Anak Kecanduan Makanan Asin, Awas Bahaya Kesehatan di Baliknya
Bukan sekadar keinginan ngemil semata lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kerupuk, keripik, kentang goreng... Siapa yang tak suka? Apalagi anak-anak. Makanan-makanan ini punya citarasa asin gurih yang membuat ketagihan. Sayangnya, seringkali anak-anak mengabaikan makan makanan lengkap yang sehat karena kecanduan camilan dan makanan asin ini.
Tak heran jika para ahli kesehatan menyarankan orangtua agar tidak memperkenalkan aneka kerupuk dan keripik di usia dini untuk menghindari konsumsi sodium tinggi. Kecanduan makanan asin pada anak bukan sekadar untuk memuaskan indera pengecapan saja, tetapi bisa merupakan indikasi adanya masalah kesehatan pada anak.
Berikut Popmama.com merangkum 4 masalah kesehatan yang ditandai dengan keinginan makan makanan asin yang besar, dilansir dari youthclinic.com:
1. Kekurangan mineral
Defisiensi alias kekurangan beberapa jenis mineral menimbulkan keinginan makan makanan asin. Anak dengan kondisi ini bisa mengalami stres secara fisik maupun emosional. Mereka pun mencari pelampiasan berupa makanan asin bahkan diam-diam suka makan garam.
2. Mengalami masalah kelenjar adrenal
Sebagian anak di dunia ini menderita masalah kelenjar adrenal, organ yang menghasilkan beberapa hormon penting bagi tubuh. Salah satunya adalah aldosteron yang bertugas mengelola kadar kalium dan natrium dalam tubuh. Dengan kadar aldosteron yang rendah, natrium hilang melalui urin yang menyebabkan anak menginginkan makanan yang asin terus-menerus.
3. Mudah terkena radang
Terkadang, mengidam makanan asin adalah gejala anak yang menderita asma, alergi makanan atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan. Kortisol, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, membantu mencegah peradangan. Jika diproduksi dalam konsentrasi tinggi, menyebabkan tubuh kecanduan terhadap makanan asin.
Berapa Jumlah Konsumsi Garam yang Disarankan untuk Anak?
Dilansir dari nhs.uk, berikut asupan garam maksimal untuk bayi dan anak-anak:
- Hingga usia 12 bulan: kurang dari 1 gram garam per hari (0.4 gram sodium).
- Usia 1-3 tahun: kurang dari 2 gram garam per hari (0.8 gram sodium).
- Usia 4-6 tahun: kurang dari 3 gram garam per hari (1.2 gram sodium).
- Usia 7-10 tahun: kurang dari 5 gram garam per hari (2 gram sodium).
- Usia 11 tahun ke atas: kurang dari 6 gram garam per hari (2.4 gram sodium).
Perlu diingat, bayi yang mengonsumsi ASI sebetulnya telah mendapat asupan garam alami dari ASI itu sendiri. Susu formula bayi juga mengandung garam yang telah disesuaikan dengan takaran.
Jika Mama menemukan indikasi anak mulai kecanduan makan makanan asin, selain membatasi konsumsi hariannya, yang tak kalah penting adalah mengkonsultasikan kondisi ini ke dokter anak. Dokter anak lah yang bisa mendiagnosis apakah keinginan anak makan makanan asin ini merupakan kondisi normal ataukah ada hubungannya dengan masalah kesehatannya.
Baca Juga:
- Si Kecil Terlalu Gemuk? Hati-Hati dengan Obesitas pada Anak!
- Timbunan Lemak di Kaki Bayi, Apakah Tanda Risiko Obesitas?
- Ma, Anak Bisa Jadi Obesitas karena Tayangan Kuliner di Youtube