Jika Anak Alami Pubertas Dini, Apa Penyebab dan Akibatnya?
Saat ini, anak-anak mengalami pubertas lebih awal, bahkan di usia sebelum 8 tahun
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa. Meski setiap anak mengalami masa pubertas yang berbeda, tetapi rata-rata pubertas dimulai pada anak perempuan antara usia 8 tahun hingga 13 tahun dan pada anak laki-laki antara usia 9 tahun hingga 14 tahun.
Namun, pada beberapa kasus tertentu, pubertas dini dapat terjadi sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum 9 tahun pada anak laki-laki. Sebenarnya apa penyebab dan konsekuensi yang akan dihadapi anak yang mengalami pubertas sebelum waktunya?
Penyebab Terjadinya Pubertas Dini
Secara umum, para ahli sebenarnya belum menemukan apa yang menjadi penyebab terjadinya pubertas dini, terutama pada anak perempuan di bawah usia 6 tahun. Meski demikian ada beberapa kondisi medis yang dapat memicu terjadinya pubertas dini, seperti tumor jinak, cedera otak yang memengaruhi keseimbangan hormon dan bahkan peradangan atau infeksi otak.
Selain masalah medis, beberapa faktor lainnya juga dikaitkan sebagai penyebab terjadinya pubertas dini, misalnya:
Jenis kelamin
Anak perempuan memiliki kemungkinan mengalami pubertas dini 10 kali lipat dibandingkan dengan anak laki-laki.
Genetika
Terkadang, pubertas dini dapat dipicu oleh terjadinya mutasi genetik akibat pelepasan hormon seks. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang memiliki garis keturunan baik orangtua maupun saudara kandung dengan kelainan genetik yang serupa.
Ras
Meski tidak diketahui penyebab pastinya, rata-rata gadis Afrika-Amerika seringkali mengalami pubertas sekitar setahun lebih awal daripada ras lainnya. Namun, menurut para ahli pubertas bisa dikatakan dini jika terjadi sebelum usia 6 tahun.
Faktor kegemukan
Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara obesitas atau kegemukan pada remaja putri dengan peningkatan risiko pubertas dini. Namun, kondisi ini tampaknya tidak langsung berhubungan dengan pubertas dini pada anak laki-laki.
Konsekuensi Terjadinya Pubertas Dini
Pubertas dini dapat menyebabkan terjadinya konsekuensi terutama terkait masalah fisik dan emosional pada anak, misalnya:
Perawakan pendek
Dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami pubertas dini seringkali mendapatkan perawakan tubuh yang lebih pendek sebagai orang dewasa. Karena dimulai lebih dini dan berakhir lebih awal, pertumbuhan anak akan berakhir lebih cepat pula.
Masalah perilaku
Beberapa studi telah menemukan hubungan antara pubertas dini dan masalah perilaku, terutama pada anak-anak dengan keterlambatan perkembangan. Apalagi beberapa orangtua mungkin mengalami kekhawatir bahwa anak-anak dengan pubertas dini lebih mungkin aktif secara seksual pada usia yang lebih muda.
Tertekan dan stres
Anak yang mengalami pubertas di usia muda bisa jadi merasa tertekan dan stres karena terlihat berbeda dibandingkan dengan teman sebayanya. Misalnya saja saat mereka mengalami haid atau menstruasi di usia yang sangat muda.
Jika Mama menemukan tanda-tanda si Anak mengalami pubertas dini, segera lakukan konsultasi pada dokter keluarga. Meski demikian, sebagian besar dari anak-anak itu mungkin tidak akan menganggapnya sebuah masalah baik secara medis, psikologis dan sosial. Namun, yang pasti terus dampingi dan terbukalah terhadap apapun yang menjadi pertanyaan atau keluhan anak.
Baca Juga:
- Tips Antipanik! Tetap Tenang Menghadapi Menstruasi Pertama Anak Mama
- Ini Penyebab Gadis Kecil Mama Alami Menstruasi Dini
- Bisa Menstruasi! Ini 7 Fakta Unik yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir