Remaja Juga Bisa Kena PCOS! Ini 5 Faktanya
Katanya perempuan susah hamil bisa karena keturunan? Penting untuk diwaspadai, ketahui fakta berikut
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika ngobrol dengan teman-teman Mama, bahasan penyakit PCOS atau yang lebih sering disebut kista cokelat mungkin sudah biasa ya. Namun ternyata, PCOS ini juga bisa terjadi pada anak remaja lho, Ma.
Sebelum membahas masalah ini lebih lanjut, Mama perlu tahu dulu informasi dasar mengenai PCOS.
Polycystic ovary syndrome atau sering disingkat PCOS adalah masalah terganggunya fungsi ovarium pada wanita.
Secara spesifik, ini biasanya terjadi pada perempuan atau remaja putri yang berada di usia subur.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti terjadinya PCOS pada wanita atau remaja putri.
Namun menurut Teens Health, umumnya masalah kesehatan ini berkaitan erat dengan ketidakseimbangan hormon.
Bahkan menurut Health Status, PCOS ini merupakan masalah hormonal yang paling sering terjadi pada perempuan.
Tak heran kalau 4-8 persen perempuan di dunia menjadi korban penyakit ini.
Sebelum terlambat, ketahui informasi lengkap mengenai PCOS pada remaja putri berikut ini yuk, Ma.
1. Penyakit keturunan
Jika Mama atau keluarga dekat Mama ada yang mengalami PCOS, maka itu bisa meningkatkan risiko anak mengalami PCOS juga.
Menurut Hormone Health Network, penyebab pasti PCOS memang belum diketahui dan bisa jadi merupakan gabungan dari berbagai faktor, salah satunya adalah faktor keturunan.
Maka ketika anak remaja Mama sudah memasuki usia subur, sangat penting untuk mewaspadai gejala-gejala terjadinya PCOS.
Salah satu hal yang paling mudah dikenali adalah siklus menstruasi yang tidak beraturan.
Maka jika remaja putri Mama bermasalah dengan siklus menstruasi dan ada kerabat dengan riwayat PCOS, sebaiknya langsung periksakan ke dokter ya, Ma.
Baca juga: Realita kehidupan perempuan dengan PCOS
2. Gejala dan tanda PCOS pada remaja
Setidaknya ada tujuh gejala dan tanda PCOS pada remaja, yaitu:
- Siklus menstruasi tidak beraturan. Dengan kata lain, anak bisa menstruasi sebulan dua kali, dua bulan sekali, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
- Pendarahan berat saat menstruasi, lama, atau bahkan sangat sedikit.
- Tumbuh bulu-bulu yang tidak diinginkan di wajah, dada, punggung, tangan, lengan, kaki, dan di sekitar puting. Dalam istilah medis, ini disebut hirsutism.
- Rambut menipis (alopecia).
- Jerawat dan pori-pori besar.
- Terjadi penebalan kulit di sekitar leher, ketiak, atau antara payudara. Warnanya juga akan lebih gelap. Kondisi ini disebut juga dengan acanthosis nigricans.
- Bermasalah dengan berat badan.
Lebih berisiko terkena diabetes
Selain 7 hal di atas, waspadai juga penyakit lain yang kerap berkaitan dengan PCOS ya, Ma.
Menurut Hormone Health Network, biasanya remaja putri dan perempuan yang bermasalah dengan PCOS juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan atau kolesterol tinggi.
Sekitar 70 persen perempuan yang menderita PCOS mengalami resistensi insulin, dan 10 persennya lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Bahkan lebih dari 50 persen perempuan dengan PCOS akan mengalami diabetes atau pre-diabetes sebelum usia mereka 40 tahun.
Rentan mengidap kanker endometrium
Walau PCOS adalah masalah kesehatan yang berada di bagian organ reproduksi, namun Health Status menyebutkan kalau para penderita PCOS memiliki risiko 4-7 kali lebih besar mengalami serangan jantung!
Tidak hanya itu, penderita PCOS juga berisiko 3 kali lebih besar mengidap kanker endometrium dibanding perempuan lain yang tidak mengalami PCOS.
Selain itu, perempuan dengan PCOS lebih sering mengalami diabetes kehamilan (diabetes gestasional), keguguran, persalinan prematur, dan bayi lahir dalam kondisi tak bernyawa (stillbirths).
Bisa disembuhkan
PCOS menyeramkan? Ya, tentu saja.
Namun berita baiknya, PCOS adalah penyakit yang bisa ditangani, asalkan perawatannya dilakukan dengan benar.
Menurut Teens Health, beberapa langkah untuk menangani PCOS pada remaja adalah:
- Menjaga pola makan sehat.
- Rutin berolahraga. Namun perlu diingat, olahraga berlebihan justru akan membuat gejala-gejala PCOS semakin parah.
- Mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Biasanya akan dimulai dengan pemberian pil KB dan antiandrogen.
Baca juga:
Informasi yang harus mama ketahui tentang haid ABG mama