6 Fakta Tentang Mengasuh Anak Menjelang Remaja
Mama harus siap dengan perubahan pola asuh dari anak kecil ke remaja
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika anak masih berada di usia 1 sampai 9 tahun, membuat mereka menaati aturan tidaklah sulit. Mama bisa menjadi tegas dan lebih fleksibel jika diperlukan. Namun pengasuhan biasanya akan menjadi lebih sulit ketika anak memasuki usia remaja. Anak remaja Mama bisa saja menentang segala aturan yang dulu ia taati dengan patuh. Mereka juga mungkin akan behenti meminta nasihat dan menolak pendapat Mama.
Transisi dari mengasuh anak kecil ke mengasuh anak yang lebih besar adalah tantangan bagi semua orang tua. Saat anak bertumbuh, pola pengasuhan pun ikut berubah. Di satu sisi, mungkin sulit untuk memberi ruang bagi perspektif individu mereka dan cara melakukan sesuatu, terutama ketika semua itu tidak cocok dengan pandangan orang tua.
Di sisi lain, sungguh menakjubkan menyaksikan anak-anak mencoba keterampilan baru, menyelami pengalaman baru, dan membuat keputusan sendiri sebagai bagian dari proses menjadi diri mereka sendiri.
Popmama.com mengulas beberapa hal yang akan Mama temui saat mengasuh anak remaja. Apa saja ya?
1. Melepaskan masa kecil anak lebih sulit daripada yang Mama pikirkan
Tahun-tahun awal mengasuh anak adalah campuran kebahagiaan, air mata, kepuasan, kebingungan, dan kerja keras fisik. Mama tidak membayangkan bayi yang kerjanya hanya menangis, kelak bisa melakukan segala sesuatu sendiri. Lalu suatu hari, dia mengikat sepatunya sendiri, pergi menginap pertama kali, dan mengirim pesan kepada teman-temannya untuk membuat rencana.
Mama akan mulai kehilangan momen di mana anak mengatakan “flamingo” menjadi “flingo”. Atau masa-masa di mana mereka selalu membuntuti Mama mulai berkurang.
Melihat anak berubah dari anak kecil menjadi anak besar dan seterusnya adalah hal yang menyenangkan, tetapi mengucapkan selamat tinggal pada masa kecil mereka adalah hal yang pahit.
2. Anak mulai panik bila terlihat tidak mengenakan pakaian
Anak kecil biasa berlarian di sekitar rumah dengan telanjang bulat dan tertawa bahagia. Alih-alih malu, mereka merasa nyaman dan bahagia. Hari-hari itu sudah berakhir seiring dengan pertambahan umurnya. Sekarang anak remaja Mama berubah, ia menjadi malu dan memilih memakai baju di bali pintu. Mama mungkin bukan bermaksud mau memeriksa tubuhnya yang telanjang namun lebih kepada kerinduan akan kedekatan dengan anak.
3. Mereka menguji batas kesabaran Mama
Anak yang lebih kecil sering mengamuk, berkata "tidak!", kemudian menolak untuk menyantap sayurnya, tetapi Mama biasanya dapat menenangkan dan mengarahkan mereka dengan cara Mama.
Sedangkan anak lebih tua, yang berpegang teguh pada keyakinan mereka sendiri, jauh lebih menantang. Putri Mama mungkin akan menolak untuk menerima nasihat fashion dari Mama karena "semua orang memakai celana pendek robek." Akan ada perbedaan pendapat yang seringkali membuat Mama kehilangan kesabaran.
4. Mereka berhenti mengajukan begitu banyak pertanyaan
Anak kecil mengajukan banyak pertanyaan seperti, "Mengapa salju dingin?" atau "Mengapa saya dilahirkan terakhir?"
Menjelang umur 10 tahun, pertanyaan-pertanyaan mulai berkurang. Anak sudah mengetahui cara menemukan jawaban sendiri. Dan pada waktunya, pertanyaan dari anak akan benar-benar berhenti. Ketika Mama ingin anak bertanya tentang hal-hal, seperti pubertas, bully, kencan, dan narkoba namun tidak ada pertanyaan dari anak, Mama akan menggunakan mode kuliah.
5. Mereka akan mengguncang rasa percaya diri mengenai cara mengasuh
Di tahun awal, anak memandang Mama sebagai orang yang serba bisa dan tahu segalanya. Anak yang lebih kecil mungkin menganggap Mama adalah pesulap. Seiring berjalannya waktu, dengan penetapan aturan, memberikan makan, dan perlindungan, anak pun memandang Mama seperti kita sebenarnya: manusia.
Saat anak tumbuh dan menjadi individu, Mama mungkin tidak selalu tahu bagaimana menjadi orang tua di lingkungan baru ini. Alih-alih menjadi orang yang serba tahu, Mama bisa mengakui kepada anak bahwa Mama tidak selalu memiliki jawaban. Ini akan menghibur Mama juga memberikan kesempatan untuk menyesuaikan kembali pola pengasuhan anak.
6. Mama akan takjub dengan semua pencapaian mereka
Saat Mama melihat putri Mama sudah jago bermain drum dengan percaya diri, Mama akan kagum. Anak selalu membuat Mama takjub dengan mencapai tonggak perkembangannya dan menerapkan konsep. Mereka berkembang dengan caranya, tanpa didikte.
Saat anak beralih dari masa kanak-kanak ke remaja, anak memaksa Mama untuk melihat peran Mama sebagai orang tua dengan cara yang sama sekali baru. Memberi anak lebih banyak kelonggaran sambil tetap memberikan batasan pasti membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Yuk dicoba.
Baca juga:
- Alasan Mengapa Anak Remaja Mudah Bertengkar dengan Orangtua
- 5 Alasan Pentingnya Literasi Media Sosial Bagi Anak Remaja
- 8 Hal yang Harus Diajarkan kepada Anak Perempuan Menjelang Remaja