Awas, Insomnia yang Dialami Orangtua dapat Memengaruhi Tidur Anak
Gangguan tidur yang dialami orangtua ternyata dapat memengaruhi seluruh keluarga
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan kebutuhan biologis manusia yang sangat berpengaruh besar dalam kesehatan. Khususnya bagi bayi dan anak-anak, hormon pertumbuhan bekerja aktif terutama saat mereka tidur di malam hari. Karena itulah, jika anak mengalami gangguan tidur, tumbuh-kembangnya juga tidak bisa maksimal.
Gangguan tidur bukan hanya dialami orangtua saja. Tetapi, gangguan tidur yang dialami orangtua nyatanya juga bisa mempengaruhi siklus tidur anak. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Berikut Popmama.com merangkum informasi pentingnya memahami insomnia pada orangtua memengaruhi tidur anak, dilansir dari healthcentral.com:
Insomnia yang Diderita Orangtua Berpengaruh pada Gangguan Tidur Anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine tahun 2017 melakukan penelitian terhadap 191 anak usia 7-13 tahun menjadi obyek penelitian yang dilakukan di rumah masing-masing.
Setiap keluarga dibekali perangkat pemantauan tidur portabel yang mencatat total durasi tidur, efisiensi tidur, waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, berapa lama waktu terjaga di malam hari, serta kuesioner yang diisi orangtua untuk mengukur persepsi mereka tentang perilaku yang berhubungan dengan gejala insomnia yang dialami dengan perilaku tidur anak mereka.
Hasilnya ditemukan keterkaitan antara orangtua yang mengalami insomnia dengan gangguan tidur yang juga dialami sang Anak.
Insomnia pada Ibu Lebih Banyak Memengaruhi Anak
Dari data obyektif yang dikumpulkan dari penelitian tersebut menemukan bahwa anak dari ibu dengan gejala insomnia, lebih tinggi risiko mengalami gangguan tidur dibandingkan jika ayah yang mengalami insomnia.
Penelitian ini dilakukan di Swiss, dimana ibu cenderung menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak-anaknya, ketimbang ayah. Faktor kedekatan dengan ibu inilah mungkin yang lebih kuat memengaruhi siklus tidur anak.
Apa Penyebab Gangguan Tidur pada Orangtua dan Anak Ini?
Meski bukan termasuk penyakit keturunan, ternyata insomnia berkaitan dengan gangguan tidur anak karena faktor beberapa hal berikut ini:
- Anak berpotensi mempelajari kebiasaan tidur dari orangtuanya.
- Siklus tidur orangtua dan anak mempengaruhi disfungsi keluarga.
- Sosial-ekonomi keluarga yang buruk turut mempengaruhi siklus tidur keluarga.
- Orangtua dapat mewariskan sifat-sifat genetik yang mempengaruhi buruknya siklus tidur anak.
Yang cukup menarik juga ditemukan bahwa bayi dan anak yang lebih kecil yang mengalami kesulitan tidur, juga memengaruhi kualitas tidur orangtua dan akhirnya keduanya saling berkaitan dan berkelanjutan.
Mengatasi Insomnia pada Anak
Insomnia dapat menurunkan kualitas istirahat anak, yang dapat berpengaruh besar pada kualitas hidup anak secara keseluruhan di masa tumbuh-kembangnya. Bersama-sama dengan anak, orangtua dapat belajar mengubah kebiasaan tidur yang buruk yang berpotensi mengembangkan gejala insomnia, antara lain dengan:
- Menerapkan kebiasaan sebelum tidur yang baik, misalnya jam tidur dan bangun yang teratur, menghindari minuman berkafein sebelum tidur, tidak melakukan aktivitas selain tidur di atas kasur, dan lain-lain.
- Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan lampu kamar yang redup, hawa yang sejuk dan suasana sekitar yang tenang.
- Relaksasi sebelum tidur dengan latihan nafas dan membayangkan hal-hal yang positif.
Pengobatan terhadap gangguan tidur yang dialami anak biasanya tidak diperlukan. Dokter akan merekomendasikan untuk mencari akar masalah psikologis yang melatarbelakanginya dan mengubah kebiasaan sebelum tidur. Semoga informasi ini memberikan pencerahan ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Langkah Mengatasi Insomnia pada Anak
- Anak Juga Bisa Insomnia! Kenali 5 Penyebabnya
- Pelajari 5 Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi pada Orang Dewasa