8 Cerita Rakyat Jawa Penuh Nilai Kebaikan, Baca Yuk!
Bacakan cerita rakyat ini sebelum anak tidur ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membacakan dongeng untuk anak merupakan kegiatan seru sekaligus bermanfaat. Bukan hanya memperkuat kedekatan antara anak dan orangtua, tetapi juga membantu anak mengenali beragam emosi.
Selain itu, anak yang sering dibacakan dongeng terbukti memiliki banyak kosakata dan memiliki kebiasaan membaca yang bagus. Tak hanya itu, kemampuan berpikir anak juga semakin meningkat.
Ada banyak dongeng yang bisa dibacakan orangtua, salah satunya adalah cerita rakyat Jawa.
Kisah-kisahnya mengandung pesan moral yang berharga. Sehingga, orangtua dapat melatih cara berpikir dan respon anak terhadap sesuatu.
Nah, apa saja cerita rakyat Jawa yang bisa dijadikan sebagai pengantar tidur anak? Berikut Popmama.com telah mengumpulkan 8 cerita rakyat Jawa dengan nilai-nilai kebaikan di dalamnya.
1. Jaka Tarub dan 7 Bidadari
Cerita rakyat Jawa ini cukup populer. Ceritanya mengisahkan Jaka Tarub dan 7 bidadari.
Jaka Tarub dikenal sebagai pemuda desa yang menawan. Banyak gadis yang menyukainya, tapi Jaka Tarub tidak tertarik. Ia masih senang melajang.
Sampai suatu hari, Jaka Tarub tak sengaja melihat 7 bidadari turun ke bumi. Mereka mandi di air terjun.
Jaka Tarub diam-diam mengambil baju dan selendang seorang bidadari.
Ketika para bidadari hendak pulang ke kahyangan, bidadari yang bernama Nawang Wulan kebingungan karena baju dan selendangnya hilang.
Tanpa selendang, Nawang Wulan tidak bisa terbang ke kahyangan. Akhirnya, Nawang Wulan tinggal di bumi dengan berat hati.
Melihat Nawang Wulan ditinggalkan oleh bidadari lain, Jaka Tarub mengajaknya hidup bersama. Mereka menikah dan memiliki seorang putra. Mereka menjalani hidup yang bahagia.
Namun, kebahagiaan tersebut tak bertahan lama. Pasalnya, Nawang Wulan melihat selendang yang dulu dicuri Jaka Tarub.
Dikecewakan oleh suaminya, Nawang Wulan pun meninggalkan Jaka Tarub dan anaknya. Ia kembali ke kahyangan dengan perasaan hancur dan tidak pernah datang ke bumi lagi.
2. Legenda Nyi Roro Kidul
Cerita rakyat Jawa ini terbagi menjadi beberapa versi. Salah satu versinya adalah cerita asal-usul Nyi Roro Kidul yang berasal dari kerajaan Padjajaran.
Dahulu kala, raja memiliki banyak selir dan seorang permaisuri. Ia dikaruniai seorang putri yang berperilaku baik. Putrinya adalah pewaris tahta.
Namun, para selir tidak menyukai permaisuri dan putri. Mereka bekerja sama mencelakai ibu dan anak tersebut. Dengan bantuan tukang sihir, mereka membuat permaisuri dan putri terkena penyakit kusta.
Permaisuri akhirnya meninggal karena penyakit kusta yang tak kunjung sembuh. Sementara putri pergi dari kerajaan setelah mendengar raja ingin mengusirnya akibat hasutan para selir.
Putri berjalan sampai tiba di pesisir pantai. Saat itu, putri mendapatkan bisikan bahwa penyakitnya akan hilang jika mandi di air laut pesisir selatan.
Putri akhirnya mengikuti petunjuk itu untuk mandi di laut. Kemudian, penyakit kustanya pun sembuh.
Setelah itu, putri memilih tinggal di pesisir pantai. Ia memiliki pengikut setia. Akhirnya, ia mendirikan kerajaan laut sendiri.
3. Sangkuriang dan Dayang Sumbi
Cerita rakyat Jawa ini dikaitkan dengan terjadinya Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
Konon katanya, ada seorang perempuan bernama Dayang Sumbi. Ia tinggal bersama dengan seekor anjing dan anak semata wayang, Sangkuriang.
Suatu hari, Sangkuriang menyakiti anjing peliharaan Dayang Sumbi. Ternyata, anjing tersebut adalah jelmaan ayah kandung Sankuriang. Dengan emosi, Dayang Sumbi memukul kepala anaknya dengan centong nasi.
Selepas kejadian itu, Sangkuriang pergi dari rumah.
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda memesona. Ia tak sengaja bertemu dengan Dayang Sumbi yang tidak menua.
Sangkuriang yang tidak mengingat siapa ibunya pun jatuh cinta pada Dayang Sumbi. Sementara itu, Dayang Sumbi mengetahui pemuda tersebut adalah putranya.
Ia memberikan syarat membendung sungai sebelum matahari terbit kepada Sangkuriang yang ingin melamarnya.
Sangkuriang hampir saja berhasil melakukan tantangan itu. Akan tetapi, Dayang Sumbi memohon pada dewa untuk mempercepat fajar datang agar Sangkuriang gagal.
Doa Dayang Sumbi terkabul. Sankuriang meluapkan amarah dengan menendang kapal besar yang dibuatnya. Kapal terbalik tersebut menjadi cikal bakal terciptanya Gunung Tangkuban Perahu.
4. Dongeng Keong Mas
Pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan Daha, ada dua orang putri bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh.
Keduanya hidup bahagia dan berkecukupan. Sayangnya, mereka memiliki dua karakter yang berbeda. Candra Kirana dikenal baik hati. Sementara Dewi Galuh mempunyai tabiat sombong.
Ketika raja menjadikan Candra Kirana pewaris tahta dan akan dinikahkan dengan Raden Inu. Dewi Galuh sebagai kakak merasa iri. Ia pun mendatangi tukang sihir.
Akhirnya, Candra Kirana diubah menjadi keong berwarna emas.
Kemudian, keong mas jelmaan Candra Kirana ditemukan seorang perempuan tua di dekat hutan.
Perempuan itu awalnya tidak tahu bahwa keong mas adalah Candra Kirana. Sampai suatu hari, perempuan tua melihat Candra Kirana memasakkan makanan untuknya.
Raden Inu yang kehilangan pujaan hati pun mencari Candra Kirana. Ia sampai di rumah perempuan tua.
Pertemuan itu membuat kutukan sihir Candra Kirana musnah. Raden Inu membawa kekasihnya pulang sekaligus mengajak perempuan tua yang sudah dianggap nenek oleh Candra Kirana.
5. Cindelaras dan Ayam Sakti
Cerita rakyat Jawa ini mengisahkan Cindelaras dan ayam saktinya.
Dahulu kala, permaisuri yang tengah mengandung difitnah oleh selir karena iri hati. Raja termakan fitnah dan mengusir permaisuri.
Dalam keadaan hamil tua, permaisuri tinggal di hutan. Tak berselang lama, ia melahirkan seorang putra yang dinamai Cindelaras.
Anaknya itu pandai beradu ayam, seperti ayah kandungnya. Cindelaras memiliki ayam sakti yang dapat berbicara.
Setiap pertandingan adu ayam, Cindelaras yang berumur 12 tahun selalu menang mengalahkan para lelaki dewasa. Ketenaran ini terdengar oleh raja. Akhirnya, Cindelaras dibawa prajurit ke kerajaan untuk beradu ayam.
Di tengah-tengah pertandingan, tiba-tiba ayam Cindelaras berbicara bahwa Cindelaras adalah anak raja. Mendengar perkataan ayam ajaib, raja pun mencari tahu kebenarannya. Saat itulah, raja tahu bahwa selir telah memfitnah permaisuri dulu.
6. Kisah Roro Jonggrang
Selanjutnya, cerita rakyat Jawa tentang Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.
Kisah cinta mereka cukup tragis.
Bermula dari keinginan Raja Pengging yang ingin memperluas wilayah kerajaan dengan menaklukan wilayah Prambanan.
Raja Pengging memerintahkan anaknya, Bandung Bondowoso untuk memimpin peperangan. Akhirnya, penyerangan itu berhasil. Bandung Bondowoso membunuh Raja Boko yang memimpin wilayah Prambanan.
Raja Boko adalah ayah dari putri Roro Jonggrang.
Sesampainya di wilayah Prambanan, Bandung Bondowoso terpesona dengan Roro Jonggrang dan berniat meminangnya. Namun, Roro Jonggrang mengajukan dua syarat sulit yang hampir mustahil.
Pertama, membangun sumur Jalatunda. Syarat pertama ini berhasil dilakukan Bandung Bondowoso.
Kedua, membuat seribu candi dalam satu malam. Ketika sudah selesai, Roro Jonggrang menghitung candi hanya berjumlah 999 buah. Itulah cara liciknya agar tidak dinikahi Bandung Bondowoso.
Karena murka dengan perilaku Roro Jonggrang, Bandung mengubah Roro menjadi patung agar permintaan seribu candi terpenuhi.
7. Dongeng Timun Mas dan Raksasa
Cerita rakyat Jawa ini bercerita tentang Mbok Rondo yang hidup sendirian di masa tua. Ia tidak memiliki anak.
Di hari-hari senjanya, ia mendambakan seorang anak yang dapat menemani. Kemudian, Mbok Rondo bertemu dengan raksasa di hutan.
Raksasa dapat mengabulkan keinginan Mbok Rondo. Katanya, dengan menanam biji ketimun, Mbok Rondo akan mendapatkan anak ketika tanaman ketimun berbuah.
Namun, bantuan raksasa memiliki syarat, yakni Mbok Rondo harus menyerahkan anak tersebut ketika sudah sudah dewasa. Raksasa akan memakannya.
Mbok Rondo pun mengiyakan. Ia menanam biji ketimun. Beberapa minggu berlalu, ia membelah buah ketimun yang besar. Isinya adalah bayi perempuan yang dinamai Timun Mas.
Ketika Timun Mas beranjak dewasa, raksasa datang menagih janji. Mbok Rondo yang tak mau kehilangan Timun Mas pun menyuruh anaknya pergi. Ia membekali Timun Mas dengan sebungkus biji-bijian.
Biji-biji tersebut memiliki kekuatan sihir yang dapat melawan raksasa.
Akhirnya, Timun Mas selamat. Ia berhasil melawan raksasa dengan biji-biji yang diberikan Mbok Rondo.
8. Kisah Lutung Kasarung
Cerita rakyat Jawa yang terakhir adalah Lutung Kasarung.
Zaman dahulu, ada seorang putri bernama Purbasari. Selain parasnya yang menawan, perilakunya juga dermawan.
Namun, kakaknya iri dengan Purbasari. Mengapa? Purbasari diminta raja untuk menjadi ratu.
Dengan tipu muslihat dan fitnah, sang kakak mengusir Purbasari dari kerajaan. Purbasari yang tidak punya apa-apa, memilih tinggal di hutan. Ia ditemani seorang lutung.
Tanpa disangka, lutung tersebut adalah jelmaan pangeran dari kerajaan kahyangan. Mereka saling jatuh cinta. Kemudian, mereka saling bekerjasama untuk merebut tahta kerajaan yang diwariskan pada Purbasari.
Itulah 8 cerita rakyat Jawa yang menarik dan penuh pesan moral. Kira-kira cerita mana yang paling disukai si Kecil?
Baca Juga:
- 9 Cerita Rakyat Nusantara untuk Pengantar Tidur, Banyak Pesan Moral
- Ini 5 Alasan Mengapa Belajar Bahasa Asing Perlu Dilakukan Sejak Dini
- Butuh Tambahan Belajar, Mengapa Sebaiknya Anak Ikut Les Privat?