TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Mengatasi Burnout pada Anak Selama Belajar di Rumah

Wajar terjadi, begini cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasinya

Freepik/Rawpixel-com

Pandemi memaksa anak belajar di rumah selama satu tahun terakhir. Bahkan, hingga kini keinginan memulai sekolah tatap muka belum bisa terwujud dalam waktu dekat.

Kesehatan selalu jadi prioritas, tetapi tidak dipungkiri anak pun bisa merasakan kelelahan mental, emosional, dan fisik sekaligus selama belajar di rumah.

Itulah yang disebut burnout. Padatnya jadwal pembelajaran online hingga deretan tugas yang harus dikerjakan membuat anak kewalahan.

Apalagi, mereka tidak leluasa bersantai dan beristirahat. Keluar rumah bermain dengan teman nyaris tidak mungkin mengingat situasi kini belum aman.

Jika anak mulai menampakkan tanda burnout, seperti menunda, cemas dan takut, apatis, menghindari situasi tertentu, hingga sulit konsentrasi, Mama harus waspada.

Ini 4 cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi burnout pada anak selama belajar di rumah, seperti dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber.

1. Dampingi anak saat belajarĀ 

Freepik

Bagi anak, ditemani belajar oleh Mama Papa jadi waktu spesial yang bisa memompa semangat belajarnya. Ia merasa disayang dan diperhatikan.

Kesempatan ini juga baik untuk mengamati lebih detail perilaku anak saat belajar. Misalnya, kapan ia tampak sulit konsentrasi, saat tugas apa ia menemukan kesulitan, dan mana pelajaran yang belum dikuasai.

Dengan begitu Mama juga bisa lebih memahami perasaan anak dan situasi yang tengah ia hadapi.

2. Bantu jika diperlukan

Freepik

Mendampingi bukan berarti membantu mengerjakan semua tugas anak, Ma. Ia tetap harus mampu bertanggung jawab dan mandiri menuntaskan tugas-tugasnya.

Mama cukup memberikan bantuan jika memang dirasa perlu. Misalnya, ia masih belum memahami materi atau ada tugas prakarya yang membutuhkan bantuan orang dewasa.

3. Beri waktu istirahat di sela-sela jadwal sekolah online

Freepik/pch.vector

Mama bisa membuat kesepakatan dengan anak perihal waktu istirahat di tengah jadwal sekolah online. Misalnya, antara pelajaran pertama dan kedua, anak bisa istirahat 15-20 menit. 

Ia boleh melakukan apa saja, kecuali bersentuhan dengan gadget atau laptop. Ia bisa bermain dulu dengan adik, berbaring sejenak, atau makan camilan.

4. Ajari anak mengelola stres dengan cara sederhana

Pexels/August de Richelieu

Ya, manajemen stres sebetulnya bisa dipelajari anak sejak dini. Ini berkaitan erat dengan bagaimana ia mengatur waktu untuk memulihkan energi sebelum kembali fokus pada tugas-tugasnya.

Bisa jadi saking lelahnya, anak enggan melakukan kegiatan yang selama ini ia sukai. Namun, Mama tetap bisa membantunya dengan mengalihkan ke kegiatan lain yang lebih ringan dan sederhana.

Paling tidak, ia bisa menyalurkan kelelahan emosional yang dialami. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Ajak anak keluar rumah sebentar untuk berganti suasana. Biarkan ia melakukan apa yang ia mau, baik itu hanya sekadar duduk-duduk, berlari-lari di halaman, atau bermain selang air sampai basah.

  • Dorong ia melakukan kembali hobi yang disukai. Ajak ia memulai dari langkah kecil. Contoh, ia suka menggambar. Biarkan ia menghias buku catatannya dengan doodle atau coretan-coretan yang bermakna. Ini jadi salah satu caranya melepas stres saat belajar.

  • Dengarkan cerita anak tanpa menilai apa pun. Bisa saja ia hanya ingin curhat, didengarkan dan diperhatikan apa yang dirasakan. Ia tidak butuh nasihat panjang lebar karena sedang lelah secara fisik dan mental. 

  • Ajak anak menikmati waktu santai dengan keluarga. Sekadar bercakap-cakap, bercerita ini itu, atau menghabiskan movie night bersama, semua cukup ampuh untuk membuat anak gembira.

  • Peluk anak, obat yang lebih ampuh dari semua obat! Sama seperti kita, anak butuh pelukan untuk menenangkan hatinya, membuatnya nyaman, dan bersemangat lagi untuk belajar.

Itulah 4 cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi burnout pada anak selama belajar di rumah. Semoga berhasil ya, Ma. Selamat mencoba.

Baca juga:

The Latest