Penting! Anak Suka Mengunyah Es Batu, Bisa Pertanda Anemia
Anak Mama sering melakukannya? Awas, bisa jadi ia mengalami anemia kekurangan zat besi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adalah hal yang lazim jika anak-anak suka minuman dingin. Terutama siang hari di musim panas. Rasanya sungguh menyegarkan bukan? Apalagi minuman dingin dengan es batu berbentuk unik. Anak-anak biasanya jadi makin tertarik.
Apakah anak Mama salah satu yang suka ngemil es batu? Menggigit-gigitnya walau tidak sedang dalam keadaan haus. Tahukah Mama, kebiasaan ini ternyata bukan sekadar iseng lho. Bisa jadi pertanda anak mengalami anemia. Lho, kok bisa? Berikut Popmama.com merangkum penjelasannya, dilansir dari verywellhealth.com:
Bisa Dipicu Karena Peradangan
Mengunyah es tanpa alasan haus diduga disebabkan cara alam bawah sadar untuk memberikan kenyamanan karena glositis dan stomatitis yang merupakan dua ciri defisiensi zat besi penyebab anemia.
Benign Migratory Glossitis atau disebut juga geographic tongue adalah kondisi peradangan jinak yang memengaruhi selaput lendir lidah. Ini yang menyebabkan bercak berbeda warna pada permukaan lidah yang bentuknya seperti pulau-pulau kecil yang tersebar.
Sementara itu, stomatitis merujuk pada peradangan pada mulut atau sariawan. Biasanya mengacu pada semua lapisan mukosa mulut. Termasuk pipi, lidah dan gusi. Stomatitis menyebabkan luka dan rasa sakit.
Disebabkan Kekurangan Zat Besi
Seperti yang kita tahu, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Anak-anak pun bisa mengalaminya lho, Ma. Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.
Anemia karena kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh defisiensi nutrisi, pendarahan menstruasi berlebih, gangguan malabsorpsi seperti penyakit Celiac atau cacing parasit di usus. Pada anak-anak, asupan zat besi yang kurang mencukupi pertumbuhannya yang cepat bisa menyebabkan anemia.
Konsumsi susu sapi juga dapat mengganggu penyerapan zat besi dan menyebabkan tubuh kehilangan sejumlah kecil darah. Untuk itu, konsumsi susu sapi pada anak harus sesuai takaran wajar agar tidak berlebihan dan tidak mengganggu metabolisme.
Gejala Anemia Kekurangan Zat Besi pada Anak
Gejala kekurangan zat besi pada anak bisa beragam. Salah satunya adalah selaput lendir di bagian dalam mulut, lidah dan kelopak mata bagian dalam yang berwarna lebih terang dari sebelumnya.
Sakit kepala, lemas, pucat, nafas pendek, sakit di bagian dada dan kesulitan menelan juga menjadi gejala yang umum ditemui pada anak yang mengalami anemia kekurangan zat besi.
Pagophagia, Gangguan yang Membuat Anak Suka Ngemil Es Batu
Tahukah Mama, kebiasaan anak ngemil es batu terkait gangguan yang dinamakan pagophagia. Pagophagia termasuk dalam pica, gangguan yang menyebabkan anak suka mengonsumsi benda-benda yang tidak layak dimakan atau tidak bergizi, misalnya batu, tanah, kertas, tepung, beras dan lain-lain.
Meskipun pica dan pagophagia dianggap sebagai gangguan psikologis, banyak ahli percaya gangguan ini juga disebabkan karena anemia kekurangan zat besi karena tubuh anak yang haus akan zat besi.
Dari sekian banyak jenis non-makanan yang dimakan pengidap pagophagia, es batu merupakan salah satu yang paling umum dikonsumsi anak pengidap kekurangan zat besi.
Dalam konteks defisiensi zat besi, diyakini bahwa pagophagia terjadi atas respons terhadap defisiensi nutrisi akut. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan saat suplemen zat besi diberikan, pica, dan gejala anemia lainnya bisa berkurang.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Jika Mama mendapati anak suka ngemil es batu secara impulsif, perhatikan gejalanya. Walaupun sangat normal bagi anak untuk mengunyah es batu ketika cuaca panas atau setelah minum manis, pagophagia lebih dari sekadar kebiasaan sesekali saja.
Ini adalah kondisi di mana mengunyah es berlebihan, setiap hari selama berbulan-bulan.
Perilaku ini harus menjadi perhatian orangtua karena dapat merusak gigi anak yang masih bertumbuh. Jika anak mengunyah es dan memiliki faktor risiko kekurangan zat besi, konsultasikan kondisinya dengan dokter anak agar ditemukan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Gawat! Anak yang Kena Anemia Bisa Mengalami Gangguan Otak!
- 5 Penyebab Anemia pada Anak, Mama Harus Tahu Cara Penanganannya
- Hindari Masalah Gizi Bayi, Kenali Kebutuhan Zat Besi pada MPASI