TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Cara Mudah Meminimalisir Anak Terhindar dari Paparan Polusi Udara

Jangan sampai anak terserang penyakit serius akibat polusi udara! Simak cara berikut agar ia selamat

Popmama.com/Ayesha Puri

Indek kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta masih menunjukkan angka yang tinggi. Ini artinya polusi masih terjadi bahkan sudah di level tidak sehat. Lantaran sejak awal Agustus 2023, nilai AQI Jakarta berada di kisaran 150 ke atas. Padahal, udara baru dikatakan sehat (Good) jika AQI berada di angka 0-50.

Terab

Jakarta menempati posisi kedua sebagai kota paling berpolusi di dunia. Sementara, kota-kota lain di tanah air yang juga mempunyai nilai indeks kualitas udara tinggi antara lain Karawang, Jawa Barat (163), Cibinong, Jawa Barat (162), Pasarkemis, Jawa Barat (162), Serpong (158), Kabupaten Serang (157), serta Cileungsi, Jawa Barat (154).

Kota Depok yang menjadi penyangga Jakarta ikut terkena imbas dengan tingginya polusi udara yang menempati posisi ke-9. Nilai AQI Kota Depok sebesar 137. Sedangkan, pantauan terakhir angka AQI Jakarta adalah 158.

Tentu kabar tersebut membuat para orangtua kian khawatir imbas buruknya kualitas udara yang berdampak pada kesehatan si Anak. Dalam acara Media Briefing yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Darmawan menyampaikan cara mudah meminilaisir anak terhindar dari paparan polusi udara. Simak penjelasan Popmama.com di bawah ini ya, Ma!

1. Usahakan supaya si Kecil tetap di dalam rumah

Freepik/juraiwanr

Ketika polusi udara sedang tinggi maka disarankan supaya anak tetap berada di dalam rumah selama mungkin. Cara mengetahui kualitas udara di tempat tinggal dapat dicek melalui website AQI.

Apabila nilai AQI tinggi, artinya kualitas lingkungan Mama tidak sehat. Sehingga jangan terlalu lama membiarkan anak berada di luar ruangan karena zat polutan tinggi. Buatlah suasana atau kegiatan yang menyenangkan supaya anak betah di dalam rumah. Dengan begitu, anak bisa sedikit terhindar dari bahaya polutan yang bisa menyebabkan efek buruk untuk kesehatan.

2. Lakukan aktivitas hanya di lingkungan sekitar rumah

Freepik/pressmaster

dr. Darmawan menganjurkan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan. Apalagi jika mengharuskan mobilisasi yang jauh dari rumah, seperti les, bimbingan belajar (bimbel), dan sebagainya. Semakin banyak proses perpindahan maka si Anak akan semakin rentan terpapar polusi.

Dokter yang berpraktik di RSCM lebih menyarankan agar Mama dan Papa menyetop aktivitas-aktivitas tersebut. Jika memungkinkan maka bisa dialihkan dengan memanfaatkan ruang pertemuan online.

Misalnya bimbel atau les menggunakan Zoom atau platform lainnya. Intinya adalah mengurangi mobilitas anak. Kalau pun mau keluar ruangan, cukup di sekitar tempat tinggal saja ya, Ma.

3. Membiasakan anak untuk kembali menggunakan masker

Freepik/user850788

Cara selanjutnya adalah membiasakan kembali si Kecil untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Menurut dr, Darmawan setiap jenis masker mempunyai efek perlindungan yang berbeda-beda dalam upaya menghalau polusi udara agar tidak terhirup anak.

“Kualitas tiap masker berbeda. Kalau masker kain tentu tidak sebagus masker bedah. Masker bedah tidak sebagus masker N95. Tapi paling tidak mengurangi risiko terpapar polusi udara,” ujar dr. Darmawan.

4. Menggunakan alat untuk memurnikan udara

Freepik

Kemajuan teknologi mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan. Salah satunya adalah air purifier yang berguna untuk membantu Mama dan Papa memperoleh udara yang bersih dan sehat.

Cara kerjanya adalah menyedot udara ke dalam filter di alat ini untuk disaring kemudian dikeluarkan kembali sebagai udara yang bersih dengan kualitas yang lebih baik.

Penggunaan alat ini bisa membatu orangtua dalam melindungi si Kecil dari paparan polusi yang berbahaya bagi keseatan. Dengan air purifier, Mama dan Papa telah berusaha menyediakan udara yang sehat bagi si Kecil. Setidaknya sedikit lebih tenang dan tida perlu risau terkait kualitas udara yang si Anak hirup saat di rumah.

Air purifier tak hanya berfungsi sebagai pemurni udara saja. Alat ini juga bisa mencegah penyebaran jenis penyakit tertentu yang menular melalui udara, menghilangkan bau tidak sedap, serta meningkatkan kualitas tidur lho.

5. Gunakan gorden tebal di rumah

Freepik/toptp26

Lebih lanjut dr. Darmawan menuturkan tips mudah yang bisa para orangtua lakukan untuk meminimalisir anak dari polusi udara adalah menggunakan gorden tebal. Gorden merupakan kain yang berfungsi untuk menutupi jendela, menghalau sinar matahari, dan lain-lain.

Penggunaan gorden tebal sebagai opsi lain untuk menjaga udara di dalam rumah supaya tetap segar dan sehat. Gorden untuk rutin membersihkan gorden ya Ma. Tirai tebal ini berguna sebagai “penghalang” agar polusi udara tidak masuk ke dalam rumah.

Nah, namun Mama juga harus rutin menjaga kebersihan gorden ya. Tujuannya supaya polutan yang menempel di gorden tidak terlalu lama mengendap dan justru lambat-laun ikut masuk ke dalam rumah karena sudah menumpuk terlalu banyak. Akhirnya, udara kotor tersebut akan terhirup juga oleh si Kecil.

6. Memperbanyak asupan makanan yang sehat dan bergizi

4s-fitness.com

Makanan sehat dan bergizi juga sangat diperlukan di situasi yang tinggi polusi udara. Asupan tersebut membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Mama dan keluarga pun akan lebih tahan terhadap infeksi bakteri, kuman, maupun virus yang banyak terkandung di udara yang kotor.

Setidaknya ada beberapa makanan sehat yang perlu dikonsumsi setiap hari. Mulai dari sayur-sayuran, buah, daging dan telur, kacang-kacangan atau biji-bijian, ikan dan makanan laut, serta susu dan produk turunannya.

Di samping untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, bahan makanan tersebut juga sebagai sumber nutrisi dan energi. Dengan begitu, organ-organ tubuh dapat berfungsi degan baik. Apalagi bagi anak, di mana ia sedang dalam tahap emas pertumbuhan. Sangat penting untuk mencukupi kebutuhan harian dengan makanan sehat dan bergizi.

7. Mencukupi asupan air mineral

Freepik/fabrikasimf

Last but not list, dr, Darmawan mengingatkan Mama dan Papa untuk memberikan air putih lebih banyak kepada anak. Ia menegaskan jangan justru memperbanyak minuman-minuman manis. Itu justru akan menimbulkan masalah lain, seperti diabetes atau obesitas.

“Memperbanyak minum air mineral bertujuan untuk ‘membilas’ racun yang ada di dalam tubuh kita,” jelas dr. Darmawan.

Air mineral mengandung beragam unsur yang bermanfaat untuk tubuh kita lho. Mulai dari magnesium, kalsium, dan selenium. Dikutip WebMD, beberapa manfaat konsumsi air mineral secara rutin, antara lain:

  • Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
  • Menurunkan tekanan darah
  • Menyehatkan sistem pencernaan
  • Memperkuat tulang
  • Menurunkan risiko sindrom metabolik

Itulah ulasan mengenai cara mudah meminilaisir anak terhindar dari paparan polusi udara yang bisa Mama dan Papa terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Lakukan sekarang sebelum si Kecil terjangkit masalah kesehatan serius akibat polusi udara.

Baca Juga

The Latest