5 Cara Mengajarkan Anak agar Kuat Menghadapi Masalah
Karena tak selamanya anak hidup dalam kenyamanan tanpa masalah, siapkan mentalnya sejak dini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu ingin agar anak-anaknya tumbuh dengan mental kuat. Karena hidup tak selamanya lurus dan nyaman, anak harus punya bekal mengatasi masalah dan kesulitannya sendiri sejak dini. Tak selalu bergantung pada orangtua atau pun menyerah 'sebelum bertanding' dalam menghadapi problematika hidupnya kelak.
Tentu saja, mental yang kuat tidak bisa diperoleh secara langsung. Sejak dini, anak perlu dilatih keberanian, problem solving dan rasa percaya dirinya. Mengajarkan anak agar kuat menghadapi masalah adalah salah satu bentuk dari ketangguhan mental. Bagaimana caranya? Popmama.com punya tipsnya, berikut ini.
1. Biarkan anak belajar dari kesalahan
Tak ada salahnya anak melakukan kesalahan. Itulah salah satu poin utama yang harus dipahami dan diajarkan orangtua kepada anak. Jangan terburu menyudutkan anak saat apa yang dilakukannya tak sesuai dengan harapan ya, Ma. Biarkan anak memahami bahwa kesalahan adalah konsekuensi dari keputusannya dan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang sama di kemudian hari.
2. Dorong anak menghadapi ketakutannya
Tanamkan pada anak bahwa masalah dan ketakutan adalah hal yang harus berani dihadapi, bukannya ditinggal lari. Mama bisa memulainya dari hal yang kecil. Misalnya saat anak menghadapi ketakutan akan kegelapan atau berada dalam situasi yang benar-benar baru baginya.
3. Bantu anak keluar dari zona nyaman
Sebagian orangtua mungkin merasa tak tega saat melihat si Anak berjuang sendiri keluar dari rasa nyamannya. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah ketika Mama selalu menyelamatkan anak dari setiap kesulitan yang dihadapinya, sama saja artinya Mama menganggapnya lemah dan membuat anak berpikiran ia tak mampu mengatasi permasalahannya sendiri. Dengan dukungan dan bimbingan, setiap kesulitan akan membantu anak agar kuat menghadapi masalahnya sendiri kok, Ma.
Contohnya, saat anak harus melepaskan tali-temali dengan simpulnya ruwet. Biarkan ia mencoba menyelesaikannya sendiri. Jangan langsung berlari menghampiri dan menyelesaikannya. Terkadang mungkin Mama merasa gemas karena sesungguhnya sebuah masalah bisa diselesaikan dengan gampang. Tapi, ingatlah, anak punya pemikirannya sendiri dalam menyelesaikan masalah. Membiarkannya menyelesaikan masalah akan mengajarkannya soal kemandirian.
4. Membangun karakter anak sejak dini
Anak membutuhkan panduan untuk membantu ia membuat keputusan yang tepat dalam hidupnya. Hal ini tentu saja membutuhkan peranan dan pendampingan orangtua secara khusus, terutama yang erat kaitannya dengan pembentukan karakter sejak dini. Contohnya, tentang mengajarkan kepada anak pentingnya mengutamakan kejujuran dalam setiap aspek kehidupannya.
5. Menegaskan pentingnya tanggungjawab
Menegaskan tentang pentingnya bertanggungjawab sejak dini merupakan salah satu cara yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak agar kuat dalam menghadapi masalah di masa mendatang. Termasuk juga tentang bagaimana memberikan pengertian agar anak tidak mudah melemparkan tanggungjawab kepada orang lain dan mengakui kesalahan yang dilakukannya.
Itulah kelima cara yang dapat Mama lakukan untuk membentuk mental yang kuat pada anak. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah mengajarkan kepada anak untuk mulai belajar mengolah emosinya sejak awal agar anak lebih siap untuk menghadapi masalah dengan bijaksana di kemudian hari.
Baca Juga:
- Ini Cara Jitu Mengatasi Anak yang Selalu Menjawab Balik Saat Ditegur
- Persaingan Antar Saudara: Bagaimana Orangtua Menghadapinya?
- Lakukan 6 Hal Ini untuk Mengajar Keterampilan Berpikir Kritis ke Anak