Anak Tewas Terlindas saat Berburu Klakson di Merak
Fenomena klakson bus telolet kembali memakan korban
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fenomena klakson bus telolet kini sedang ramai di jalanan dan merambah hingga media sosial. Klakson telolet, dengan suaranya yang khas telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar yang biasanya didominasi oleh anak-anak. Namun, di balik viral tren ini, ternyata telah menimbulkan perhatian serius akan keselamatan.
Beberapa serangkaian insiden tragis yang melibatkan kecelakaan telah mengakibatkan korban jiwa, terutama anak-anak yang nekat mengejar suara klakson telolet. Terbaru, seorang anak berusia 5 tahun tewas terlindas bus di Jalan Raya Merak, Cilegon, Banten pada Minggu (17/03/2024)
Lantas, bagaimana peristiwanya? Berikut Popmama.com rangkum liputan anak tewas terlindas saat berburu klakson di Merak.
1. Kronologi kejadian
Dilansir dari akun Instagram @indo_busmate.id, sekitar pukul 13.56 WIB, korban yang berusia 5 tahun beserta beberapa teman-temannya yang sama-sama anak kecil terlihat sedang meminta bus untuk menyalakan klakson telolet. Di pinggir jalan, mereka berlari dan berjoget sebelum bus berbelok ke kiri di Jembatan Kali Medaksa.
Setelah itu, salah satu anak berlari mendekati bus. Tetapi saat bus berbelok dan menuju arah masuk dermaga Pelabuhan Merak, anak tersebut tersenggol badan bus hingga terjatuh dan terlindas ban belakang sebelah kiri hingga mengalami luka serius dan dinyatakan meninggal dunia di tempat.
Jenazah korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon, Banten menggunakan ambulance PT. ASDP Merak.
2. Dikonfirmasi oleh Ketua IPOMI
Peristiwa anak terlindas bus ini juga mengundang perhatian Ketua Ikatan Pengusaha Bus Otobus Muda Indonesia yang juga Direktur Utama PO. SAN, Kurnia Lesani Adnan.
Dalam akun Instagramnya(@kla_206_), Kurnia menyampaikan belasungkawanya dan menyayangkan kejadian ini.
“Anak berusia 5 tahun tewas tertabrak truk di jalur masuk dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Banten saat berlari meminta sopir menyembunyikan klakson ‘telolet’. Innalilahi wa inna ilahi rajiun…. semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan,” tulisnya di caption.
Terlebih lagi, dia meminta ketegasan aparat pemerintahan untuk menindak kasus telolet ini.
“Sampai kapan aparat pemerintah yang bertanggung jawab akan TEGAS menindak euforia ini,” tambahnya di caption sambil me-mention akun Instagram Kapolri dan Kementerian Perhubungan.
3. Bus memiliki blind spot yang tidak terhindarkan
Perlu diingat bahwa bus memiliki dimensi besar dan butuh ruang yang luas ketika akan berbelok. Adanya anak-anak di sekitar bus tentu berbahaya, karena berpotensi masuk ke dalam area blind spot alias titik buta bus yang tidak dapat terlihat oleh supir.
Oleh karena itu, pejalan kaki, anak-anak, sampai pengendara motor sulit terlihat pengemudi bus, apalagi kalau di sisi kiri kendaraan. Jadi orang, dan termasuk anak-anak wajib mengerti untuk tidak berdiri atau bermain di sisi bus karena sangat berbahaya dan mengancam nyawa.
Fenomena bus telolet harus menjadi perhatian semua orangtua. Orangtua harus mengawasi dan memberi pemahaman pada si Anak jika melakukan hal tersebut berbahaya dan mengancam nyawa. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.