5 Hal Ini Menyebabkan Anak Takut untuk Terbuka pada Orangtuanya
Anak mama takut untuk bersikap terbuka dihadapanmu? 5 hal inilah yang mungkin menjadi penyebabnya.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hubungan keluarga, sikap keterbukaan merupakan salah satu sikap positif yang penting. Setiap anggota keluarga perlu membangun komunikasi yang transparan agar antar anggota keluarga dapat membantu memberikan kontrol, masukan dan saran yang positif.
Dalam hubungan anak dengan orangtuanya juga tidaklah berbeda.
Apalagi anak belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak. Ia sangatlah membutuhkan masukan dan saran orangtua. Inilah mengapa sikap terbuka dalam diri anak menjadi penting.
Namun, mungkin saja ada satu atau dua aspek yang membuat anak menjadi sangat tertutup ketika berhadapan dengan orangtua.
Popmama.com akan membahas 5 penyebab anak takut untuk terbuka pada orangtuanya. Penting bagi Mama mengetahui dan menghindari hal-hal ini.
Terlebih lagi selama beberapa bulan terakhir, anak selalu berada di rumah karena pandemi. Akan sulit menemukan teman bercerita dan berbagi kalau bukan pada orangtuanya sendiri.
1. Orangtua seringkali marah dan tidak memberi respons pengertian
Sebenarnya anak sangat membutuhkan bantuan melalui komunikasi yang baik dengan kedua orangtuanya. Namun terkadang sikap orangtua sendiri yang menjadi penghalang bagi anak.
Sikap terbukan anak sebenarnya memerlukan balasan berupa rasa pengertian dari orangtua, bukannya amarah dan teguran keras.
Pada dasarnya anak hanya ingin dimengerti dan merasa nyaman ketika berbicara dengan orangtua.
Amat disayangkan, tidak semua orang memahami hal tersebut.
Banyak orangtua yang memberikan respons emosional ketika anak berusaha untuk terbuka. Anak pun menjadi takut untuk bersikap terbuka di kesempatan berikutnya.
2. Anak takut orangtua memiliki prinsip yang berbeda dengannya
Berbeda satu sama lain merupakan hal yang wajar, tidak terkecuali dalam sebuah keluarga. Namun perbedaan ini juga terkadang menjadi penyebab masalah. Salah satunya membuat anak menjadi enggan untuk terbuka.
Anak mama takut apa yang ia alami dan percayai justru bertentangan dengan prinsip yang dipegang oleh orangtuanya.
Anak pun berpikir jika percuma saya terbuka karena orangtua tidak dapat sepenuhnya mengerti perasaannya.
Hal ini biasanya marak terjadi karena rentang perbedaan nyaman yang cukup lama.
3. Mendapatkan respons yang negatif
Anak takut jika orangtua mereka tidak memberi respons yang positif ketika mereka berusaha berbicara dengan Mama dan Papa. Alih-alih menerima respons yang positif, anak malahan menerima balasan negatif yang melukai hatinya.
Ini kadang dapat menjadi penyebab mengapa anak seringkali enggan terbuka dengan orangtua. Terlebih jika orangtua sering memberi respons negatif dan pribadi yang cepat marah.
Anak akan menghubungkan sikap terbukanya dengan respons amarah yang ia terima.
4. Tidak ingin orangtua kecewa
Sikap dan tuntutan orangtua sendirilah yaang terkadang membuat anak tidak mau berbicara secara terbuka denganmu. Ekpetasi juga harapan orangtua yang terlalu tinggi merupakan salah satu contohnya.
Hal ini juga sering menjadi penyebab anak takut untuk terbuka pada orangtua. Tidak jarang kondisi ini terbawa hingga anak remaja dan dewasa.
Anak terkadang tak ingin mengecewakan dan melukai harapan orangtuanya yang tinggi saat ia bersikap terbuka pada suatu hal yang menyangkut kesalahan atau masalahnya.
Anak takut hal-hal ini akan menghilangkan kepercayaan yang orangtua berikan.
5. Anak tidak mau membuat orang tua khawatir
Anak-anak sangat peka dengan emosi dan perasaan orang disekitarnya, kemampuan ini pun semakin bertambah seiring ia bertambah dewasa. Ini juga termasuk dengan perasaan orangtuanya.
Terkadang anak lebih memilih untuk tidak terbuka kepada orangtua sebenarnya untuk menhindari munculnya rasa khawatir.
Mereka memilih memendam masalahnya agar ini tidak menjadi beban tambahan yang perlu dihadapi oleh kedua orangtuanya.
Dalam menghadapi sikap anak yang tidak terbuka ini, ada baiknya orangtua juga melakukan introspeksi diri sebelum mulai menyalahkan anak. Sikap yang baik perlu dibentuk guna mendukung terjadinya komunikasi yang baik.
Baca juga:
- 5 Alasan Kebiasaan Orangtua Mengeluh di Depan Anak Harus Dihentikan
- Bagaimana Peran Orangtua dalam Mempersiapkan Anak Memasuki New Normal?
- Bisa Stres, Ketahui 5 Tanda Orangtua Terlalu Banyak Menuntut Anaknya