7 Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat Anak dengan Orangtua
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika kecil anak akan mengikuti arahan orangtua secara sepenuhnya, namun akan beda kondisinya ketika anak mulai beranjak remaja.
Mereka mulai memiliki ide dan gagasan sendiri. Mereka memiliki preferensi tentang hal yang mereka sukai dan tidak.
Misal, cara memakai dan memilih pakaian anak saat mereka kecil pastinya sepenuhnya bisa diatur oleh Mama. Ketika anak memasuki usia remaja, tentu mereka punya gayanya sendiri.
Anak akan meniru sosok yang menurutnya keren dan bisa jadi role mode.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara mengatasi perbedaan pendapat anak dengan orangtua. Bukan hanya memarahinya, orangtua perlu mencari celah dan menunjukkan sikap bijaksana.
Suatu hari anak mama juga akan menjadi dewasa dan menjadi orangtua bagi anaknya, yuk coba bernegosiasi dengan cara komunikasi yang benar.
1. Dengar dulu kemauan anak
Sebagian orang berpikir kalau anak tidak perlu dikasih pilihan. Cukup orangtua yang memberi arahan dan biarkan anak mengikuti perkataan orangtua.
Namun hal itu tidak berlaku bagi kehidupan keluarga yang bergaya demokratis, karena anak memiliki hak untuk bicara dan pendapatnya didengarkan oleh anggota keluarga lainnya.
Ini sehat lho Ma, untuk perkembangan pola pikir anak. Jadi dengarkan dulu kemauan mereka, pendapat atau bahkan kritiknya.
Dengarkan apa yang anak bicarakan dengan penuh perhatian, tanggapi dengan tulus. Ini membuat anak merasa berharga, Ma.
2. Berikan yang terbaik untuk anak-anak, seperti yang biasa Mama lakukan
Ketika anak memiliki pendapat bertolak belakang dengan apa yang ada dipikiran orangtua, tidak apa. Ia memiliki cara berpikir di fasenya sendiri.
Hargai itu, karena anak sedang berproses. Mama dan Papa hanya perlu menuntut dan mengawasinya.
Sesuaikan cara bicara Mama agar anak nyaman buka suara ketika diskusi dimulai. Berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Ambil keputusan yang membuat anak aman, tapi juga tetap membuatnya nyaman.
Hal yang tak kalah penting adalah Mama harus tepat dalam memilih kata-kata sehingga anak mudah paham dan bisa menerima perkataan Mama meski sebenarnya itu berbeda dengan apa yang mereka pikirkan.
3. Jadilah orangtua yang betanggung jawab
Jika anak ingin mengambil kegiatan yang ia sukai, namuan Mama tidak mendukung pilihannya, maka tetaplah bertanggung jawab.
Sebagai orangtua tetaplah jalani peran dengan semestinya. Caranya, cukup tanya keseriusan anak sampai mana?
Jika memang anak memiliki penjelasan untuk serius dengan pilihannya, maka orangtua hanya perlu mendukungnya. Namun tetap memantau dan memberikan masukan agar anak tetap mendapat bimbingan dengan benar.
4. Jika terlalu sulit untuk menemukan kata sepakat, ambil waktu sejenak
Jangan dibuat gaduh saat menemui jalan buntu ketika berdiskusi dengan anak. Jika terasa sulit untuk membuat anak bisa sejalan pikirannya dengan orangtua, maka ambil waktu sejenak.
Ber waktu pada anak untuk berpikir ulang. Hal yang terpenting Mama sudah beri penjelasan baik buruknya ya.
5. Beri tahu anak konsekuensi yang dia ambil
Ketika anak bersi keras dengan keinginannya maka ia harus mengetahui risikonya. Baik atau buruknya sebuah keutusan adalah konsekuensi.
Anak mesti memahami hal tersebut.
6. Bicara dari hati ke hati
Turunkan ego meski posisimu adalah orangtua dan memiliki pengalaman lebih banyak dari anak. Meski begitu anak tetap punya hak berpendapat.
Cobalah untuk bicara dari hati ke hati. Buka peluang untuk anak agar mereka bisa jujur atas keinginan dan harapannya. Begitu pula yang perlu Mama lakukan.
7. Beri pemahaman soal harapan orangtua yang ingin anaknya sukses dan nyaman ketika Mama dan Papa tak bisa lagi menyokong hidup anaknya
Anak perlu paham, bahwa ketika mereka dewasa maka orangtua akan menjadi tua dan berbeda. Kondisi akan berbeda karena menjadi tua berarti memiliki keterbatasan dan tidak produktif lagi.
Sehingga anak menyadari bahwa ketika dewasa, mereka harus mandiri dan memiliki kemampuan untuk bisa bertahan hidup dan mandiri.
Itulah cara mengatasi perbedaan pendapat antara anak dan orangtua. Semoga hubungan anak dan Mama bisa selalu terjaga dan tercipta keluarga bahagia ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Cara Mengatasi Anak yang Menjadi Korban Bullying di Sekolah
- 5 Cara Mengatasi Ketakutan Irasional yang Berlebihan pada Anak
- 5 Cara Mengatasi Remaja Perempuan yang Mood Swing saat PMS