Biar Fokus, Anak Harus Sarapan Sebelum Sekolah Online Dimulai
Sarapan membantu si Kecil lebih fokus dalam belajar, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi menjadi masa sulit yang mau tidak mau dilalui. Baik oleh orangtua sebagai orang dewasa, juga anak-anak. Namun, perubahan yang paling terasa dialami oleh anak-anak sekolah. Di mana kegiatan belajar yang biasanya diselenggarakan di sekolah, kini hanya dilakukan di rumah.
Adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau sekolah online ini membuat anak-anak mengeluarkan energi ekstra agar tetap fokus dan dapat mengerjakan tugas sekolah secara maksimal.
Yang terlihat anak hanya duduk saja selama beberapa jam, padahal energi dan pikiran anak terkuras selama mengikuti sekolah online.
Meskipun banyak tantangan yang hadir, anak tetap perlu bertahan dan terus beradaptasi.
Sebagai orangtua, Mama dan Papa pun berperan penting dalam mengawasi dan mendampingi proses sekolah online agar dapat dihadapi anak dengan sukses. Mulai dari memberikan asupan nutrisi yang tepat, melalui sarapan di pagi hari sebelum sekolah online dimulai.
Sarapan dapat menjadi sumber energi utama si Kecil dalam beraktivitas. Selain itu, terdapat manfaat lain dari sarapan yang perlu diketahui, Ma.
Berikut yang telah Popmama.com rangkum dari pernyataan Donna Agnesia selaku Celebrity Mama dan Ahli Gizi, Dr. Rita Ramayulis DCN, M. Kes pada virtual press conference bertema Selalu Siap Belajar dari Rumah Bersama Koko Krunch Nutrismarta, Kamis (19/11/2020).
Simak yuk Ma!
1. Pandemi jadi tantangan bagi orangtua maupun anak
Beberapa orang menganggap bahwa pandemi Covid-19 ini merupakan situasi yang sulit serta tidak mudah untuk dilalui karena adanya banyak perubahan.
Jadi, bagi orangtua maupun anak, keduanya sama-sama menghadapi beragam hal baru. Orangtua juga dituntut untuk bisa beradaptasi.
Menurut Donna Agnesia, meskipun pandemi menghadapkan kita pada situasi yang tidak mengenakan, namun tetap perlu adanya rasa syukur atau mencari keberkahan di balik semua kejadian ini.
"Selama menikah, baru 1 tahun di 2020 ini, saya bisa jadi full time mama. Dimana segala pekerjaan dilakukan di rumah. Kemudian, bisa menemani anak-anak setiap hari. Meskipun mungkin menemui masalah atau tantangan," katanya.
Salah satu cara untuk menghadapi pandemi, yaitu dengan bekerjasama antar anggota keluarga menjadi sebuah tim yang solid. Mengingat semua itu, orangtua perlu beradaptasi.
"Orangtua harus tetap bekerja, sekaligus mendampingi anak-anak belajar di rumah. Butuh kesabaran dan konsentrasi ekstra. Pembagian antara pekerjaan atau karir orangtua dan sekolah anak juga butuh energi ekstra," lanjut Donna.
Jadi, penting sekali memiliki tim yang solid di rumah agar bisa saling mendukung juga menguatkan, Ma.
2. Tips menjalankan tugas penting orangtua agar anak tetap bisa aktif dan sehat selama pandemi
Tugas penting yang mungkin terasa lebih berat untuk dijalani selama pandemi, yaitu menjaga anak-anak tetap aktif dan sehat.
Terlebih adanya sekolah online yang harus anak jalani tiap harinya. Baik Mama dan Papa, keduanya memiliki peran yang sama dalam mendampingi proses tumbuh kembang si Kecil.
Berikut beberapa tips dari Donna Agnesia yang bisa orangtua terapkan dalam menjaga anak tetap aktif dan sehat di situasi saat ini:
Memastikan anak sudah sarapan sebelum sekolah online dimulai
Sarapan menjadi hal penting yang harus dilakukan sebelum anak-anak melakukan sekolah online. Hal ini karena anak perlu asupan sehingga tubuhnya memiliki energi saat beraktivitas.
"Biasanya, anak-anak di rumah selalu sarapan terlebih dahulu sebelum belajar. Jadi, mereka akan lebih fokus saat mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugasnya. Usahakan untuk tidak memberikan sarapan saat istirahat sekolah, nanti konsentrasi anak justru akan buyar. Kalau sudah kenyang, anak bisa lebih siap dalam menghadapi hari," jelas Donna.
Mengajak anak untuk tetap melakukan aktivitas fisik
Tidak hanya memerhatikan asupan nutrisi saja, penting bagi orangtua untuk mengawasi gerak atau aktivitas fisik anak. Mengingat saat sekolah online, anak biasanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk di meja belajar.
Donna mengatakan, aktivitas fisik yang dilakukan bisa disesuaikan dengan kegemaran anak. Misalnya, mengajak anak bergerak jika anak perempuan Mama gemar menari.
Sedangkan untuk anak laki-laki, bisa disiasati dengan mengajaknya melakukan peregangan bersama di pagi hari.
"Jadi, anak-anakku di rumah terbiasa untuk melakukan aktivitas fisik terlebih dahulu sebelum mulai belajar. Kegiatannya sederhana saja, dengan cara jalan pagi bersama keluarga atau jalan pagi dengan binatang peliharaan. Sekalian berjemur juga, karena terkena sinar matahari," tambahnya.
Dengan demikian, anak-anak dapat terhindar dari efek negatif yang timbul akibat terlalu lama duduk dan bermain gadget.
3. Anak lebih mudah merasa lelah saat sekolah online
Menurut survey, dijelaskan bahwa 90 persen anak-anak mengeluhkan rasa lelah yang sangat ketika PJJ. Meskipun orangtua berpikir bahwa anak-anak tidak pergi ke sekolah atau ke luar rumah seperti biasanya.
Kelelahan yang timbul ini tentu saja dapat berdampak negatif, seperti menurunnya motivasi belajar hingga gangguan imunitas pada anak.
Hal-hal seperti ini terjadi karena adanya perubahan cara belajar yang dialami anak. Selain itu, kelelahan juga disebabkan oleh kesulitan anak dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
"Jadi, anak itu sebenarnya mengalami kesulitan dalam menangkap pesan-pesan yang disampaikan oleh gurunya saat sekolah online. Meskipun beberapa pembelajaran dilakukan melalui layar gadget, pesan yang ditangkap anak hanya berupa suara. Kesulitan ini sangat wajar dialami karena situasinya memang berbeda dengan di sekolah," ungkap Dr. Rita Ramayulis.
Mengingat tampilan layar gadget cukup kecil, membuat anak tidak mudah untuk menangkap informasi yang diberikan. Anak-anak pun mengeluarkan energi ekstra untuk bisa fokus dan memahami pesan dari guru.
Tidak hanya itu, rasa lelah yang muncul lebih cepat saat anak sekolah online juga disebabkan oleh keterbatasan ruang.
"Biasanya, anak akan belajar, bermain, bahkan istirahat di satu ruangan yang sama. Hal ini akan membuat anak tidak bisa membedakan waktu dengan baik. Jadi, bisa saja tertukar antara waktu belajar, bermain, atau istirahat dan menimbulkan kebingungan," tambahnya.
Kondisi tersebut akan berpengaruh pada psikologi dalam diri anak. Belum lagi, masalah penugasan yang diberikan sehingga si Kecil lebih mudah lelah di rumah, Ma.
4. Pentingnya sarapan agar anak tetap fokus selama menjalani sekolah online
Salah satu hal penting untuk mendukung kesuksesan anak dalam menjalani PJJ, yaitu terpenuhinya nutrisi melalui sarapan. Namun sayangnya, masih banyak anak-anak di Indonesia yang tidak sarapan sebelum kegiatan belajar dimulai.
"Pengetahuan yang masih rendah akan pentingnya sarapan juga didukung oleh fakta lainnya. Di mana sebuah data menunjukkan bahwa sekitar 25 persen anak-anak hanya sarapan dalam bentuk minuman. Sedangkan 25 persen lainnya mengaku telah sarapan, tetapi dengan menu yang bergizi lengkap dan seimbang," ujar Dr. Rita.
Padahal, perlu dipahami oleh Mama dan Papa bahwa sarapan adalah hal wajib sebelum anak beraktivitas.
Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa apabila anak tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama 5 jam, kadar glukosa dalam darahnya akan menurun sehingga menghambat proses berpikirnya.
Selain itu, sarapan sangat penting karena selama anak tidur di malam hari, seluruh hormon dalam tubuhnya bekerja untuk mencapai tumbuh kembang maksimal.
"Jadi, dapat dipastikan bahwa saat anak bangun di pagi hari, tubuh anak memerlukan gizi yang lengkap dan seimbang agar proses tumbuh kembang maupun belajarnya tercapai dengan maksimal," jelasnya.
Adapun menu sarapan yang baik untuk anak-anak, yaitu terdiri dari karbohidrat, protein, gula, dan lemak seimbang. Seluruh nutrisi penting ini bisa didapatkan melalui gandum utuh, susu, buah-buahan, maupun sayuran.
“Salah satu sumber gizi yang penting adalah serealia utuh, karena serealia utuh masih memiliki keseluruhan tiga lapisan (kulit, endosperma, dan inti) yang mengandung lebih banyak serat, vitamin B, karbohidrat dan protein. Vitamin B dan zat besi juga berperan penting dalam membantu mengoptimalkan fungsi organ dan jaringan tubuh anak, karenanya sangat dianjurkan untuk diberikan dalam menu makanan dan minuman sehari-hari pada anak. Kombinasi vitamin B (B2, B3, B6, B9) membantu proses metabolisme energi sedangkan zat besi merupakan komponen hemoglobin yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh termasuk otak," ungkap Dr. Rita.
Itulah sebabnya Mama perlu memberikan sarapan dengan kandungan gizi yang lengkap dan seimbang agar anak bisa beraktivitas lebih maksimal seharian.
5. Perhatikan juga aktivitas fisik anak saat di rumah
Terdapat 4 pilar penting dalam memantau proses tumbuh kembang anak, yaitu aneka ragam makanan, hidup bersih, aktivitas fisik atau olahraga, dan pemantauan berat badan secara rutin.
Seluruh pilar tersebut perlu diperhatikan oleh Mama dan Papa sehingga anak dapat mencapai tumbuh kembang optimal.
"Untuk aktivitas fisik, orangtua sebaiknya memantau gerak anak saat di rumah. Jadi, dianjurkan bagi anak-anak untuk tetap bergerak di sela-sela sekolah online," kata Dr. Rita.
Aktivitas fisik penting untuk dilakukan karena dapat menunjang proses pencernaan dalam tubuh si Kecil. Mengingat penyerapan gizi dalam tubuh harus berjalan maksimal sehingga proses tumbuh kembang anak terjadi dengan baik.
Aktivitas fisik juga bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme energi untuk melawan inflamasi kronis. Selain itu, aktivitas fisik akan membantu tubuh menghasilkan hormon endorfin yang memengaruhi mood anak.
Itulah beberapa tips yang dapat diterapkan saat mendampingi anak-anak sekolah online selama pandemi. Semoga bisa membantu Mama dan Papa dalam mewujudkan proses tumbuh kembang si Kecil saat di rumah saja, ya.
Baca juga:
- 5 Makanan Terbaik untuk Sarapan Anak-Anak, Coba Buat Yuk Ma
- Cara Mengolah Oatmeal agar Jadi Sarapan Sehat dan Lezat
- 7 Sarapan Sehat agar Anak Tidak Ngantuk saat Sekolah Online