Jangan Sepelekan, Cacar Api pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi Fatal
Berawal dari ruam, bisa berujung radang otak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah menemukan timbulnya bintil kulit yang berisi air pada salah satu tubuh anak? Bintil pada kulit seringkali dianggap sebagai iritasi kulit biasa. Tetapi Mama perlu mewaspadai bintil kulit tertentu sebagai herpes zoster atau yang biasanya dikenal dengan cacar api.
Dilansir dari kidshealth.org, herpes zoster atau cacar api merupakan ruam kulit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saraf yang terletak tepat di bawah kulit. Gangguan kulit ini biasanya muncul berupa garis kulit yang melepuh dan teriritasi di salah satu sisi dada atau punggung atau bahkan dapat terjadi di bagian tubuh manapun termasuk di wajah atau di dekat mata.
Sebagian besar kasus cacar api memiliki gejala ringan, tetapi pada beberapa kasus cacar api dapat menimbulkan rasa sakit.
Mengenal Gejala Cacar Api pada Anak
Pada dasarnya, cacar api terjadi akibat virus yang sama dengan penyebab cacar air. Virus ini sifatnya menular, terutama yang belum pernah terkena cacar air atau yang tidak pernah mendapatkan vaksin cacar air.
Mereka yang terinfeksi dengan cara ini akan dengan mudah terserang cacar air, bukan cacar api. Sebaliknya cacar api akan terjadi dengan sendirinya dan akan menghilang dalam waktu kurang dari sebulan.
Dalam banyak kasus, anak yang mengalami cacar api akan merasakan gejala pertama seperti kesemutan, gatal dan kadang-kadang rasa sakit di daerah di mana ruam akan muncul. Ketika ruam akhirnya muncul, mulailah terdapat sekelompok jerawat di satu sisi tubuh atau wajah. Jerawat akan berubah menjadi lepuhan berisi nanah yang pecah dan berkeropeng dalam waktu sekitar tujuh hingga 10 hari. Setelah pecah luka tersebut mulai sembuh dan keropengnya akan hilang dalam waktu 2-4 minggu setelah ruam dimulai.
Beberapa anak-anak yang mengalami cacar api, juga mungkin merasakan demam, sakit kepala, kelelahan atau gejala umum lainnya.
Apakah Cacar Api Bisa Sebabkan Komplikasi?
Dilansir dari kidshealth.org, sebagian besar penderita cacar api akan sembuh dengan sendirinya, dengan atau tanpa pengobatan. Sayangnya, ada beberapa kasus cacar api yang menyebabkan komplikasi. Misalnya nyeri berkelanjutan akibat serat saraf yang rusak, masalah penglihatan jika cacar api terjadi di dekat mata, infeksi kulit, masalah sistem saraf seperti kelumpuhan wajah, masalah pendengaran dan masalah keseimbangan dan yang terparah dapat menyebabkan ensefalitis atau radang otak.
Pengobatan Cacar Api pada Anak
Faktanya, obat antivirus yang diberikan pada anak sebenarnya tidak dapat membersihkan tubuh dari virus, tetapi dapat menurunkan kemungkinan komplikasi dan membantu mempercepat proses penyembuhan. Semakin dini pengobatan dimulai, semakin efektif pengobatannya dan semakin sedikit risiko terjadinya komplikasi.
Untuk mengobati rasa sakit dan nyeri, dokter biasanya akan menyarankan penggunaan krim, obat semprot, atau plester untuk membuat kulit mati rasa dan mengurangi rasa sakit. Beberapa resep dan obat-obatan bebas juga dapat membantu meringankan rasa sakit. Namun, jangan berikan sembarang obat pada anak, karena dapat menyebabkan penyakit yang jarang namun serius yang disebut sindrom Reye. Jika cacar api menyebabkan gatal-gatal, dokter mungkin menyarankan penggunaan salep obat atau obat-obatan yang disebut antihistamin.
Untuk membantu mengelola gejala di rumah, cobalah untuk membersihkan area yang sakit. Cuci dengan air dan sabun ringan, lalu oleskan kompres dingin dan basah luka yang melepuh beberapa kali sehari untuk meringankan rasa sakit dan gatal.
Cacar api bisa terjadi pada siapapun, baik orangtua maupun anak, tanpa bisa dicegah. Namun, dengan memberikan vaksin cacar air, akan meminimalisir terjadinya cacar api pada anggota keluarga. Jadi, jika Mama merasa bahwa kekebalan tubuh anak melemah akhir-akhir ini, sebelum terlambat segera konsultasikan pada dokter keluarga sebelum cacar api menyerangnya.
Baca Juga:
- Sering Terjadi pada Anak, Yuk Kenali Cacar Air!
- 7 Fakta tentang Cacar Air pada Anak
- Awalnya Hanya Cacar Air! Kemudian Anak 4 Tahun Ini Terkena Stroke