5 Penyakit yang Menyebabkan Nyeri Haid Berlebihan pada Remaja
Nyeri haid jangan disepelekan, pahami penyakit di balik nyeri haid yang perlu kalian waspadai!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah merasakan sakit perut yang luar biasa pas lagi datang bulan? Tenang, kamu nggak sendirian, banyak perempuan yang juga ngalamin hal yang sama.
Biasanya, rasa sakit itu mencapai puncaknya sehari setelah darah menstruasi keluar dan bisa berlangsung selama 2-3 hari. Tapi, ada kalanya rasa sakit ini bisa jadi tanda dari penyakit lain yang perlu diwaspadai.
Ada dua jenis sakit saat menstruasi, yaitu dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer disebabkan oleh hormon prostaglandin yang membuat otot rahim berkontraksi dan menimbulkan rasa sakit.
Nah, kalau dismenorea sekunder, itu tandanya ada gangguan di sistem reproduksi perempuan. Biasanya, rasa sakitnya lebih parah dibanding dismenorea primer.
Beberapa gangguan yang bisa menyebabkan sakit saat menstruasi yang berlebihan, simak penjelasan Popmama.com tentang apa saja penyakit penyebab nyeri haid berlebihan pada remaja yang perlu kamu pahami.
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit yang hebat saat menstruasi, darah haid yang banyak, mudah lelah, diare, sembelit, dan sakit saat buang air besar.
Endometriosis biasanya dialami oleh perempuan usia reproduksi, yaitu sekitar usia 25-35 tahun. Meskipun begitu, endometriosis bisa terjadi pada perempuan di berbagai usia, termasuk remaja.
Perempuan usia 10-15 tahun bisa saja mengalami endometriosis, tetapi kasusnya lebih jarang dibandingkan dengan perempuan dewasa. Endometriosis biasanya berkembang beberapa tahun setelah menstruasi pertama dimulai, ketika kadar hormon estrogen mulai meningkat.
2. Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan menstruasi yang lebih lama dari biasanya, rasa sakit yang hebat di panggul dan perut, dan bahkan anemia.
Adenomiosis bisa terjadi pada remaja usia 10-15 tahun. Jika remaja mengalami kondisi ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Penyebab pasti adenomiosis masih belum diketahui secara pasti.
Beberapa teori yang mungkin menjelaskan penyebab adenomiosis adalah:
- Perubahan Hormon: Hormon, terutama estrogen, mungkin berperan dalam perkembangan adenomiosis.
- Cedera Rahim: Cedera pada rahim, seperti operasi caesar atau operasi lainnya, bisa meningkatkan risiko adenomiosis.
- Genetika: Ada kemungkinan bahwa adenomiosis bisa diwariskan secara genetik.
3. Fibroid Uterus
Fibroid uterus adalah tumor jinak yang tumbuh pada otot rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan yang banyak, menstruasi yang berkepanjangan, dan rasa sakit di sekitar panggul.
Selain itu, bisa juga menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan sembelit.
4. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan di ovarium (indung telur). Tidak semua perempuan yang memiliki kista ovarium merasakan gejala. Namun, jika ada, biasanya berupa rasa sakit di perut bagian bawah atau area panggul. Kista ovarium juga bisa menyebabkan spotting, menstruasi yang tidak teratur, berkepanjangan, dan terasa nyeri.
kista ovarium bisa terjadi pada anak perempuan usia 10-15 tahun, meskipun jarang. Meskipun biasanya terjadi pada perempuan usia reproduksi, anak perempuan juga bisa mengembangkan kista ovarium, bahkan sebelum mengalami siklus menstruasi atau sedang dalam pengobatan untuk menghentikan ovulasi.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang tumbuh di ovarium (indung telur). Kista ovarium pada remaja biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau gangguan perkembangan ovarium.
Meskipun kista ovarium pada remaja jarang terjadi, penting untuk mewaspadai gejala-gejalanya.
Gejala kista ovarium yang umum terjadi antara lain:
- Nyeri perut bagian bawah
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Perdarahan vagina yang tidak normal
- Perut kembung
- Mual dan muntah
5. Radang Panggul
Radang panggul adalah penyakit yang menyerang organ reproduksi seperti serviks (leher rahim), ovarium, dan rahim. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Ciri-ciri sakit saat menstruasi yang berbahaya adalah ketika kamu merasakan nyeri hebat di perut bagian bawah dan area panggul disertai gejala radang panggul lainnya, seperti:
- Keputihan yang tidak normal
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Demam di atas 38,3 derajat Celcius
- Perdarahan abnormal dari vagina
Radang panggul bisa dialami perempuan yang memiliki lebih dari satu pasangan seks, sering berhubungan intim tanpa kondom, menggunakan alat kontrasepsi IUD, atau memiliki riwayat penyakit radang panggul sebelumnya.
Penting untuk diingat, jika kamu mengalami sakit saat menstruasi yang parah atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter.
Itulah 5 penyakit yang menyebabkan nyeri haid berlebihan pada remaja, jangan sepelekan rasa sakit yang kamu alami, karena bisa jadi tanda dari penyakit yang serius.
Baca juga:
- Penyebab Darah Haid Hanya Keluar saat Buang Air Kecil pada Remaja
- 10 Cara Mengatasi Telat Haid pada Remaja, Terapkan Pola Hidup Sehat
- Penyebab Pingsan saat Haid Hari Pertama pada Remaja