sangatlah buruk.
Dilansir dari laman Mom Junction, Mama juga bisa melakukan beberapa hal dibawah ini.
Berikut Popmama.com telah merangkumnya.
1. Dengarkan mereka, jangan berdebat!
Komunikasi adalah jalan dua arah. Jika Mama ingin anak mendengarkan, maka Mama juga harus mau mendengarkannya terlebih dahulu.
Anak yang berkemauan keras mungkin memiliki pendapat yang kuat dan cenderung membantah. Mereka mungkin akan menjadi penentang yang hebat jika mereka merasa bahwa mereka tidak didengar. Maka dari itu, untuk mengatasinya dengarkanlah anak terlebih dahulu.
Jika sudah mendengarkan dan memahami tentang apa yang dimaksudkan oleh anak, maka Mama baru boleh berargumen untuk membantah ataupun menyetujui pernyataannya.
Jangan jelaskan dalam nada tinggi, pasalnya hal tersebut hanya akan membuatnya semakin keras kepala dan membenci Mama. Jelaskanlah dengan nada yang tenang namun tetap tegas.
2. Pahamilah mereka, jangan dipaksa!
Ketika Mama memaksa anak untuk menjadi sesuatu, maka mereka akan cenderung memberontak dan melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memahaminya.
Sebagai contoh, jika anak mama sulit untuk disuruh tidur meski sudah diperingati berkali-kali, maka jangan pernah paksakan.
Sebaiknya, dekatkanlah hubungan Mama dengan anak, peluklah ia hingga ia tertidur. Tanpa paksaan, ia pasti akan tertidur dengan sendirinya.
3. Beri mereka pilihanĀ
Pada umumnya, anak-anak memiliki pendapat mereka sendiri dan tidak suka diatur. Maka dari itu, ketika anak tidak ingin mengikuti apa yang Mama perintahkan pada mereka, sebaiknya berikanlah mereka beberapa pilihan.
Sebagai contoh, ketika ia tidak ingin makan, berikanlah pilihan makanan yang ia sukai. Biasakanlah untuk memberikan pilihan yang dapat memberikan solusi, bukan pilihan yang terfokus pada masalah tersebut.
Perlu diingat juga, jangan terlalu banyak memberikannya pilihan karena nanti ia akan bingung memilihnya. Lebih baik berikanlah dua pilihan saja agar ia dapat dengan mudah memilihnya.
4. Tetap tenang
Berteriak pada anak yang menantang merupakan hal yang sia-sia. Anak mungkin akan menganggap atau merespon Mama sebagai lawan pertarungan verbalnya.
Hal ini hanya akan memperburuk keadaan!
Untuk mengatasinya, bantulah anak agar dapat berperilaku dengan baik. Sebelum melakukannya, sebaiknya tenangkanlah dulu diri Mama.
Lakukan apa yang diperlukan untuk tetap tenang, seperti bermeditasi, berolahraga, atau mendengarkan musik. Dengarkanlah musik yang menenangkan, Mama dapat memainkan musik yang dapat membuat Mama rileks di rumah sehingga anak-anak pun dapat rileks saat mendengarkannya.
Sesekali, mainkanlah musik favorit anak mama. Dengan begitu, Mama juga dapat menghargai hal yang mereka sukai dan juga membuat mereka untuk lebih rileks.
5. Hormati mereka
Jika Mama ingin anak menghormati Mama dan keputusan yang Mama buat, maka Mama juga perlu menghormati mereka.
Anak tidak akan menerima wewenang jika Mama memaksanya. Maka dari itu, asahlah rasa empati Mama pada mereka, jangan pernah mengabaikan perasaan atau idenya.
Selain itu, biarkan anak-anak melakukan apa yang mereka bisa untuk diri mereka sendiri, hindarilah godaan melakukan sesuatu untuk mereka, ataupun untuk mengurangi beban mereka.
Dan yang terakhir jadilah pemimpin yang dapat memberi contoh pada anak-anak.
Nah, itulah beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk menghadapi anak yang keras kepala.
Tidak mudah memang melakukan 5 hal di atas, namun tidak ada salahnya juga kan untuk mencobanya terlebih dahulu.
Daripada terus bertikai dengan anak, yuk mulai ciptakan perdamaian dengannya!
Baca juga:
- 5 Solusi untuk Atasi Konflik Anak dan Gurunya
- 5 Cara Meredakan Depresi pada Anak Remaja
- 5 Tanda Anak Mama Sudah Beranjak Remaja