9 Alat Pengukur Waktu dari Masa ke Masa yang Perlu Diketahui Anak
Dari jam matahari hingga jam atom, alat pengukur waktu ini pernah dibuat dan digunakan pada masanya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di dunia ini, ada banyak hal yang bisa diukur dengan menggunakan alat tertentu, seperti panjang, berat, dan isi atau kedalaman dari suatu benda.
Nah, waktu juga termasuk dalam suatu hal yang dapat diukur dengan memakai alat ukur yang sesuai. Waktu biasanya dihitung untuk melihat berapa lama durasi yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu dan untuk menunjukkan pergantian hari.
Sebenarnya, setiap orang tanpa sadar telah menggunakan alat pengukur waktu dalam kehidupan sehari-hari, loh! Tidak hanya di rumah, tapi alat tersebut juga dipakai saat berada di luar ruangan atau sedang berpergian.
Alat pengukur waktu yang paling umum digunakan adalah jam. Jam sendiri telah mengalami berbagai perkembangan sejak kemunculan pertamanya pada zaman dahulu.
Supaya anak tahu macam-macam alat pengukur waktu yang pernah ada dan digunakan, kali ini Popmama.com akan memperkenalkan beberapa jenis alat ukur waktudari masa ke masamelalui rangkuman informasi di bawah ini. Simak, yuk!
1. Jam matahari
Jam matahari merupakan alat ukur waktu tertua di dunia, yang mana alat ini ditemukan pertama kali di Mesir sekitar tahun 3.500 SM. Jam ini tersusun atas dua bagian, yaitu papan besar berbentuk lingkaran dan papan bernama gnomon yang berdiri tegak lurus di tengah.
Sederhananya, jam matahari memanfaatkan cahaya matahari yang dipantulkan pada papan gnomon untuk menghasilkan bayangan berupa garis tebal di papan besar.
Pergerakan matahari akan membuat pantulan garis bayangan di papan besar ikut berpindah. Garis inilah yang menunjukkan waktu dalam hitungan jam pada jam matahari.
2. Jam air
Penemuan jam pada masa kuno tidak hanya berhenti sampai di situ. Sekitar tahun 1.400 SM, para ahli di Mesir menciptakan alternatif lain dari jam matahari, yaitu jam air atau yang diberi nama klepsidra (clepsydra).
Alat pengukur waktu ini berbentuk bejana dengan lubang kecil yang berada di bagian bawahnya. Pada permukaan bejana, terdapat gambar ukiran yang merupakan tanda untuk mengukur waktu.
Waktu per jam pada jam air dapat diukur dengan mengisi air ke dalam bejana tersebut. Saat air sudah terisi, isinya perlahan akan berkurang karena air keluar dari lubang kecil di bawah. Ketika ketinggian air mencapai tanda penunjuk, maka waktu telah mencapai satu jam, begitu pun seterusnya saat mencapai tanda-tanda berikutnya.
3. Jam pasir
Melihat dari mekanismenya, jam pasir dapat dikatakan mengadopsi cara penghitungan waktu pada jam air. Bedanya, jika pada jam air isinya menetes keluar dari lubang kecil di bejana, maka pada jam pasir isinya mengalir turun melalui saluran sempit yang menghubungkan dua tabung gelas.
Jam pasir termasuk salah satu alat ukur waktu yang masih dipakai sampai saat ini. Bentuknya yang menarik sering kali dijadikan sebagai pajangan atau hiasan di rumah oleh sebagian orang.
Alat ini mempunyai satuan waktunya sendiri, tergantung kecil atau besarnya ukuran jam pasir yang dibuat. Cara menghitung waktu pada jam pasir adalah dengan membalikkan benda tersebut agar butiran pasir halus dapat berpindah dari tabung atas ke tabung bawah. Waktu akan berakhir jika seluruh isinya sudah pindah ke bawah.
4. Jam astrolabe
Anak mungkin merasa asing ketika mendengar nama alat pengukur waktu yang satu ini. Namanya adalah jam astrolabe, yang mana dalam pengukuran waktunya menggunakan astronomi sebagai patokannya.
Jam astrolabe umumnya memiliki ukuran besar dengan desain yang cukup rumit. Alat ini berfungsi sebagai penunjuk waktu dan kalender tahunan. Jam ini juga membantu seseorang untuk memprediksikan letak matahari, bintang, dan planet.
Mengingat jam astrolabe merupakan salah satu penemuan yang sudah ada sejak zaman dahulu, saat ini alat pengukur waktu tersebut sudah sulit ditemukan. Meskipun begitu, alat ini sempat digunakan untuk menentukan waktu salat dan awal bulan Ramadhan bagi umat Islam.
5. Jam astronomi
Setelah penemuan jam astrolabe, para ahli terus mengembangkan alat lain yang dapat mengukur waktu dengan cukup akurat. Salah satu bentuk perkembangan dari jam astrolabe ini adalah jam astronomi.
Sesuai namanya, jam astronomi menggunakan patokan astronomi dalam mengukur waktu. Namun, alat ini mampu menunjukkan beragam informasi lainnya, di antaranya waktu, tanggal, informasi astronomi, dan zodiak. Tidak heran, jika jam ini memiliki bentuk yang sangat rumit.
Jam berukuran besar ini dapat dilihat secara langsung di beberapa negara di Eropa. Jam astronomi yang paling terkenal adalah The Prague Orloj, yang lokasinya berada di Praha, Republik Ceko.
6. Jam
Alat pengukur waktu yang satu ini tentunya sudah familier di mata anak karena alat ini paling mudah ditemui dan sering digunakan untuk menghitung jam, menit, hingga detik.
Jam umumnya dibuat dengan memiliki tiga jenis jarum yang berbeda ukuran dan warna. Warna hitam pendek untuk menunjukkan jam, warna hitam panjang untuk menunjukkan menit, dan warna merah yang bentuknya paling kurus untuk menunjukkan detik.
Adanya ketiga jenis jarum pada jam ini dapat dijadikan media pembelajaran untuk mengenalkan cara perhitungan waktu pada anak, sekaligus memudahkannya dalam menghitung waktu dalam satuan jam, menit, maupun detik.
7. Jam tangan atau arloji
Jam biasanya memiliki ukuran yang sedang hingga besar, dan hal ini menyulitkan sebagian orang karena alat tersebut jadi susah dibawa ke mana-mana. Maka itu, lahirlah jam tangan atau arloji sebagai bentuk perkembangan dari jam biasa.
Jam tangan atau arloji memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding jam biasa, dan alat ini dapat diletakkan di pergelangan tangan. Bentuk modelnya yang ringkas memudahkan orang untuk tetap bisa melihat waktu saat berpergian maupun berada di luar ruangan.
Alat pengukur waktu ini sebenarnya sudah ditemukan sejak abad ke-16, yang saat itu memakai mesin penggerak mekanik manual. Sama seperti jam biasa, jam tangan biasanya juga dibuat secara analog walaupun saat ini sudah banyak bermunculan jam tangan versi digital.
8. Stopwatch
Kalau dilihat dari ukurannya, stopwatch mirip dengan jam berukuran kecil dengan sebuah tonjolan di atas. Namun jika diselisik lebih detail lagi, stopwatch memiliki tulisan angka yang jauh lebih banyak dan kecil dibading jam biasa.
Stopwatch termasuk alat pengukur waktu yang biasanya digunakan untuk menujukkan durasi atau lama waktu dari suatu kegiatan, misalnya saat berlari, berenang, atau kegiatan olahraga yang lainnya.
Tingkat ketelitian yang dimiliki stopwatch lebih tinggi dibanding jam, yakni sekitar 0,1 sekon. Jika hitungan terkecil pada jam biasa hanya 1 detik, maka alat ukur waktu yang satu ini bisa menghitung hingga ukuran milisekon.
9. Jam atom
Jam atom merupakan jenis alat pengukur waktu yang ditemukan pada pertengahan abad ke-20. Melihat dari namanya, jam ini menggunakan atom pada unsur kimia tertentu untuk menghitung waktu.
Jam atom disebut sebagai alat pengukur waktu dengan tingkat keakuratan yang paling tinggi, karena jam ini menggunakan atom Sesium 133 (Cs 133) yang membuat perhitungan waktu menjadi lebih stabil.
Melansir dari lipi.go.id, jam atom kini dimanfaatkan untuk mengatur sistem perhitungan zona waktu internasional dengan nama UTC (Universal Time, Coordinated), yang sebelumnya menggunakan sistem GMT (Greenwich Mean Time).
Nah, itu dia beberapa jenis alat ukur waktu dari masa ke masa yang perlu diketahui anak. Sembilan alat ini menunjukkan adanya perkembangan zaman yang membuat alat ukur waktu dibuat untuk menghasilkan perhitungan waktu yang lebih akurat lagi.
Semoga informasi pada artikel ini bisa menambah pengetahuan baru untuk anak ya, Ma!
Baca juga:
- Mengenal Satuan Waktu: Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu, dan Bulan
- Beri Tahu Anak! Pembagian Waktu Pagi, Siang, Sore, dan Malam
- Mengapa Ada Tiga Zona Waktu di Indonesia? Ini Alasannya