TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Mengajarkan Self-Control pada Anak

Melatih anak untuk mengontrol diri tanpa pengawasan orangtua

Freepik

Mengajarkan self-control atau pengendalian diri kepada anak sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab. 

Self-control bukan hanya tentang menahan diri dari godaan, tetapi juga tentang kemampuan untuk mengelola emosi, membuat keputusan yang tepat, dan bertindak secara bertanggung jawab. 

Anak yang memiliki self-control yang baik cenderung lebih berhasil dalam menghadapi tantangan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. 

Oleh karena itu, peran orangtua sangat vital dalam membantu anak mengembangkan kemampuan ini. 

Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengajarkan self-control pada anak selengkapnya di Popmama.com.

1. Melatih anak untuk bertanggung jawab

Freepik

Tanggung jawab merupakan dasar penting dalam membentuk self-control pada anak. 

Ketika anak diberikan tugas yang sesuai dengan usia mereka, seperti membereskan mainan atau menyelesaikan PR, mereka belajar mengelola waktu dan mengambil keputusan. 

Tanggung jawab juga mengajarkan anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka. 

Misalnya, jika mereka tidak menyelesaikan tugas, mereka mungkin kehilangan waktu bermain. 

Dengan memikul tanggung jawab, anak mulai memahami pentingnya mengendalikan diri untuk mencapai hasil yang diinginkan, yang pada akhirnya memperkuat kemampuan mereka dalam mengontrol diri.

2. Ajarkan anak untuk mulai mengerjakan pekerjaannya sendiri

Freepik

Mengajarkan anak untuk mandiri dalam menyelesaikan tugas adalah langkah penting dalam membentuk self-control

Ketika anak belajar untuk mengerjakan PR atau tugas rumah tanpa pengawasan terus-menerus, mereka mulai memahami pentingnya manajemen waktu. 

Ini juga membantu anak belajar untuk menetapkan prioritas, memilih waktu yang tepat untuk bekerja, dan memahami bahwa pekerjaan harus diselesaikan sebelum mereka bermain. 

Dengan bimbingan yang tepat, anak akan mulai merasakan kepuasan dari menyelesaikan tugas secara mandiri, yang pada akhirnya meningkatkan rasa percaya diri dan self-control mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

3. Mulai membiarkan anak mengunci pintu kamarnya

Freepik

Mengizinkan anak mengunci pintu kamar mereka memberikan rasa tanggung jawab dan kemandirian. 

Ini bukan hanya tentang privasi, tetapi juga tentang mengajarkan anak untuk menghargai ruang pribadi dan waktu mereka sendiri. 

Dengan memiliki kendali atas ruang pribadi, anak belajar untuk mengatur lingkungan mereka, memilih kapan mereka ingin bekerja atau bermain tanpa gangguan. 

Ini juga membantu mereka dalam mengembangkan rasa kepemilikan dan batasan, dimana mereka harus memutuskan bagaimana memanfaatkan waktu di kamar mereka dengan bijak, yang pada akhirnya memperkuat self-control dan disiplin pribadi.

4. Tugaskan anak untuk membuat laporan: berapa lama kerja dan berapa lama main

Freepik

Membuat laporan harian atau mingguan tentang waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan bermain membantu anak memahami pentingnya manajemen waktu. 

Ini juga memungkinkan anak untuk melihat pola kebiasaan mereka, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. 

Dengan memantau dan menganalisis laporan tersebut, anak dapat mengembangkan strategi untuk lebih mengendalikan waktu mereka. 

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran diri, tetapi juga mendorong anak untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka, yang pada akhirnya membantu dalam memperkuat self-control dan kebiasaan positif lainnya.

5. Pantau perkembangan sejauh mana self-control pada anak terbentuk

Freepik

Pemantauan perkembangan self-control pada anak adalah langkah penting dalam memastikan keberhasilan proses ini. 

Orangtua perlu mengamati bagaimana anak mengelola tanggung jawabnya, apakah mereka mulai mandiri dalam menyelesaikan tugas, dan bagaimana mereka mengatur waktu antara pekerjaan dan bermain. 

Diskusi rutin dengan anak tentang kemajuan mereka juga penting untuk memberikan masukan yang positif dan konstruktif. 

Selain itu, penghargaan atas pencapaian anak dalam mengendalikan diri dapat menjadi motivasi tambahan. 

Dengan pemantauan yang konsisten, orangtua dapat memastikan bahwa anak terus berkembang dalam mengembangkan self-control yang sehat.

Hal-hal yang Harus Dibangun Sebelum Mengajarkan Anak Self-Control

Mengajarkan self-control atau pengendalian diri pada anak merupakan salah satu tugas penting dalam mendidik mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan mampu menghadapi tantangan hidup. 

Namun, sebelum masuk ke tahap pengajaran self-control, ada beberapa hal mendasar yang harus terlebih dahulu dibangun oleh orangtua. 

Pondasi ini akan membantu anak lebih mudah menerima dan menerapkan konsep self-control dalam kehidupan sehari-hari.

1. Sudah terbangunnya komunikasi yang baik antar anak dan orangtua

Freepik

Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua adalah dasar dari semua pengajaran, termasuk dalam hal self-control

Dengan komunikasi yang efektif, anak merasa didengar dan dipahami, sehingga mereka lebih terbuka untuk menerima arahan dan nasihat dari orangtua. 

Komunikasi yang baik juga mencakup kemampuan orangtua untuk mendengarkan dan memahami perasaan serta kebutuhan anak.

2. Anak sudah mengetahui peraturan do’s & don’ts

Freepik/upklyak

Sebelum anak dapat mengembangkan self-control, mereka perlu memahami dengan jelas peraturan do’s & don'ts yang berlaku di rumah. 

Peraturan ini memberikan panduan yang jelas tentang perilaku apa yang diharapkan dan apa yang harus dihindari. 

Anak perlu memahami batasan-batasan ini untuk bisa mengendalikan diri dengan baik. 

Ketika anak tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, mereka lebih mampu menilai situasi dan membuat keputusan yang tepat. 

3. Doakan agar anak selalu menjadi orang yang baik

Freepik/Jcomp

Selain komunikasi yang baik dan pemahaman tentang peraturan, dukungan spiritual juga penting dalam proses ini. 

Mendoakan anak agar selalu menjadi orang yang baik adalah bentuk kasih sayang dan perhatian yang mendalam dari orangtua. 

Perlu diingat bahwa anak hanyalah titipan Tuhan yang harus selalu dijaga dan dibimbing ke arah yang benar. Sehingga anak adalah hanya seorang manusia yang memiliki kebebasan untuk menentukan hal apa yang ingin mereka lakukan.

Sebagai orangtua, kita tidak bisa mengontrol penuh kehidupan anak, jadi doa yang tulus agar anak selalu berperilaku baik sangat penting.

Demikian rangkuman cara mengajarkan self-control pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest