7 Contoh Simbiosis Komensalisme yang Perlu Anak Ketahui
Simbiosis komensalisme tidak membuat salah satu pihak dirugikan maupun diuntungkan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, anak akan mempelajari hubungan interaksi yang terjadi antara makhluk hidup. Hubungan ini dinamakan dengan simbiosis.
Secara umum, simbiosis terbagi menjadi tiga jenis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
Nah, simbiosis komensalisme ini merupakan simbiosis yang dianggap netral, karena hewan atau tumbuhan yang hidup bersama hewan atau tumbuhan lainnya yang menjadi inangnya tidak akan mendapatkan efek apa pun.
Dalam hubungan simbiosis komensalisme, salah satu pihak akan mendapatkan keuntungan, sementara pihak lainnya tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian sama sekali.
Kali ini, Popmama.com telah mengumpulkan beberapa contoh simbiosis komensalismesupaya anak dapat lebih memahami jenis hubungan simbiosis yang satu ini. Yuk, mari simak!
Kumpulan Contoh Simbiosis Komensalisme
1. Ikan remora dan ikan hiu
Salah satu contoh yang paling umum digunakan untuk menggambarkan simbiosis komensalisme adalah ikan remora dan ikan hiu.
Ikan remora merupakan jenis ikan yang mempunyai sejenis alat penghisap yang terletak di atas kepalanya. Alat ini membuat ikan remora dapat menempel pada tubuh ikan-ikan besar, salah satunya yaitu ikan hiu.
Dengan alat penghisap ini, ikan remora dapat memakan sisa-sisa makanan yang ada di permukaan tubuh ikan hiu sekaligus berlindung dari ikan pemangsa. Di sisi lain, ikan hiu tidak merasa terganggu dengan keberadaan ikan tersebut di tubuhnya karena dianggap tidak merugikan.
2. Udang dan timun laut
Selain ikan remora dan ikan hiu, udang juga mempunyai hubungan simbiosis komensalisme dengan timun laut atau teripang.
Layaknya ikan remora, udang biasanya akan menunggangi timun laut untuk mendapatkan sisa makanan yang menempel di permukaan tubuh hewan tersebut.
Sementara itu, timun laut tidak merasa terganggu dengan kehadiran udang yang sedang memakan sisa-sisa makanan di atas tubuhnya meskipun ia tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.
3. Teritip dan paus bungkuk
Teritip termasuk hewan artropoda yang mempunyai kerabat dengan kepiting dan udang. Hewan ini sering ditemukan di sekitar perairan laut.
Dalam mencari sumber makanan seperti plankton, biasanya teritip akan menempel pada tubuh binatang lainnya, salah satunya adalah paus bungkuk. Mamalia air ini akan membawa teritip ke perairan yang dipenuhi plankton, sehingga mereka mendapatkan keuntungan.
Sementara teritip menempel di permukaan tubuhnya, paus bungkuk tidak mendapat keuntungan maupun tidak merasa rugi atau terganggu dengan keberadaan mereka. Maka itu, hubungan keduanya termasuk dalam simbiosis komensalisme.
4. Bunga anggrek dan pohon mangga
Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon mangga juga termasuk contoh yang sering digunakan dalam mendeskripsikan simbiosis komensalisme.
Tanaman bunga anggrek umumnya hidup dengan menumpang di pohon yang tinggi, salah satunya adalah pohon mangga. Adanya keberadaan pohon mangga sebagai inangnya membuat anggrek dapat memperoleh makanan serta melakukan fotosintesis sehingga hidup dengan baik.
Walaupun pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan apa pun dari tanaman anggrek, pohon tersebut tidak dirugikan sama sekali dan tetap dapat bertumbuh dengan baik.
5. Tumbuhan sirih dan pohon jeruk
Sama seperti tanaman anggrek, sirih juga termasuk tumbuhan yang hidup dengan bantuan tumbuhan lain yang menjadi inangnya. Biasanya, sirih hidup menempel pada pohon jeruk.
Sirih memerlukan tempat untuk bisa mendapatkan sinar matahari agar proses fotosintensisnya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut menjadikan pohon jeruk sebagai “tempat tinggal” yang dapat membantu dalam memperoleh sinar matahari.
Akan tetapi, keberadaan tumbuhan sirih tidak mengganggu serta tidak merugikan pohon jeruk sama sekali meski tanaman itu tidak mendapatkan keuntungan apa pun, yang mana membuat hubungan keduanya termasuk dalam simbiosis komensalisme.
6. Tanaman paku dan pohon jati
Tidak hanya anggrek dan sirih, tanaman paku juga merupakan jenis tumbuhan epifit yang hidupnya menumpang pada tumbuhan lainnya. Pada umumnya, tanaman paku dapat ditemukan menempel pada permukaan pohon jati.
Ukuran pohon jati yang sangat tinggi memudahkan tanaman paku untuk mendapatkan banyak sinar matahari yang berperan dalam proses fotosintesis tanaman tersebut.
Di sisi lain, pohon jati tidak dirugikan dan tidak juga diuntungkan dengan keberadaan tanaman paku, sehingga hubungan yang dijalin kedua tanaman ini merupakan simbiosis komensalisme.
7. Burung dan pohon
Kebanyakan burung akan membuat sarang atau tempat tinggalnya di tempat-tempat yang tinggi. Salah satu tempat yang cocok untuk mereka tinggali adalah dahan-dahan pohon.
Sebagian besar pohon tumbuh dengan daun-daun yang lebat dan rimbun. Keberadaan daun pohon menguntungkan bagi burung karena dapat digunakan untuk melindungi anak-anaknya.
Meskipun burung senang berdiam serta membuat sarangnya di atas dahan, pohon tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan dengan keberadaannya karena pohon tetap bisa melakukan fotosintesis yang tumbuh dengan baik. Hal inilah yang membuat hubungan keduanya termasuk dalam simbiosis komensalisme.
Nah, itu dia beberapa contoh simbiosis komensalisme yang terjadi di lingkungan sekitar.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan anak ya, Ma!
Baca juga:
- Apa Itu Simbiosis pada Makhluk Hidup? Ketahui Manfaatnya bagi Manusia
- Pertanyaan dan Jawaban Seputar Jenis Hewan Sesuai Tempat Hidupnya
- Ciri-Ciri Bunga Anggrek, Bunga Nasional Indonesia