5 Bahasa Cinta Anak, yang Manakah Tipe Anak Mama?
Bentuk ungkapan cinta ini akan membantu orangtua memahami karakter anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang dilakukan orangtua untuk menunjukkan rasa sayang kepada buah hatinya. Menghujaninya dengan hadiah, memujinya, memeluk, dan berbagai ekspresi lain.
Namun, seringkali ungkapan cinta orangtua itu tidaklah cukup. Apa yang dilakukan orangtua, terkadang membuat anak merasa justru tak nyaman atau tak puas. Orangtua punya cara sendiri untuk membahagiakan anak, tetapi kenyataannya tak sama dengan yang dirasakan anak. Karenanya, diperlukan cara yang tepat agar ia bisa memahami rasa cinta yang diungkapkan oleh orangtuanya.
Gary Chapman, seorang konselor pernikahan dan penulis teori best-sellerThe 5 Love Language (5 Bahasa Cinta), mengungkapkan bahwa manusia pada dasarnya mengekspresikan cinta dan merasakannya, lewat lima cara. Yaitu, melalui sentuhan fisik, hadiah, kata-kata afirmatif, perlakuan melayani dan kebersamaan. Tetapi, tiap manusia punya satu hal yang menonjol dari kelima cara tersebut.
Teori Chapman pun akhirnya berkembang dan menyoroti pada sosial dan emosional anak. Lewat The 5 Love Languages of Children, Chapman mengungkapkan lima cara berkomunikasi yang perlu diketahui anak agar ia merasa benar-benar dicintai. Berikut Popmama.com merangkumnya untuk Anda.
1. Sentuhan fisik
Dilansir dari parents.com, anak yang masuk tipe ini akan sangat bahagia dan merasa dicintai ketika ia mendapatkan sentuhan fisik dari orangtuanya. Sentuhan fisik bisa berupa pelukan dan ciuman, atau pun sentuhan-sentuhan kecil berupa belaian lembut, tepukan di bahu atau elusan di rambut yang merupakan wujud kedekatan dengan anak.
Secara emosional, anak dengan bahasa cinta berupa sentuhan fisik, lebih menerima ekspresi tersebut sebagai rasa sayang dibandingkan dengan pujian-pujian yang dilontarkan orangtua.
2. Dihujani hadiah
Anak dengan tipe bahasa cinta ini merasa dirinya spesial dan berharga saat menerima hadiah atau kado dari orang tua. Sebenarnya, jika dibandingkan dengan bahasa cinta yang lain, jenis bahasa cinta yang ini lebih mudah untuk diungkapkan sebagai simbol cinta kepada anak. Namun, penting untuk diingat dalam menunjukkan bahasa cinta ini, Mama sebaiknya tidak berlebihan dan tetap memberikan anak hadiah yang sesuai dengan usia dan kebutuhannya.
Hindari membiasakan anak merasa berharga karena hadiah-hadiah yang besar dan mahal. Sesungguhnya, anak dengan tipe bahasa cinta berupa hadiah ini tetap senang kok dengan kejutan-kejutan benda yang 'kecil', misalnya stiker, origami buatan orangtua, dan sebagainya. Karena, pada dasarnya ukuran pemberian hadiah sebagai lambang cinta ini bukan dilihat dari bagaimana bentuk hadiah tersebut melainkan seberapa istimewa hadiah tersebut bagi anak.
3. Mendapat kata-kata dan pujian
Apakah Anak Mama terlihat sangat bahagia saat dirinya mendapat pujian? Atau ia tipikal anak yang ekspresif mengungkapkan cinta pada orang sekitarnya. Seperti, "Mama, aku sayang Mama, Mama favoritku!"?
Jika ya, bisa jadi ia masuk dalam golongan bahasa cinta tipe ini. Anak-anak ini akan merasa bersemangat, bahagia, bangga, dan merasa sangat dicintai saat mendapatkan pujian dan kata-kata manis yang penuh perhatian dari orang tuanya. Karenanya, jangan pernah menganggap remeh setiap kata yang Mama ucapkan pada si Anak ya?
4. Dilayani dengan penuh kesabaran
Di antara semua bahasa cinta yang ada, tipe yang ini memang seringkali paling sulit untuk diartikan. Perlakuan berupa pelayanan ini tak bisa dikatakan, tetapi lebih merujuk pada gestur.
Karena berorientasi pada pelayanan, tak jarang orang tua menganggap bahwa anak terlalu manja dan menuntut untuk dilayani. Namun perlu diketahui hal ini sesekali memang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anak agar ia merasa diperhatikan dan dicintai.
Meski terdengar aneh, faktanya banyak anak yang merasa dicintai saat ia mendapatkan bantuan atau dilayani oleh orangtuanya. Misalnya: mengikat sepatu, memperbaiki mainan rusak,membeli makanan kesukaan atau bahkan membantunya mengerjakan tugas. Yang terpenting, orangtua tetap harus selektif dalam membantu anak agar dia tetap mandiri tanpa harus mengandalkan bantuan orangtua.
5. Mendapat waktu dan kebersamaan
Anak-anak di tipe yang terakhir ini akan merasa paling dihargai ketika orangtua meluangkan waktu khusus untuk bersamanya. Kebersamaan ini kadangkala tak membutuhkan waktu yang panjang. Namun, waktu berkualitas yang dimilikinya bersama orang tua tanpa adanya gangguan pekerjaan atau hal lainnya, sangatlah berharga baginya.
Anak dengan tipe bahasa cinta kebersamaan bisa jadi akan berulang kali meminta hal yang sama untuk dilakukannya bersama orang tua sebagai suatu ungkapan bahwa ia dicintai. Misalnya, saling bercakap-cakap dan bercerita sebelum tidur. Dari waktu-waktu kebersamaan yang sederhana seperti ini, orang tua dan anak dapat saling menunjukkan perhatian, kasih sayang, melalui kegiatan yang dilakukannya bersama-sama.
Nah, itulah kelima bahasa cinta anak yang dapat Mama ungkapkan agar anak merasa dirinya benar-benar berarti. Pengalaman berkaitan dengan pengungkapan bahasa cinta ini akan menjadi kenangan indah yang selalu diingat sang anak selamanya lho, Ma. Jadi, yang manakah tipe anak Mama?
Baca Juga:
- Ma, Mengajarkan Anak Tentang Label Emosi Itu Penting
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Dilabeli Manja oleh Orang Lain?
- Ma, Yuk Ajarkan Anak Mengatasi Emosinya Lewat Cara Ini