Tips Mengajarkan Anak untuk Menjaga Pandangan saat Bepergian
Menjaga pandangan membantu anak terhindar dari dampak negatif yang bisa pengaruhi anak, ini caranya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berwisata jadi kegiatan yang kerap dilakukan sebuah keluarga untuk menghabiskan akhir pekan atau mengisi musim liburan. Momen bepergian adalah saat-saat yang tepat bagi orangtua mendekatkan diri (bonding) ke anak. Apalagi bagi Mama dan Papa yang kesehariannya masih harus bekerja sehingga waktu bersama si Kecil relatif minim.
Oleh karena itu, jadikan momen bepergian ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar menjadi perjalanan keluarga yang berkualitas. Saat-saat bepergian ini Mama dan Papa akan mempunyai waktu bersama dengan si Kecil. Alhasil punya lebih banyak waktu untuk bisa lebih banyak berinteraksi bersama dan lebih mengenal karakter anak tercinta.
Mengunjungi tempat-tempat baru memang mengasyikkan bahkan dapat memperkaya pengetahuan Mama dan si Kecil tentang lokasi tersebut lho. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap tempat wisata mempunyai aturan dan norma yang harus ditaati setiap pengunjung, termasuk Papa, Mama, dan anak.
Apalagi jika berwisatanya ke luar negeri. Dimana budaya dan kebiasaannya relatif jauh berbeda dengan di tanah air. Jadi, sangat penting menasehati si Kecil etika bepergian sejak usia belia. Pada kesempatan ini, Popmama.com akan mengulas salah satu etika bepergian, yaitu tips mengajarkan anak untuk menjaga pandangan saat bepergian.
1. Berikan penjelasan batasan anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh dilihat oleh anak
Akun TikTok @playwithkidss membagikan bagaimana cara mengajarkan anak untuk menjaga penglihatannya dari hal-hal yang tidak semestinya. Kala itu, sebuah keluarga yang terdiri dari Mama, Papa dan tiga anak laki-laki hendak berenang di Laut mati.
Namun, rencana tersebut diurungkan karena banyak wisatawan yang mengumbar auratnya. Dalam hukum Islam, aurat adalah bagian anggota tubuh yang tidak boleh kelihatan atau dilihat oleh lawan jenis (mahram).
Menurut Mazhab Syafi’i batas aurat kaum perempuan, yakni seluruh anggota tubuh (termasuk rambut) kecuali bagian wajah dan kedua telapak tangan. Sementara batas aurat laki-laki adalah antara pusar hingga lutut.
Batas aurat inilah yang tidak boleh dilihat oleh kita dan juga anak. Jadi, orangtua perlu sedini mungkin mengajarkan kepada anak anggota tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh anak lihat.
Bukan tidak mungkin, kita menemukan orang yang membuka auratnya di lokasi wisata di Indonesia. Oleh karena itu, Mama dan Papa perlu menanamkan nilai ini kepada si Kecil sehingga pandangannya tetap “bersih”.
2. Sampaikan bahwa menjaga pandangan merupakan bentuk ibadah
Sejatinya anjuran untuk menjaga pandangan ini termasuk salah satu ajaran dari agama Islam. Perintah Allah tentang menjaga pandangan ini tertulis dalam Al-quran surah An-Nur ayat 30-31, yang artinya:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…..” (QS. An-Nur [24]: 30-31).
Namun, sayangnya belum banyak orang yang mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari. Bisa jadi karena masyarakat kita sudah menganggap hal tersebut adalah lumrah atau wajar.
Padahal, ajaran ini menuntun kita dan anak untuk menghindari hal buruk yang memang tidak seharusnya dilihat oleh mata. Karena sudah sangat jelas sebagai perintah sehingga Mama dan Papa dapat memberitahukan bahwa menjaga pandangan dari hal buruk merupakan bentuk ibadah dari Allah SWT.
Bentuk ibadah ini dikenal sebagai gadhul bashar.
“Sebenarnya bisa saja mata kita dipergunakan untuk melihat yang begitu (aurat orang lain). Namun, justru bentuk ibadahnya adalah saat kita tidak melihat yang begitu-begitu,” ujar salah sang Papa yang ada dalam video.
Beritahu juga bahwa setiap menjalankan perintah Allah SWT maka akan mendapat pahala yang bisa membawa menuju surga. Dengan begitu, bisa menjadi motivasi dan menyadarkan anak tentang pentingnya menjaga pandangan.
3. Ajarkan ke si Kecil untuk mengalihkan pandangannya saat ada pemandangan yang kurang baik
Jika tips pertama dan kedua adalah berupa briefing atau materi saja, maka langkah ketiga ini adalah bentuk action-nya. Dimana saat anak melihat aurat lawan jenis mintalah ke si Kecil untuk mengalihkan indra penglihatan ke arah lain. Bisa memalingkan ke objek lain maupun ke arah lain, seperti ke kanan, kiri, atas maupun bawah.
Supaya anak lebih paham, orangtua bisa mempraktekkannya di depan anak terlebih dahulu. Sehingga, ia bisa lebih paham apa yang dimaksud Mama dan Papa.
Menjaga pandangan ini tidak hanya untuk konteks saat bepergian saja dan hanya sebatas memalingkan dari aurat orang lain saja. Bisa juga untuk hal-hal lainnya, seperti tontonan yang kurang baik untuk si Kecil.
Mengingat gawai membuat kemudahan si Kecil untuk mengakses tontonan. Oleh karena itu, mulailah mengajarkan ia untuk tidak melihat tontonan khusus dewasa, pornografi, dan lainnya.
Karena jika sudah sekali melihat maka bukan tidak mungkin anak akan kecanduan tayangan-tayangan tersebut yang bisa memengaruhi psikologi, kemampuan bersosialisasi, hingga mengalami kerusakan saraf otak.
Itulah paparan informasi tentang tips mengajarkan anak untuk menjaga pandangan saat bepergian maupun dari tontonan yang kurang baik. Hal ini berguna agar ia terhindar dari paparan negatif yang bisa berdampak pada tumbuh kembang si Kecil.
Baca Juga:
- 6 Tips Parenting Sederhana untuk Pasangan Muda
- 7 Tips Memperingatkan Anak Tanpa Membentak! Lakukan dengan Tepat, Ma
- 5 Tips Merencanakan Liburan Bersama Anak Tanpa Suami