Viral KDRT di Tangsel, Apa Dampak bagi Anak Melihat Orangtua Ribut?
Viral video KDRT di Tangsel yang direkam oleh anak sendiri, Ini dampak jika si Kecil saksikan KDRT
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengguna media sosial kembali dihebohkan dengan viralnya video Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di Cisauk, Tangerang Selatan. Video yang tersebar di platform berbagi video, TikTok, menampilkan seorang suami memukul, menjambak, mencekik hingga mencekik istrinya.
Video berdurasi 2 menit 16 detik diunggah oleh akun @rezapekusi di Twitter. Video yang diunggah pada 15 November 2022 tela ditonton lebih dari 127,6 ribu orang. Berikut isi dari video KDRT di Cisauk, Tangerang Selatan.
Anak:"Bapak!!!", Saat Pelaku Menginjak Batang Leher Korban
Diketahui pelaku bernama Tarmin (43) yang berprofesi sebagai sekuriti sementara dan korban berinisial K (44). Pada video tersebut, pelaku menyiksa korban sampai korban jatuh ke lantai.
Kanit Reskrim Polsek Cisauk, Iptu Margana mengatakan pemicu KDRT ini karena faktor cemburu dan curiga sang Istri akan pergi ke tempat yang tidak benar (selingkuh). Padahal Karyati hanya ingin ke luar rumah untuk mengisi bensin motor. Kecurigaan Tarmin ini menyebabkan keduanya cekcok saling tuduh-menuduh. Hingga akhirnya terjadi KDRT.
Pelaku dan korban melakukan nikah siri pada 2005 dan dikaruniai dua orang anak. Mirisnya, video viral berisi kekerasan direkam langsung oleh anaknya korban dan pelaku. Apalagi pada video, pelaku sempat mengeluarkan kata-kata umpatan yang sebaiknya tidak si Kecil dengar.
Meskipun un Karyati sudah tersungkur di lantai dengan napas yang terengah-engah, Tarmin masih saja menghajar dan memukulinya. Puncaknya, saat Karyati terbaring di lantai kemudian Tarmin menginjak leher Karyati sehingga anak perempuan yang merekam video berteriak histeris, “Bapaakkkk”.
Meskipun anaknya sudah berteriak, Tarmin masih melanjutnya aksi kekerasan demi melampiaskan rasa emosinya.
Di akhir video, Karyati duduk menghadap Tarmin untuk memohon agar stop melakukan hal tersebut. Terdengar juga suara tangisan anak-anak yang kasihan melihat Karyati sudah babak belur karena dibanting hingga diinjak.
Kondisi K menderita sejumlah luka di beberapa bagian tubuh. Bagian kepala terutama wajah adalah bagian tubuh yang paling banyak terdapat luka. Sementara Tarmin sudah diamankan oleh polisi.
Pelaku dikenakan pasal 351 KUHP. Penyidik juga mengkaji pasal lainnya, yakni pasal 44 UU KDRT. Dari insiden tersebut, Popmama.commerangkum informasi dampak anak melihat KDRT orangtua.
1. Mengalami trauma emosional
Mengutip Diadona, ketika anak menyaksikan KDRT yang terjadi pada orangtuanya sangat memungkinkan si Kecil mengalami trauma emosional. Si Kecil akan mengingat kejadian KDRT yang ia saksikan dan merasa ketakutan atau cemas yang tidak kunjung berhenti.
Trauma juga dapat membuat anak merasa tidak terhubung dan tidak mampu mempercayai orang lain. Menurut penelitian Rumah Sakit McLea di Belmart, Massachusetts mengungkapkan trauma emosional di masa kecil berdampak negatif bahkan sampai dewasa.
Tanda-tanda anak mengalami trauma emosional antara lain cenderung murung, mudah marah, anak menjadi agresif, dan mengalami perubahan mood yang sangat cepat.
2. Menyebabkan stres hingga depresi
Dikutip dari Womensaid, anak yang melihat KDRT secara terus-menerus yang dilakukan Mama dan Papa bukan tidak mungkin akan mengalami cemas, stres bahkan depresi. Potensi ini semakin besar jika anak memendam apa yang ia rasakan, seperti takut, cemas atau marah.
Hal ini karena si Kecil merasa marah, bersalah, tidak aman, tidak nyaman, takut, tidak berdaya, ataupun bingung.
3. Menimbulkan perilaku tidak terpuji pada si Kecil
Melansir TheAsiaparent, dampak lain yang diakibatkan anak menyaksikan KDRT orangtua menyebabkan si Kecil cenderung menirukan sikap kasar yang diperagarkan Mama ataupun Mama. Sehingga anak memiliki perilaku tidak baik.
Sangat mungkin si Kecil menjadi senang berkelahi dan melakukan kekerasan kepada temannya karena melihat apa yang dilakukan orangtuanya saat KDRT terjadi. Tidak hanya itu, anak juga berpotensi jadi sering berbohong, mencuri, dan perilaku buruk lainnya lho, Ma!
4. Si Kecil tumbuh menjadi remaja yang bermasalah
Dilansir dari Womensaid, anak korban KDRT kemungkinan mengalami trauma berat. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan, siklus KDRT yang ia alami akan berulang. Entah dia menjadi korban ataupun sebagai pelaku kekerasan.
Anak-anak yang menyaksikan kasus KDRT pun berpotensi mengalami kesulitan belajar. Si Kecil juga mempunyai keterampilan sosial yang terbatas. Bertindak arogan dan rentan melakukan perilaku menyimpang saat beranjak remaja.
5. Anak laki-laki yang menyaksikan KDRT orangtunya berpotensi menjadi psikopat
Penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal Law and Human Behavior menunjukkan anak laki-laki yang melihat secara langsung KDRT yang terjadi pada orangtuanya sangat mungkin menjadi seorang psikopat.
Menurut tim peneliti dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, hal tersebut karena adanya peningkatan gangguan kepribadian bermasalah pada anak karena menyaksikan kekerasan pada orangtuanya.
Itulah ulasan informasi terkait video viral KDRT di Cisauk, Tanggerang Selatan serta dampak anak melihat KDRT pada orangtua. Mama dan Papa seyogyanya harus bijaksana dalam bertindak. Usahakan agar anak tidak melihat maupun mendengar pertengkaran dalam rumah tangga. Selesaikan masalah dengan kepala dingin ya Ma, Pa.
Baca Juga:
- Perhatikan! Ini 6 Ciri Anak Jadi Korban KDRT. Mama Harus Menolongnya
- KDRT, Ayah Siksa Anak Kandung Hingga Berdarah-darah di Duren Sawit
- Hati-hati! 5 Pengalaman Buruk Masa Kecil Bisa Memicu Gangguan Psikopat