Sekolah Akan Kembali Dibuka Juli 2021, Ini yang Perlu Dipersiapkan
Menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama pencegahan Covid-19
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rencana pembukaan sekolah di masa pandemi kembali menjadi perbincangan. Hal ini bahkan telah disampaikan oleh Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Beliau mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka bisa dilakukan kembali pada Juli 2021 mendatang. Dengan catatan, para tenaga pendidik sudah mendapatkan vaksin dan sekolah telah siap menerapkan protokol kesehatan saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Wacana ini tentu saja menimbulkan beragam reaksi di masyarakat. Ada banyak orangtua yang setuju dengan dibukanya sekolah seperti sedia kala. Namun, tak sedikit pula Mama dan Papa yang khawatir terhadap keselamatan buah hati mereka. Mengingat sekolah bisa saja menjadi tempat baru bagi penularan Covid-19.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan penjelasan terkait risiko pembukaan sekolah di masa pandemi, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam menanggapi rencana ini.
Situasi belum sepenuhnya aman, Ma
Perlu orangtua ketahui bahwa era New Normal seperti saat ini bukanlah tanda situasi telah aman karena virus masih ada. Anak-anak tetap berisiko untuk terpapar.
Menurut dr. Adam Prabata, penelitian menunjukkan 1 dari 3 anak dengan Covid-19 yang dirawat inap berisiko masuk ICU karena kondisinya bisa saja terus memburuk.
Belum lagi adanya risiko terkena sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) akibat Covid-19. Suatu kondisi peradangan yang menyerang lebih dari 1 organ tubuh. Mulai dari jantung, kulit, paru-paru, otak, ginjal, mata, hingga saluran cerna.
Selain itu, sejak akhir tahun 2020, terdapat peningkatan kasus Covid-19 di kelompok usia 2-10 dan 10-16 tahun. Bahkan melebihi kelompok usia lain.
Pembukaan sekolah tanpa tindakan pencegahan yang memadai sangat berisiko meningkatkan penyebaran Covid-19 pada anak-anak serta tenaga pendidik. Apalagi, dengan terdapatnya mutasi virus B.1.1.7 yang dapat meningkatkan penularan Covid-19, Ma.
Pemerintah diharapkan bisa memberi jaminan keamanan
Kalau pun pembelajaran tatap muka kembali dilakukan, pemerintah diharapkan dapat memberi jaminan keamanan. Misalnya, menyediakan tes PCR berskala besar disertai tracing secara efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu, pemerintah bisa melakukan pencegahan ekstra Covid-19. Dengan memfasilitasi tenaga pengajar, staf sekolah, dan siswa yang bergejala atau kontak erat untuk tes Covid-19, serta melakukan screening Covid-19 bila memungkinkan.
Seluruh tenaga pendidik atau staf sekolah juga sebaiknya mendapatkan vaksin Covid-19. Jadi, dimulainya proses pembelajaran tatap muka di masa pandemi tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Hal yang perlu sekolah persiapkan
Adapun beberapa hal yang perlu dipersiapkan sekolah sebelum pembukaannya kembali, yaitu:
- memastikan ketersediaan ventilasi di setiap kelas
Ketersediaan ventilasi di setiap kelas dan ruangan sekolah menjadi salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan. Bila ada, sekolah menyediakan pembersih udara dengan HEPA filter. Hal ini untuk memastikan sirkulasi udara berlangsung dengan baik sehingga dapat meminimalisir virus.
- gerakan rajin mencuci tangan
Seperti yang telah diketahui, mencuci tangan termasuk langkah pencegahan Covid-19. Jadi, sekolah sebaiknya menerapkan gerakan rajin mencuci tangan. Dengan menyiapkan tempat mencuci tangan serta hand sanitizer lebih banyak.
- persiapkan kelompok kecil siswa
Guna mencegah penyebaran Covid-19, sebaiknya sekolah mengurangi risiko berkerumun. Dengan cara membuat kelompok belajar siswa berukuran kecil.
Pergerakan dan interaksi antar siswa dibatasi hanya dalam kelompok kecil tersebut. Jika pun ada indikasi terinfeksi Covid-19, maka siswa dalam suatu kelompok kecil itu harus dikarantina.
- lakukan pencegahan Covid-19 dengan maksimal
Sekolah sebaiknya membuat aturan yang ketat terkait pencegahan Covid-19. Mulai dari peraturan untuk wajib bermasker dan ajarkan setiap siswa cara mengenakannya yang benar, mengatur jarak dan waktu pertemuan siswa di sekolah (shifting atau membatasi jumlah siswa dalam 1 kelas), serta menyediakan opsi pembelajaran jarak jauh.
Tips yang bisa orangtua lakukan
Tidak hanya pemerintah dan sekolah yang perlu bersiap untuk pembelajaran tatap muka di masa pandemi, orangtua pun harus turut andil. Demi memastikan anak-anak tetap aman dari paparan virus corona.
Salah satu hal yang bisa Mama dan Papa lakukan, yaitu menjelaskan anak tentang protokol kesehatan sekaligus mengajarkan mereka cara menerapkannya. Gunakan bahasa sederhana sehingga mudah dimengerti anak, ya.
Berikan juga dukungan secara psikologis pada anak. Dengan memberi tahu mereka agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir berlebih saat sekolah kembali dibuka nantinya.
Selain itu, jadilah orangtua yang suportif. Dengan cara selalu siap dan sigap untuk bekerjasama dengan sekolah dan pemerintah dalam upaya pencegahan Covid-19.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum proses pembelajaran tatap muka berlangsung. Semoga dapat menjadi referensi dalam menyiapkan anak-anak kembali bersekolah, ya.
Baca juga:
- Sekolah Tatap Muka 2021, Guru dan Murid Harus Swab Test Dahulu
- WHO: 5 Faktor dalam Mengelola Risiko Penularan Covid-19 di Sekolah
- Panduan Mendukung Anak saat Kembali Belajar Tatap Muka di Sekolah