Pengelolaan dan Pengobatan Diabetes pada Anak di Indonesia
Berdasarkan webminar yang diadakan bersama Prof DR Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K).
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2022 lalu, IDAI mengumumkan data diabetes pada anak di Indonesia (berdasarkan data dari dokter spesialis anak), dengan angka yang mengejutkan.
Diabetes Milletus merupakan penyakit yang terjadi akibat insulin. Penyakit ini marak ditemukan terjadi pada anak-anak.
Pada diabetes tipe 1 hampir tidak ditemukan insulin pada anak akibat rusaknya sel beta. Dan mirisnya tipe inilah yang paling banyak ditemui di kalangan anak-anak.
Namun yang menjadi masalah adalah diabetes pada anak kurangnya kesadaran dari orang tua. Ini menyebabkan penanganan diabetes pada anak kurang dilakukan dengan baik. Padahal diabetes merupakan penyakit mematikan yang dapat berujung pada kematian.
Risiko diabetes sendiri pun terbilang cukup tinggi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bahkan mencapai angka 70% korban.
Kita dapat menurunkan angka kematian anak yang meninggal akibat diabetes sebanyak1/8 kali lipat dari angka sebelumnya. Namun di beberapa tempat yang tidak mengetahui bahaya diabetes dan protokol pencegahannya, angka kematian tetaplah tinggi.
Pada kesempatan kali ini, Popmama.com akan membahas mengenai pengelolaan dan pengobatan diabetes pada anak di Indonesia menurut pemaparan Prof DR Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K).
1. Masalah yang terjadi, Indonesia kekurangan dokter anak endokrinologi
Salah satu upaya dalam mengatasi masalah ini menurut DR Dr. Aman Bhakti Pulungan adalah menambah tenaga kerja dokter di Indonesia. Menurutnya jumlah dokter anak di Indonesia yang hanya berjumlah sekitar 5.000 orang belum sebanding dengan total 90 juta anak di Indonesia yang terus bertambah setiap tahunnya.
DR Dr Aman Bhakti Pulungan sendiri menganjurkan ditambahnya tenaga kerja medis, khususnya dokter endrikonologi anak yang saat ini hanya berjumlah 53 orang saja di Indonesia.
Dokter endrikonologi sendiri merupakan dokter yang memilik keahlian dalam memeriksa dan mengobati penyakit yang berhubungan dengan gangguan pada sistem endokrin. Perlu diketahui jika sistem endokrin inilah yang memproduksi hormon dalam tubuh.
Diabetes yang terjadi sebenarnya merupakan salah satu masalah yang terjadi akibat kekurangan hormon pada tubuh, yaitu hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mengontrol kadar gula.
2. Pentingnya pengelolaan diabetes pada anak
Pada praktiknya, usaha yang dapat dilakukan tidak hanya melakukan peningkatan tenaga kesehatan saja, tetapi juga diperlukan adanya pengelolaan terhadap pasien diabetes mellitus anak.
Pengelolaan ini ditujukan untuk menjamin tumbuh kembang anak sehingga mereka dapat melanjutkan hidup dengan baik. Beberapa tujuan tersebut seperti:
- menjaga pertumbuhan, perkembangan, dan maturasi anak dengan normal,
- kontrol metabolik yang normal,
- mencegah komplikasi akut atau kronis (seperti HAD, hipoglikemia, dan komplikasi mikro & makrovaskular),
- meningkatkan aspek psikologis pasien dan keluarga,
- memberikan dukungan multidisiplin & kolaborasi,
- dan meningkatkan kesadaran komunitas.
Pengelolaan ini juga dapat didukung dari pihak-pihak luar, khususnya keluarga dan sekolah yang memliki peranan paling besar dalam mengatur kseharian anak-anak.
3. Pelatihan pengobatan diabetes yang perlu orangtua pahami
Orang tua mungkin awalnya akan merasa kecewa mengetahui apa yang menimpa si Kecil di rumah. Namun tenang saja, seperti kebanyakan penyakit lainnya, penyakit diabetes milletus dapat diobati.
Pada praktiknya sendiri pengolaan Diabetes Milletus yang terjadi pada anak-anak dibagi menjadi 2 fase, yaitu stabilisasi dan pengalihan pengelolaan awal yang dilakukan dalam beberapa hari pertama.
Pelatihan tersebut menjadi sangat penting karena memberikan orang tua gambaran bagaimana merawat anak-anak yang terkena diabetes dengan baik.
Nantinya pengelolaan akan berlanjut dengan pelatihan tahap berikiutnya, yaitu pelatihan pengelolaan diabetes lanjutan yang dirancang untuk masing-masing pasien dan keluarga.
Pengelolaan Diabetes Milletus juga perlu dilakukan dengan pertimbangan khusus berdasarkan:
- situasi keluarga,
- kondisi sekolah,
- aktivitas fisik,
- pola makan,
- situasi sosial-ekonomi,
- faktor kebudayaan, dan
- kondisi maupun komplikasi media lain.
4. Bagaimana menjaga kesehatan anak Diabetes tipe 1
Ada banyak hal yang Mama perlu perhatikan dalam menjaga kesehatan anak dengan diabetes tipe 1.
Dari segi nutrisi, Mama dapat menjaga nutrisi seimbang anak dengan memberikannya maknaan seperti; sayur, buah, gandum utuh, produk susu, dan daging rendah lemak.
Perhatikan juga distribusi makanan anak yang harus seimbang. Yaitu karbohidrat sebanyak 45-50%, lemak kurang dari 35%, dan protein sebanyak 15-20%. Perhatikan juga pengaturan dosis insulin berdasarkan konsumsi karbohidrat anak.
Selain dari segi makanan, anak-anak juga harus melakukan aktivitas fisik secara rutin. Seperti melakukan kombinasi aerobik (prioritas), penguatan otot (3 kali seminggu), dan aktivitas penguatan tulang. Pastikan juga anak-anak melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit dalam 1 hari.
5. Tata cara suntik insulin pada anak
Kegiatan menyuntik insulin menjadi aktivitas rutin dalam mengatasi penyakit diabetes pada anak. Bukan hanya orang tua, anak-anak pun sebaiknya belajar melakukannya sendiri, khususnya jika mereka sudah berusia di atas 8 tahun.
Hal ini perlu dilakukan karena ada waktunya anak-anak beraktivitas sendiri di luar rumah, jauh dari jangkauan orang tua, misalnya ketika belajar di sekolah.
Jika mereka tidak bisa menyuntik sendiri, maka akan akan sulit bagi mereka ketika sedang tidak berada di rumah. Mengingat dalam 1 hari, pasien Diabetes Milletus akan perlu menyuntik insulin sebanyak 2 sampai 4 kali.
6. Changing Diabetes in Children (CDiC)
Menjelang Hari Diabetes Sedunia di tahun 2023 dibuatlah program Changing Diabetes in Children (CDiC). Program ini merupakan hasil sebuah kemitraan global bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang bertujuan untuk memperbarui data diabetes pada anak terutama Diabetes Melitus Tipe 1 di Indonesia.
Diabetes Milletus sendiri telah menjadi penyakit berbahaya yang menarik perhatian dunia sebagaimana yang dijelaskan oleh dr. Aman Pulungan. Beliau sendiri terlibat ke dalam program Changing Diabetes in Children yang menjadi kolaborasi antara negara Indonesia dan Denmark.
CDIC sendiri memiliki aplikasi yang dapat Mama manfaatkan guna mengontrol dan memonitori perkembangan diabetes anak secara digital melalui data kesehatan anak. Aplikasi ini dapat membantu dokter melakukan analisa kesehatan anak berdasarkan gula darah dan kadar insulin mereka.
Mengingat anak-anak rentan terkena diabetes, penting bagi kita untuk melakukan pengobatan dan pengelolaan kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan anak.
Baca juga:
- Tantangan Penyelesaian Diabetes Melitus pada Anak di Indonesia
- 5 Cara Menekan Risiko Diabetes pada Anak yang Wajib Orangtua Ketahui
- 1.645 Anak Indonesia Terkena Diabetes, Akibat Gaya Hidup Tidak Sehat?