Apa itu Observasi, Ciri-ciri, dan Jenis-jenisnya
Observasi kerap kali disebut pengamatan, apa sih sebenernya ya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu meneliti suatu objek untuk memenuhi tugas? Jika pernah, itu berarti kamu pernah melakukan observasi.
Seperti yang telah diketahui, manusia memiliki rasa keingintahuan yang besar, salah satunya terhadap ilmu pengetahuan.
Biasanya, seseorang yang ingin mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan akan melakukan observasi. Observasi sendiri dilakukan guna mendapatkan data yang valid, sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan.
Selain itu, observasi juga berguna untuk mendapatkan informasi penting yang bersifat faktual dan dapat dipertanggungjawabkan.
Lantas, apa sih observasi itu? Apa fungsi dan tujuan adanya observasi? Bagaimana dengan manfaatnya?
Nah, agar kamu tidak penasaran, yuk simak penjelasan yang telah Popmama.com rangkum tentang apa itu observasi, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya. Dibaca sampai akhir ya!
1. Apa itu observasi?
Observasi lebih sering disebut pengamatan. Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti “melihat” dan “memperhatikan”.
Sementara itu, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), observasi berarti peninjauan secara cermat.
Akan tetapi, secara umum pengertian observasi adalah aktivitas peninjauan terhadap suatu objek tertentu secara cermat dengan tujuan mendapatkan data atau informasi terkait objek tersebut. Observasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun pengertian menurut para ahli terkait observasi adalah sebagai berikut.
- Larry Christensen mengatakan bahwa observasi merupakan suatu cara untuk memperoleh informasi penting terkait seseorang karena apa yang dikatakan belum tentu sama persis seperti yang dikerjakan.
- Prof. Heru mengungkapkan pengertian observasi merupakan pengamatan yang sebuah studi kasus atau pembelajaran yang dilakukan dengan sengaja, terarah, urut, dan sesuai dengan tujuannya.
- Menurut Creswell, observasi adalah proses pemerolehan data dari tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan orang serta lokasi dilakukannya penelitian.
- Dikutip dari buku “Pengantar Microteaching” karya Uswatun Khasanah (2020), Margono mendefinisikan observasi sebagai teknik untuk melihat dan mengamati berbagai perubahan fenomena sosial yang terus tumbuh serta berkembang.
2. Funsi dan tujuan observasi
Fungsi observasi pada umumnya adalah untuk mendapatkan informasi berupa data, skor, atau nilai dari objek yang diamati. Sementara tujuan observasi, ternyata lebih dari sekadar mendapatkan informasi. Lantas, apa saja tujuan observasi ya?
Berikut adalah tujuan observasi yang perlu diketahui.
- Menggambarkan objek dan segala hal yang berhubungan dengan objek melalui pengamatan panca indra.
- Mendapatkan sebuah kesimpulan dari objek yang telah diamati.
- Mendapatkan sejumlah data dan informasi dari objek yang dikaji agar dapat dibagikan kepada pihak lain, baik dalam bentuk karya ilmiah maupun non ilmiah.
3. Ciri-ciri observasi
Adapun ciri-ciri observasi yang membedakannya dari kegiatan penelitian lainnya adalah sebagai berikut.
- Observasi dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan memiliki prosedurnya sendiri.
- Memiliki sasaran khusus
- Mengandung fakta
- Bersifat objektif
- Dapat dibuktikan kebenarannya dan dipertanggungjawabkan
4. Manfaat yang didapatkan dari observasi
Selain memiliki fungsi dan tujuan, observasi juga memiliki manfaat yang bisa didapatkan. Berikut adalah manfaat observasi.
- Merekam atau mencatat suatu objek atau peristiwa secara runtut dan kronologis.
- Dapat menjelaskan suatu objek atau peristiwa yang diobservasi.
- Mendapatkan hasil penemuan yang dapat ditafsirkan dengan mudah.
- Deskripsi atau penjabaran hasil observasi yang dapat membantu menginterpretasikan keadaan dunia nyata.
- Hasil observasi bisa dikonfirmasi dengan hasil penelitian untuk data akurat.
- Bisa dikombinasikan dengan sistem lain dalam menghasilkan laporan.
5. Jenis-jenis observasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan secara langsung dapat berupa mendatangi lokasi dan mengamatinya, sedangkan observasi tidak langsung bisa dilakukan dengan cara wawancara.
Observasi terbagi ke dalam beberapa jenis. Setiap jenis observasi tentu memiliki cara tempuh yang berbeda-beda. Adapun jenis-jenis observasi yang sering digunakan dalam mengawati sebuah objel atau peristiwa adalah sebagai berikut.
1. Observasi partisipatif
Observasi partisipatif adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung. Artinya, pengamat cara aktif terlibat langsung saat melakukan observasi guna mengetahui dan mendapatkan gambaran secara jelas mengenai objek yang diobservasi.
2. Observasi sistematis
Jenis observasi ini merupakan pengamatan yang dilakukan dengan mengikuti prosedur atau ketentuan-ketentuan yang telah dirancang sebelum melakukan observasi tanpa menggalar aturan tersebut. Biasanya, observasi sistematis ini harus terlebih dahulu menentukan faktor apa saja yang mendasari dilakukannya pengamatan.
3. Observasi eksperimental
Observasi eksperimental merupakan pengamatan yang dilakukan dengan cara bereksperimen atau mengadakan suatu tindakan untuk mengendalikan situasi, kemudian melakukan pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti. Biasnya, pengamat terlebih dahulu mempersiapkan suatu kegiatan dan situasi tertentu untuk melakukan percobaan dalam melakukan observasi. Sebab, observasi jenis ini sangat menyita waktu dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Nah, itu dia penjelasan tentang apa itu observasi, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya yang perlu kamu ketahui. Setiap observasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Oleh karena itu, buatlah terlebih dahulu perencanaan terkait metode pengamatan secara matang-matang ya!
Baca juga:
- 12 Jenis-Jenis Musik dan Ciri Khasnya untuk Menambah Pengetahuan Anak
- Apa itu Sinonim, Jenis-jenis, dan Contohnya
- Ketahui Apa itu Antonim, Jenis-jenis, Beserta Contohnya