Mengajarkan Arti Qada dan Qadar yang Perlu Diketahui dan Diyakini Anak
Qada dan Qadar termasuk perkara dalam Rukun Iman
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Qada dan Qadar termasuk 2 hal penting dalam ajaran agama Islam yang harus diyakini. Hal ini karena Qada dan Qadar telah disebutkan dalam Rukun Iman, tepatnya pada perkara yang ke-6.
Dengan demikian, meyakini atau mengimani Qada dan Qadar merupakan setiap kewajiban umat Muslim. Terlebih, Qada dan Qadar ini berhubungan dengan segala kehendak, ketetapan, dan keputusan yang dibuat oleh Allah SWT atas seluruh makhluknya.
Jadi, sudah sepatutnya pelajaran mengenai Qada dan Qadar disampaikan para orangtua pada anak-anaknya. Mengingat pengetahuan agama juga menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan mereka.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan penjelasan mengenai pengertian Qada dan Qadar, disertai hal apa saja yang perlu diketahui dan diyakini oleh anak-anak.
1. Hukum beriman pada Qada dan Qadar
Sebelum mengajarkan pada anak, Mama dan Papa sebaiknya memberikan pemahaman pada mereka bahwa iman kepada Qada dan Qadar hukumnya wajib. Jadi, harus diimani oleh seluruh umat Islam, tanpa pengecualian, dan tidak akan gugur sifat wajibnya meski telah diimani oleh umat Islam lainnya.
Perintah untuk beriman pada Qada dan Qadar, terdapat dalam QS. Al-Ahzab ayat 36, yang artinya, "Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata."
Dilansir dari bacaanmadani, Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al-Qamar ayat 49, yang berarti, "Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."
2. Qada, keputusan atau rencana yang telah dituliskan Allah
Menurut Bahasa, Qada berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Maka, semua yang terjadi memang berasal dari Allah SWT, sang pemilik kehidupan.
Sebelum adanya proses kehidupan, Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang kebaikan, keburukan, maupun tentang hidup atau mati.
Perintah untuk mengimani Qada telah dijelaskan dalam firman Allah SWT, tepatnya pada QS. Al-Baqarah ayat 210 yang artinya, "Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu, kecuali datangnya (azab) Allah bersama malaikat dalam naungan awan, sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan."
Jadi, memang segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini telah diputuskan, direncanakan, dan dituliskan oleh Allah SWT.
3. Qadar, perwujudan atau kenyataan yang telah diputuskan Allah
Dikutip dari laman detik.com, Qadar secara Bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah SWT.
Namun secara istilah, Qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Apabila Qada merupakan keputusan atau rencana yang telah dituliskan Allah SWT. Maka, Qadar adalah perwujudan atau kenyataan yang akan terjadi seperti yang sudah ditetapkan Allah SWT tersebut.
Jadi, memang Qada dan Qadar memiliki hubungan yang saling berkaitan. Keduanya biasa disebut sebagai takdir dari Allah SWT.
4. Qada dan Qadar sebagai takdir yang telah ditetapkan Allah
Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa Qada dan Qadar merupakan 2 perkara yang saling berhubungan. Qada sebagai ketetapan dan rencana yang telah dituliskan, sementara Qadar adalah wujud atau kenyataan dari ketetapan tersebut.
Dalam kata lain, Qada dan Qadar ini disebut dengan takdir yang ditetapkan sejak manusia ditiupkan roh oleh Allah SWT hingga mereka menghembuskan nafas terakhir. Ajarkanlah pada anak bahwa takdir yang baik atau pun buruk itu telah ditentukan oleh Allah SWT.
Penjelasan mengenai takdir tertulis dalam Alquran yang artinya, "Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah," (QS. Al-Hajj: 70).
Selain itu, terdapat sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang menjelaskan tentang takdir. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya seseorang diciptakan dari perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh didalamnya dan menuliskan empat ketentuan yaitu tentang rezeki, ajal, amal, dan (jalan kehidupan) sengsara atau bahagia."
Rasulullah SAW juga menyebutkan tentang takdir dalam hadis lainnya bahwa, "Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi," (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash).
Hal ini pun memperkuat perintah agar seluruh umat Islam beriman pada semua ketetapan atau takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, Tuhan semesta alam.
5. Macam-macam takdir yang perlu diketahui
Setelah memahami pengertian Qada dan Qadar serta mengetahui pentingnya beriman pada Qada dan Qadar sebagai takdir yang datang dari Allah SWT. Mama dan Papa juga perlu mengajarkan macam-macam takdir.
Secara garis besar, takdir dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
Takdir muallaq
Muallaq ialah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang masih dapat diubah oleh manusia. Jadi, dapat diwujudkan melalui usaha, doa, dan ikhtiar. Misalnya, saat seseorang ingin pintar, maka diperlukan usaha yang keras dalam belajar.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Alquran, Allah SWT berfirman yang artinya, "…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…" (QS. Ar-Ra’du: 11).
Takdir mubram
Mubram merupakan takdir yang tidak bisa diubah atau dihilangkan oleh manusia. Jadi, ketetapan yang telah diputuskan Allah SWT ini bersifat mutlak. Beberapa contoh yang termasuk dalam takdir Mubram, yaitu kehidupan dan kematian.
Hal ini telah disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang berarti, "“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun," (QS. Al-A’raf: 34).
Itulah beberapa informasi penting terkait pengertian Qada dan Qadar yang perlu diajarkan pada anak-anak oleh orangtua. Semoga dapat dijadikan referensi bagi Mama dan Papa, ya.
Baca juga:
- Cara Mudah Menjelaskan dan Mengajarkan 6 Rukun Iman pada Anak
- Bagian dari Rukun Iman, Kenali 20 Nama Lain Hari Kiamat dalam Alquran
- Mengajarkan Kepada Anak 10 Nama Malaikat Allah SWT dan Tugasnya