TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Serba-Serbi Fakta tentang Anak Berpuasa di Bulan Ramadan

Kerap ditemukan pernyataan keliru mengenai anak yang ikut berpuasa selama Ramadan, ini kata dokter

Freepik/YuriArcursPeopleimages

Siapa yang masih bingung terkait siapa-siapa saja yang masih termasuk kategori anak? Nah, dalam Undang-Undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dijelaskan bahwa anak adalah seseorang yang berusia di bawah 18 tahun, termasuk masih dalam kandungan.

Sementara remaja adalah seseorang yang berumur 10-18 tahun. Artinya, remaja masih termasuk bagian dari kategori anak. Nah, salah satu cobaan yang kerap dihadapi para orangtua di bulan Ramadan adalah mengajak anak saum.

Ada banyak faktor yang mengakibatkan kondisi tersebut. Mulai dari anak belum siap hingga adanya rasanya kekhawatiran dalam diri Mama dan Papa sebagai orangtua.

Dalam acara Media Briefing yang diadakan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), dokter anak menyampaikan informasi penting yang perlu Mama tahu terkait puasa dan anak. Inilah ulasan Popmama.com mengenai serbai-serbi fakta tentang anak berpuasa, antara lain:

Manfaat Puasa Ramadan Bagi Anak

Freepik

dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH selaku Ketua 3 Pengurus Pusat IDAI dan Spesialis Anak Konsultan memaparkan segudang manfaat yang bisa anak peroleh dari kegiatan saum selama bulan Ramadan.

Benefit tersebut mencakup aspek perkembangan, kesehatan, hingga mental si Kecil. Manfaat puasa Ramadan yang akan anak rasakan, yaitu:

  1. Melatih regulasi diri atau mengendalikan diri. Mulai dari pola tidur dan bangun jadi lebih teratur karena ia akan secara otomatis mengurangi kebiasaan begadang, pola makan dan minum terjaga, serta tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.
  2. Melatih anak untuk bersabar. Kesabaran dilatih dari momen menunggu waktu berbuka puasa. Supaya tidak membosankan, Mama bisa ajak anak menunggu buka dengan membaca Alquran bersama atau kegiatan menyenangkan lainnya seperti jalan-jalan sore, mencari takjil, ngabuburit, dan sebagainya.
  3. Melatih disiplin waktu.
  4. Menghargai dan menaati aturan, yakni tidak makan dan minum dari imsak sampai adzan maghrib. Itu sudah termasuk bentuk ketaatan terhadap aturan yang berlaku.
  5. Melatih toleransi, menghargai setiap keberhasilan puasa yang dicapai antara adik dan kakak.
  6. Meningkatkan kegigihan, menumbuhkan semangat untuk bisa berpuasa full.
  7. Meningkatkan keimanan dan pengetahuan tentang agama.
  8. Mencegah terjadinya obesitas

Puasa Tidak Menyebabkan si Kecil Jadi Sakit

Freepik/YuriArcursPeopleimages

Apakah salah satu alasan Mama masih membiarkan anak tidak berpuasa karena takut jika si Kecil berpuasa ia akan sakit? Pernyataan tersebut dengan tegas dibantah oleh dr. Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) selaku Ketua Pengurus Pusat IDAI.

Beliau justru mengungkapkan bahwa daya imunitas anak akan dan orang dewasa akan meningkat ketika menjalankam saum.

“Secara umum, puasa tidak menyebabkan anak jadi sakit. Kecuali pada saat panas terik kemudian anak buka puasa dengan minum es yang berpotensi mengakibatkan batuk-pilek,” jelasnya.

Menurut dr. Piprim adanya fenomena anak sakit di bulan puasa bukan karena kegiatan saumnya. Tetapi karena kesalahan pola.

dr. Piprim juga menjelaskan meski pola tidur berkurang 1 jam dan tidak berpengaruh terhadap kesehatan anak. Oleh karena itu, Mama dan Papa tidak perlu khawatir lagi tentang kesehatan anak selama si Kecil menjalankan saum.

Anak yang Tidak Dianjurkan Berpuasa Menurut Dokter

mtalvernia.sg

Lebih lanjut, dokter spesialis anak itu juga menyatakan bahwa secara umum anak-anak yang sehat aman untuk berpuasa. Hanya ada beberapa golongan anak-anak yang tidak dianjurkan saum, yaitu:

  1. Anak yang mengalami kekurangan gizi (malnutrisi). Pada keadaan seperti ini, si Kecil justru membutuhkan banyak asupan makanan sehingga tidak dianjurkan berpuas. Mama harus terlebih dahulu memastilan nutrisinya terpenuhi dan tercukupi sampai status gizinya bagus. Setelah itu baru diperkenankan berpuasa.
  2. Anak pengidap penyakit kronis, seperti TBC, kanker, dan diabetes melitus.  

Hal yang Perlu Mama Siapkan saat Mudik Bersama Anak yang sedang Saum

Freepik/jiboom

Bagi Mama dan Papa yang berencana mudik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna menjaga kelancaran berpuasa, khususnya bagi si Anak.

dr. Bernie memberi catatan terkait persiapan mudik bersama anak saat sedang menjalankan ibadah puasa, antara lain:

  1. Berikan suasana nyaman saat mudik, seperti membawa selimut, jaket, topi, atau bantal kecil, dan sebagainya.
  2. Siapkan persediaan makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk sahur dan berbuka. Namun, jangan dipampang di depan anak. Simpan di tempat lain dan berikan pada waktu berbuka atau sahur. Jangan baru mencari hidangan pas mepet waktu berbuka yang berakibat anak bisa jadi rewel karena sudah kelaparan.
  3. Pakaikan si Kecil baju yang mudah menyerap keringat agar ia tidak kegerahan dan nyaman selama perjalanan.
  4. Bawa baju ganti
  5. Mama bisa membawa buku atau mainan yang bisa mengalihkan rasa bosan si Kecil.
  6. Stop di beberapa tempat menarik untuk mengajak anak rekreasi sejenak atau sekadar beristirahat.

Demikian paparan  tentang serba-serbi fakta anak berpuasa. Informasi di atas senantiasa membuat Mama lebih tenang saat anak menjalankan saum. Pasalnya tidak perlu lagi takut akan terjadi sesuatu pada anak akibat berpuasa, terutama mengenai kondisi kesehatan si Kecil.

Baca Juga:

The Latest