7 Jenis Pola Asuh yang Sesuai dengan Kondisi Anak Masa Kini
Pola asuh anak terdahulu dan masa kini berbeda lho Ma! Mau tahu perbedaannya? Cek disini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara mengenai pola asuh anak, mungkin setiap orangtua memiliki caranya masing-masing untuk mendidik anaknya.
Namun, yang perlu Mama ingat adalah pola asuh yang diajarkan oleh orangtua kita terdahulu mungkin belum tentu cocok untuk diterapkan pada anak mama.
Paparan media sosial dapat mempengaruhi tumbuh kembang dari anak mama, maka dari itu bentuk menyesuaikan perkembangan zaman yang turut mengubah sikap anak mama.
Berikut Popmama.com telah merangkum mengenai pola asuh anak yang sesuai dengan kondisi anak saat ini.
1. Permissive parenting
Pola asuh permissive lebih cenderung tanggap dan peka terhadap perkembangan anak. Namun pola asuh ini tidak terlalu tegas dalam memberikan aturan dan mendidik sikap disiplin kepada mereka.
Dengan begitu, bukan berarti kedua hal tersebut harus Mama contoh sebagai pola asuh Mama, lho!
Mama bisa mengambil sisi positif dari permissive parenting dan membuang hal negatif dari pola asuh yang satu ini.
2. Attachment parenting
Pola asuh yang satu ini lebih kepada membangun hubungan emosional yang baik antara anak dan orangtua. Dengan pola asuh yang satu ini, Mama juga tidak perlu menghukum anak sebagai tanda ketidaksetujuan.
Mama bisa mengganti hukuman tersebut dengan berdiskusi bersama mereka untuk menjelaskan hal-hal yang perlu diluruskan.
Hmm, sepertinya menarik ya, Ma?
3. Positive parenting
Sama halnya dengan attachment parenting, positive parenting juga lebih mengedepankan diskusi kepada anak untuk mendapatkan win-win solution bagi kedua belah pihak.
Namun perbedaanya adalah, positive parenting lebih memberikan saran-saran positif kepada anak dan membiarkan mereka untuk memilih mana yang terbaik bagi dirinya.
Pola asuh seperti ini sepertinya cocok bagi anak masa kini!
4. Narcistic parenting
Nah, salah satu pola asuh yang sering juga diterapkan oleh kebanyakan orangtua adalah nartistic parenting.
Mendukung hal positif untuk anak mama merupakan hal yang sangat baik Ma, namun jangan lakukan hal tersebut secara berlebihan ya, Ma?
Terlalu mendukung minat anak dapat membuat anak merasa paling super dan cenderung akan membentuk karakter yang sombong pada diri mereka.
Untuk menyeimbangkannya, Mama perlu mengingatkan mereka untuk terus menjadi pribadi yang ramah dan rendah hati.
5. Nurturant parenting
Pada pola asuh yang satu ini, orangtua cenderung untuk membiarkan anaknya untuk dapat bereksplorasi namun tetap dalam pengawasan orangtua.
Hal tersebut merupakan hal yang bagus lho, Ma, mengingat begitu besarnya keingintahuan anak-anak masa kini.
Dengan membiarkannya bereksplorasi, Mama juga bisa mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab akan hal yang sudah mereka lakukan, bukan?
6. Hypnos parenting
Hypnos parenting pada dasarnya bertujuan untuk memberikan sugesti-sugesti positif kepada anak. Dengan sugesti tersebut, diharapkan anak dapat terbimbing tanpa merasa dibimbing dengan paksa.
Penerapan pola asuh yang satu ini juga dapat membuat anak mama lebih terbuka akan segala hal kepada Mama lho!
Hmmm… jadi sekarang tidak perlu sibuk mencari informasi lagi kan, Ma?
7. Dolphin parenting
Pola asuh yang terakhir adalah dolphin parenting. No! bukan berarti pola asuh ini sama seperti pola asuh lumba-lumba lho Ma!
Pola asuh ini lebih mengarahkan anak kepada kebebasan yang bertanggung jawab, menggali potensi kreatif yang ada pada diri mereka, dan membiarkan mereka untuk bersosialisasi secara terbuka sehingga mereka akan cenderung mudah untuk berdaptasi.
Secara garis besar, pola asuh yang cocok bagi anak masa kini merupakan pola asuh yang tidak mengekang dan demokratis namun tetap bertanggung jawab.
Itulah 7 macam pola asuh anak yang sesuai dengan kondisi anak saat ini. Kalau menurut Mama, pola asuh seperti apa sih yang paling cocok untuk anak mama?
Baca juga:
- Mengenal Permissive Parenting, Pola Asuh Bebas yang Menjerumuskan
- Bisa Jadi Pilihan, Organic Parenting Dapat Diterapkan Ke Anak
- Bahaya, Kebiasaan Parenting ini Bisa Bikin Anak Materialistis!